Once Again (Jaeyong)

20

"Kesal karena dia begitu licik dan lega karena aku terlepas dari wanita sialan itu. Aku berharap kita-"

"Mommy..."

Jaehyun terkejut hingga tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia menatap sosok anak lelaki yang berdiri tak jauh dibelakang Taeyong.

Taeyong berbalik dan menemukan Taehyun sedang berdiri dengan ekspresi sendu.

"Hyunnie~ kemarilah sayang." Taeyong mengulurkan tangan.

Taehyun menatap sebentar uluran tangan mommynya. Dengan ragu, tangan mungilnya meraih uluran tangan itu.

"Hyunnie, katanya ingin bertemu dengan daddy?" Tanya Taeyong pelan.

Jaehyun diam memperhatikan interaksi keduanya.

Taehyun menggeleng lemah. Ia menundukkan kepala, tidak berani menatap mata dua orang didepannya.

"Sayang, jangan begitu. Ini adalah daddy Taehyun." Taeyong kembali berusaha membujuk anaknya.

Taehyun merengut. "Daddy sudah menikah dengan aunt yang jelek itu momm.."

"Taehyun, mom tidak pernah mengajarkan Taehyun berbicara kasar seperti itu." tegur Taeyong yang membuat anak lelaki itu semakin tertunduk.

Taehyun mencebikkan bibirnya. Matanya sudah berkaca-kaca, namun terlihat sekali bahwa anak kecil itu berusaha agar tidak menangis.

"Taehyun mau pulang sekarang!" Bocah lelaki itu berlari masuk kembali kedalam cafe.

"Maaf, Jae." Taeyong berbalik hendak menyusul anaknya masuk namun lengannya ditahan oleh lelaki Jung itu.

"Tae, tinggalah bersamaku. Aku akan berusaha menjadi daddy yang baik untuk Taehyun. Mari kita bangun keluarga kecil kita bersama."

Taeyong tersentak. Pikirannya terasa kosong. Ia menghela napas  pelan berusaha meredam denyutan nyeri di dadanya.

'Kenapa baru sekarang kau mengatakannya, Jae?'

Senyum tipis terukir di bibirnya. "Kau bisa menjadi daddy Taehyun tanpa harus terikat hubungan denganku. Kita masih bisa menjadi teman. Aku akan ada di sisimu, Jae. Tapi bukan untuk tinggal."

Jaehyun perlahan melepaskan lengan Taeyong. Terkejut dengan perkataan sahabatnya.

Taeyong merasakan lengannya bebas dari genggaman Jaehyun. Ia berbalik lalu berjalan memasuki cafe, meninggalkan lelaki itu berdiri diam dibelakangnya.

Taeyong melihat Taehyun sedang memeluk Mingyu. Lelaki tampan itu terlihat bingung namun tangannya mengusap punggung mungil bocah dipelukannya.

"Lebih baik kita pulang sekarang." Taeyong berbalik, mengabaikan tatapan bingung Mingyu.

Mingyu berjalan mengikuti Taeyong keluar cafe dengan Taehyun digendongannya. Ia terkejut saat tadi tiba-tiba Taehyun berlari memeluknya dengan wajah ditekuk. Bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.

Sekarang, saat ia sudah diluar cafe, seorang lelaki tampan tengah berdiri tak jauh darinya, seolah menjawab pertanyaannya soal Taehyun yang tiba-tiba berubah murung.

Taeyong tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun kearah lelaki tampan itu. Ia membuka pintu penumpang bagian depan, lalu tubuhnya menghilang dibalik pintu.

Taehyun turun dari gendongan Mingyu, tangan mungilnya mencoba membuka pintu bagian belakang, diikuti Mingyu yang membuka pintu pengemudi.

Jaehyun masih diam memperhatikan ketiganya yang terlihat seperti keluarga kecil bahagia. Dadanya terasa nyeri. Harusnya ia yang berada di posisi Mingyu.