11th; Visi dan Misi

Start from the beginning
                                        

Aku sedikit terharu melihat mereka sudah bisa berbaris rapi dengan cepat. Mungkin karena aku selalu memarahi mereka karena barisannya yang selalu tidak rapi setiap Seniority Program. Aku sedikit bangga.


"Yang sudah hafal, boleh ngapain aja, bebas," ucap Kak Junmyeon. Mereka langsung bersorak bahagia.


Kak Junmyeon menoleh ke arah anggota-anggota OSIS.


"Taeyong, kamu yang nge-tes anak kelas 10-A."


Aku membelalakkan mataku.


Kelas 10-A?!


"Nggak ada penolakan."


Ucap Kak Junmyeon sembari menepuk pundakku dengan gulungan kertas yang dipegang olehnya.


Sekali lagi aku mendecak sebal. Sialan memang.


Kelas 10-A.


Aku tahu kelas itu.


Kelas itu adalah kelasnya si bocah sialan bernama Mark Lee. Dan sepertinya Kak Junmyeon memang sengaja.


Sialan memang.


Dengan berat hati, aku menghampiri barisan kelasnya Mark. Aku tahu Mark pasti kaget. Aku sudah tahu pasti dia akan melakukan sesuatu yang aneh lagi kepadaku. Tapi aku tidak mau perduli dulu karena aku sedang kesal sekali dengan manusia bernama Kim Junmyeon itu.


Aku pun berdiri di depan siswi kelas 10-A yang berbaris paling depan. Di bajunya tertulis nama Kim Yerim. Dia terlihat sangat gugup, dan itu membuatku ingin tertawa gemas rasanya.


"Oke, mulai," perintahku.


Cewek itu mulai menyebutkan visi misi sekolah. Awalnya dia gugup dan salah ngomong sedikit. Aku tertawa sedikit dan menyuruhnya untuk tenang. Setelah itu dia mulai lancar menyebutkan visi misi sekolah. Begitu juga yang berikutnya.


Rasa kesalku terhadap Kak Junmyeon perlahan menghilang setelah melihat wajah-wajah polos khas anak tahun pertama. Menggemaskan.


Dan sampai akhirnya, giliran makhluk yang sangat membuatku pusing itu muncul.


"Hey babe."


Mendengar suaranya saja aku sudah pusing.


"Aduh, bisa gak sih jangan ngomong Bahasa Inggris? Gak ngerti, Mark!" Omelku.


Melihat wajah tampannya tepat di hadapanku ini membuatku gugup setengah mati. Apalagi suaranya?


Dan sialnya dia sengaja melangkahkan kakinya ke depan agar jarak kami berdua sangat dekat. Aku bisa mendengar dengan jelas sorakan adik kelas yang melihat adegan kami berdua.


"Mundur, atau gue dorong?" Ancamku.


"Dorong pake bibir mah aku rela, kak," balas Mark.


Sekali lagi, aku mendecak kesal.


"Lama ah!!! Buruan ucapin visi misi!!!" Protes ku dengan kesal.


Aku melipat kedua tanganku sembari menatap bocah sialan itu dengan kesal.


"Oke..."


Aku menunggunya mulai mengucapkan visi misi sekolah.


"Visi misi Mark Lee."


Aku membelalakkan mataku.


"Visinya, menciptakan kelanggengan dengan Taeyong Lee sampai maut memisahkan kami berdua."


[END] Seniority Program • MarkYongWhere stories live. Discover now