Hanya Zeus, hanya Zeus yang mungkin tahu dimana keberadaan Demeter dan Persephone. Bagaimana pun caranya, Jungkook akan mendapatkan Taehyungnya. Jika harus menghancurkan seluruh langit pun, Jungkook akan melakukannya. Demi Persephone, demi menemukan Taehyung miliknya.

"Kau ingin membuat peperangan hanya karna Persephone?" Berujar sengit. Menatap tajam pada Hades yang kini menukikkan alisnya pada Ares. Menyentak lengan kawannya dengan keras hingga pedang yang dia genggam ikut terlempar beberapa meter.

"Hanya kau bilang?"

Jimin menghela nafas keras. "Pikiran mu sedang tidak jernih, dan keputusan yang kau ambil akan menyebabkan Olimpus porak poranda, bajingan!"

"Sudah ku katakan, aku tidak perduli! Bahkan jika aku harus menghancurkan langit untuk mencari Persephone, aku akan melakukannya! Jadi minggir kau bedebah, dan jangan halangi aku!"

Satu pukulan keras menghantam rahang Jungkook ketika sang Dewa menyelesaikan teriakan amarahnya. Membuat tubuh kekarnya sedikit terhuyung dengan kepala yang tersentak ke samping. Bagaimana pun kokohnya pertahanan Jungkook, pukulan Ares tetaplah kuat. Jimin menjadi Dewa Perang pun bukan tanpa alasan.

"Dengarkan aku, sialan! Kau hanya akan memperburuk keadaan! Apa kau pikir Persephone akan senang mendapatimu seperti ini! Pikirkan baik-baik apa yang kau lakukan! Sudah ku katakan untuk berhenti tapi kau tidak pernah mendengarkan! Kau pikir Demeter akan senang mengetahui bahwa putranya di sentuh?! Jika kau berhenti sejak dulu, semuanya tidak akan seburuk ini! Kau tidak akan merasa se-kehilangan ini!!"

Nafas Jimin tersengal. Sorot matanya menyiratkan kemarahan, rasa khawatir, dan iba. Begitu tak tega melihat pundak kokoh kawannya yang biasanya nampak tegap dan angkuh, kini terlihat kuyu dan mudah roboh. Hanya karna Persephone. Hanya karna seorang Dewa yang bahkan baru Hades kenal.

"Bagaimana bisa." Suara Jungkook terdengar begitu lirih namun masih tersisa ketegasan. Mendongak, menatap Ares dengan alis menukik turun dan sorot mata hitam yang jelas tak terbaca. Jimin tahu Hades tengah tidak baik, sangat tidak baik.

Rumor tentang putra Demeter pun, kini bisa benar-benar Jimin buktikan. Sebab Demeter mengurung Persephone dan melarang siapapun menemuinya. Sebab Demeter begitu menjaga putranya. Sebab Demeter bersikap begitu posesif. Jimin mengerti saat ini. Setiap yang jatuh hati pada putra Demeter, akan dengan rela melakukan apapun asal berhasil mendapatkannya. Sedikit bersyukur bahwa dirinya hanya milik sang Aphrodite.

Tapi kalimat Jungkook setelahnya pun, dengan cepat mematahkan segala presepsi singkat Jimin. Memunculkan sebuah kebingungan yang tak pernah terpikir di kepalanya.

"Bagaimana bisa aku menghentikan perasaanku setelah tahu bahwa dia lah Istriku yang hilang. Tanda kuda hitam di bawah leher kirinya, hanya muncul ketika berada di dekatku. Dia Istriku, Ares. Dia Persephone-ku yang hilang. Apa harus aku melepasnya lagi kali ini? Tapi aku tidak lagi ingin. Aku tidak ingin mengalah pada siapa pun lagi kali ini. Dia milikku. Taehyung milikku."

**








Kakinya di rengkuh sepasang lengan kurus, menempelkan kening pada lutut, memejamkan mata dengan denyut nyeri di dadanya.

Satu minggu yang lalu, Ayahnya marah besar. Memergoki dirinya yang selama ini keluar kediaman mereka tanpa ijin bahkan selalu kembali ketika langit sudah menggelap. Persephone bukan lah seorang pembohong, maka ketika sang Ayah bertanya—pemuda menawan itu menjawab semuanya dengan terlampau jujur.

Mendapatkan sebuah tamparan keras di sisi wajahnya hingga tubuh kurus Persephone terhuyung ke samping. Menemukan mata berkaca Ayahnya, menatapnya penuh kekecewaan. Harusnya Taehyung menyesal melanggar perintah sang Ayah hingga mendapati wajah menawan itu menatapnya penuh luka. Tapi yang ada hanyalah sebuah ketakutan. Ketakutan mengerikan bahwa setelah ini, dirinya tidak lagi bisa mendapatkan aroma memabukkan milik Hades.

DuendeWhere stories live. Discover now