재용

.
.

"Kenapa mommy lama sekali." gumamnya pelan sambil melirik jam tangan kelabu dengan karakter ikan hiu yang melingkar dipergelangan tangannya.

Anak lelaki itu duduk sendirian ditaman depan sekolah. Ia memang biasa menunggu mommy nya menjemput disini.

"Taehyunnie~"

Anak lelaki itu menoleh kesamping. Raut wajah yang semula kesal kini berubah datar. Ia segera membuang muka dari seorang lelaki yang berdiri disampingnya.

Lelaki tampan itu tetap menyunggingkan senyum tipis pada wajah tampannya.

"Bagaimana harimu, Hyunnie?" Tanyanya seolah memang akrab dengan lawan bicaranya.

Anak lelaki itu tetap diam. Ia bisa merasakan lelaki itu duduk disampingnya. Tapi ia terus mengabaikannya. Menganggap seolah lelaki itu orang asing yang tidak dikenalnya.

Merasa diabaikan, lelaki itu tersenyum maklum.

"Daddy tau, Hyunnie sedang ma-"

"Uncle Jae." potong anak lelaki itu.

Lelaki itu bingung. "Apa?"

"Uncle Jae. Bukan Daddy." jelasnya singkat.

Jaehyun kembali tersenyum sendu. Ia sungguh melihat cerminan sifat Taeyong yang keras kepala.

"Ya, Uncle Jae tau, Hyunnie sedang marah. Tapi Uncle akan berusaha membuat Hyunnie tidak marah lagi." ucapnya pelan. Ia menatap intens anak lelaki disampingnya yang terlihat  menggemaskan.

"Bagaimana caranya? Uncle mau menikahi Mommy?"

Jaehyun sungguh tidak menduga Taehyun akan melontarkan kalimat tajam itu padanya.

"Hyunnie, Uncle-"

"Taehyun-ah." panggilan itu sontak mengalihkan perhatian keduanya.

Lelaki jangkung dengan kemeja biru berjalan mendekat.

"Daddy Kim." Anak lelaki itu turun lalu berlari memeluk lelaki yang barusaja datang.

"Maaf ya, daddy baru saja ada rapat." ucap lelaki itu sambil mengusak rambut si kecil.

Mingyu beralih menatap Jaehyun yang memandangnya dengan raut tidak suka.

"Oh? Jaehyun hyung. Sedang apa disini?" Tanyanya dengan santai.

Jaehyun berusaha untuk terlihat biasa saja. "Menemui Taehyun." jawabnya singkat.

"Daddy.. ayo pulang.." Taehyun merengek pada orang yang dipanggilnya daddy.

Mingyu melirik sekilas pada Jaehyun sebelum berjongkok didepan Taehyun.

"Apa kau lapar? Mau es krim?" Tanyanya dengan lembut.

Taehyun mengangguk dengan semangat.

"Ayoo daddy.. Mommy pasti sudah menunggu." Taehyun menarik ujung kemeja Mingyu.

Mau tidak mau Mingyu menuruti tarikan anak lelaki itu. Ia menoleh kebelakang, melihat Jaehyun yang masih diam ditempatnya.

'Kau harus lebih berusaha, hyung.'

.
.

재용

.
.

Jaehyun membanting tubuhnya di sofa. Rasa lelah menggelayutinya. Ia seharian ini bingung memikirkan bagaimana caranya agar Taehyun bisa memaafkannya.

Sekelebat ide muncul dikepalanya. Ia merogoh saku celananya. Menarik handphone yang akhir-akhir ini jarang sekali ia mainkan.

Ia menekan lama angka empat. Setelah tampilan berubah menjadi nama seseorang yang akan dihubungi, ia menempelkan handphonenya ditelinga. Menunggu seseorang diseberang sana menjawab panggilannya.

"Halo?"

"Halo, jungwoo-ya." sapanya pada sang adik.

"Ada apa hyung?"

"Apa ayah dan ibu dirumah?"

"Ya, hyung. Kenapa?" Suara lembut diseberang sana terlihat bingung.

"Aku akan kesana." ucapnya singkat lalu memutuskan sambungan.

Jaehyun bangkit. Ia meraih kunci mobilnya yang tergeletak dimeja. Dengan langkah tergesa ia berjalan keluar dari apartementnya.

'Aku akan memulainya dari sini.'

TBC

Halooo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halooo..

Aku masih bete gegara banyak part yang tiba2 ilang :")) tapi yaudah mau diapain lagi. Yang lalu biarlah berlalu wkwk.

Maaf aku ga bisa bales comment kalian satu persatu.

Aku ga bakal bikin ini panjang2. Paling, ga sampe 30. Tapi kadang tangan gatel pengen up story baru. Draft ada beberapa story. Tapi takut nanti tiba2 ilang kaya ini :"))

So, TERIMAKASIH buat kalian semua yang selalu support saya. Uwu💕

Once Again (Jaeyong)Where stories live. Discover now