'Tidak perduli apapun, aku akan berusaha membuat mereka tinggal disisiku.'

.
.

재용

.
.

"Hyunnie.. bangun sayang, kau akan terlambat sekolah."

Taeyong mengguncang pelan tubuh mungil yang masih meringkuk dibalik selimut.

"Yaa mommy." tubuh kecil itu turun dari ranjang dengan mata masih tertutup. Kaki mungilnya membawanya berjalan kearah kamar mandi.

"Buka matamu, sayang. Kau akan-"

BRUK!

Taehyun jatuh terjengkang saat kakinya menabrak keranjang pakaian kotor.

"Astaga!" Taeyong menghampiri Taehyun yang terngkurap dilantai dengan mata yang masih setengah terbuka.

Taeyong menggigit bibirnya, berusaha menahan tawa saat melihat Taehyun dengan wajah menggemaskan sedang mencebikkan bibir.

"Makanya, hati-hati sayang." Taeyong memeluk tubuh bocah lelaki itu. Mengusap pungungnya dengan sayang.

"Hiks.. hiks.." tiba-tiba tangis Taehyun pecah. Bocah lelaki itu meraung kencang. Taeyong menjauhkan tubuh putranya. Menatap dengan bingung.

"Hei ada apa, Hyunnie?" Tanyanya pelan.

Taehyun masih menangis kencang. Tangan mungilnya terus mengusap lelehan air mata yang tidak berhenti membasahi wajahnya.

"Sshhh.. sayang, ada apa? Ada yang sakit?" Lelaki itu memeriksa bagian tubuh anaknya yang terus menangis.

"Mommy.." Taehyun sesenggukan.

Taeyong mengusap air mata putranya.

"Hyunnie bermimpi bertemu daddy Jae."

Taeyong tersenyum tipis.

"Apa Hyunnie merindukan daddy Jae?" Tanyanya pelan.

Bocah lelaki itu mengangguk pelan. "Tapi Hyunnie marah pada daddy."

"Hyunnie, dengarkan mommy. Apa Hyunnie sayang pada daddy Jae?" Taeyong memegang pundak putranya. Menatap wajah sembabnya yang masih terlihat menggemaskan.

Taehyun mengangguk. Ia mengusap matanya dengan ujung bajunya. Membersihkan sisa air mata diwajahnya.

"Kalau Hyunnie sayang pada daddy, Hyunnie harus memaafkan daddy. Hyunnie ingin daddy bahagia kan?"

Taehyun kembali mengangguk pelan. "Daddy tidak sayang pada Hyunnie ya Mom?"

"Kenapa bilang begitu? Daddy Jae sayang pada Hyunnie." Taeyong mengusap kepala Taehyun dengan sayang.

"Kenapa daddy Jae menikah dengan aunt Hyuna? Kenapa bukan dengan mommy?" Tanyanya polos.

"Sayang, daddy Jae memang daddy Taehyun yang sebenarnya. Tetapi daddy tidak bisa menikahi mommy karena daddy tidak mencintai mommy." jelas Taeyong berusaha menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.

"Dengar, sayang. Daddy Jae masih bisa menjadi daddy Taehyun tanpa harus menikahi mommy terlebih dulu." lanjutnya.

Taehyun mengerjap mencoba memahami. Ia mengangguk pelan setelah paham apa yang dimaksud mommynya.

"Seperti daddy Kim?" Tanyanya.

"Ya, seperti itu. Jadi, Hyunnie mau memaafkan daddy Jae?"

Taehyun terlihat ragu. Ia menundukkan kepalanya. Taeyong yang mengerti, mencoba memberi waktu kepada putranya.

"Baiklah. Sekarang Hyunnie harus mandi. Mommy akan menunggu dibawah." Taeyong mengusap kepala putranya dengan sayang.

Taehyun berjalan memasuki kamar mandi. Pungungnya hilang dibalik pintu.

Taeyong tersenyum tipis. Setidaknya anaknya itu tidak benar-benar membenci Jaehyun. Ia bersyukur Taehyun memiliki pola pikir yang lebih dewasa dari anak-anak seusianya.

'Tolong katakan bahwa apa yang kulakukan ini sudah benar.'

TBC

Halooo

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Halooo

Lama tak berjumpa.

Maap ya udah lama ga update. Aku harus ngetik lagi dari awal soalnya chap ini sampe tamat, tiba2 ilang semua. Ada yang tau kenapa? Atau ada yang pernah mengalami?

Sebelumnya, terimakasih yang mau menunggu.

Sekian,
Terimakasih💕

Once Again (Jaeyong)Место, где живут истории. Откройте их для себя