Once Again (Jaeyong)

21

"Aku tidak akan menyerah begitu saja jika itu mengenai Taeyong hyung. Dan aku tidak peduli bahwa Taeyong hyung yang mungkin masih mencintaimu, hyung." Mingyu menatap tajam iris hazel didepannya.

Jaehyun mengerutkan alisnya. 'Apa? Taeyong mencintainya?'

"Jika hyung memang mencintai Taeyong hyung, maka berusahalah untuk mendapatkannya. Bukan tidak mungkin kan kalau Taeyong hyung beralih mencintaiku? Aku tidak akan menyerah walau itu harus bersaing denganmu, hyung." Mingyu tersenyum miring.

Jaehyun mengepalkan tangannya. Ia sungguh tidak akan menyerahkan Taeyong pada siapapun, dan ia tidak rela jika Mingyu benar-benar menjadi ayah dari anaknya.

"Kau tau aku juga tidak akan menyerah begitu saja, apalagi mengenai anakku." Jaehyun balas tersenyum miring.

"Anakmu? Kau bahkan tidak bertanggung jawab atas Taehyun, hyung."

Jaehyun merasa tertusuk oleh perkataan lelaki tan itu.

"Baiklah hyung, semoga berhasil." Mingyu bangkit lalu menepuk bahu Jaehyun yang masih terdiam.

Setelah pintu tertutup, Jaehyun mengacak rambutnya. Ia benar-benar harus berjuang untuk mendapatkan Taeyongnya dan Taehyunnya, sebelum lelaki Kim itu mendapatkan mereka.

.
.

재용

.
.

"Oke, sudah selesai."

Lelaki cantik itu berdiri tegak setelah merapikan rambut anaknya.

"Mommy sudah memasukkan bekal makan siang kedalam tas." ucapnya sambil memakai sepatu.

Matanya melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Astaga! Ayo Hyunnie. Kau akan terlambat nanti." Lelaki itu membuka pintu dengan tergesa.

Belum juga mengambil dua langkah, lelaki cantik itu membeku. Ia menatap lurus lelaki tampan yang berdiri didepan rumahnya. Begitu pula anak yang tengah digandengnya.

Lelaki itu tersenyum canggung.

"Morning."

Anak lelaki itu menatap datar lelaki didepannya.

"Ayo mommy, kita akan terlambat."

Lelaki cantik itu ditarik menjauh oleh anak kecil yang digenggamnya.

"Taeyong! Taehyun!" Lelaki itu mengejar keduanya yang telah berjalan meninggalkannya.

"Uncle mau apa?" Tanya Taehyun dingin.

Lelaki tampan itu tersentak. Uncle? Apakah begitu cara anaknya memanggilnya?

"Taehyunnie~" panggilnya selembut mungkin.

Taeyong berusaha menengahi. "Sayang, daddy Jae-"

"Mommy! Hyunnie bisa terlambat nanti." Taehyun semakin menarik lelaki cantik itu.

Dengan pandangan sendu ia menatap kebelakang. "Maaf." ucapnya tanpa suara. Ia bisa melihat lelaki tampan itu mengangguk pelan.

Jaehyun menatap dua orang yang telah menghilang kedalam mobil. Ia menghela napas.

'Ini baru permulaan, Jung.' ucapnya dalam hati.

.
.