"Mau temani aku?"

TENTU SAJA.

Aku mengangguk disertai senyuman.

***

Author's POV

Mereka sudah duduk bersampingan di bangku yang tersedia ditaman ini. Keheningan menyelimuti mereka, sedari tadi, selama 15 menit, tidak ada yang membuka obrolan. Elma yang cotton candynya sudah habis 5 menit lalu sedang gugup, berusaha mengatur nafasnya dan juga degup jantungnya yang tidak normal karna berada didekat pria-dengan-masker-dan-hoodie-yang-ditabraknya-tadi. Sedangkan pria itu sedari tadi hanya memandang sekitar.

Tiba-tiba Elma berdehem untuk memecah keheningan yang membuat pria itu menoleh kearahnya

"Ehm.... Namamu siapa?" tanya Elma yang sudah mulai biasa saja.

"Edward" pria itu tersenyum, "kau?"

Elma berpikir sejenak, Edward? Jadi mengingat seseo— Harry!

Elma menepuk jidatnya.

Yaampun! Hari ini aku belum mengecek hp!, batinnya.

Bukannya menjawab pertanyaan pria itu, Elma malah merogoh kantung yang ada dikiri jaketnya dan mengeluarkan iPhone-nya. Pria yang disampingnya melihat Elma dengan tatapan bingung, Iapun terus melihat apa yang dilakukan gadis disampingnya itu.

-

1 New Direct Message

Harry Styles : Malam tahun baru! Apa kau sibuk?

Elma : Tidak! Aku sedang ada ditaman Jubilee, malahan haha.-.

Elma : kau pasti sedang mengisi acara ditahun baru ya?

Elma : Baiklah, selamat menikmati malam tahun baru.

-

Semenit setelah Elma membalas dari Harry, Ia memasukan iPhone-nya kedalam kantongnya lagi. Kemudian ia tersenyum kearah pria yang diketahui namanya Edward itu,

"Tadi kau bicara apa?" ujar Elma kepada Edward yang sedang tersenyum tidak jelas.

"Namamu siapa?" tanya Edward yang suara terdengar seperti........menahan tawa?

Elma tampak berfikir sejenak, "Lucy!" jawab Elma berbohong, ia takut jika Edward bukan orang yang baik. Lagipula ia tidak sepenuhnya berbohong, Lucy adalah panggilan dari sahabat-sahabatnya. Katanya nama itu lebih cocok untuknya.

Elma mengangkat alisnya ketika Edward tertawa. Memang apanya yang lucu? Elma berfikir bahwa orang ini gila, tapi ia segera menepis pemikirannya itu disebabkan ia merasa sangat familiar dengan wajah Edward.

Beberapa detik kemudian tawa Edward mereda lalu digantikan senyuman untuk Elma.

"Hei, orang-orang sudah berkumpul disana. Kesana yuk," ajak Edward dengan tangan menunjuk kearah sekumpulan orang yang sedang berkumpul ingin melihat kembang api secara dekat.

"Dari sini saja kembang apinya sudah bisa kelihatan, kan. Kita disini saja, ya?" pinta Elma dengan puppy facenya.

Edward tersenyum lalu mengangguk. "Baiklah, Lucy."

Mendengar itu Elma tersenyum sangat lebar, seperti anak kecil yang dibelikan lollipop yang besarnya sama seperti ban mobil.

Tanpa mereka berdua sadari, hitungan pergantian tahun baru sudah diangka 10. Mereka segera menfokuskan pengelihatan kearah London Eye menunggu kembang api terlihat.

Elma's POV

10

hoodie..

9

Senyumnya...

8

Tawanya...

7

Suaranya...

6

Rambutnya yang ikal...

5

Matanya berwarna hijau zamrud...

4

familiar...

3

familiar...

2

familiar...

1

aku tahu dia...

.

"happy new year..." sahut kita pelan berbarengan.

Kami berhadapan, ia membuka maskernya.

.

.

.

.

ia menggenggam tanganku.

.

.

.

.

"Happy new year, Elma"

"Happy new year, Harry"

***

.

.

.

.


ok maaf, ini ga sweet. gue tau. gue gatau gimana yang zozwit getooh, jadi maapkan:'] trus juga maaf kalo narasinya abal-abalan, ga jago bikin narasi soalnya huehehe.

dan buat a/n yg kemaren maap lagi gabisa bales satusatu... gewla banyak bgt, tapi semuanya gue baca kok❤️❤️ thanks bgt buat yang bilang gue baik:' terharry w. NAH YANG BILANG KALO GUE APDET PENDEK2, INI PANJANG KAN? JANGAN SAMPE MASIH BILANG PENDEK JUGA /asah golok/ serem.-.

sampai berjumpa dicerita gue yang lain<3

Copyright © 2014-2015 by difa nadia.

hacker ✘ h.sWhere stories live. Discover now