"T-Tae, aku-"
"Lupakan, Jae!" Taeyong berbalik. Air matanya berlomba-lomba membasahi pipinya. Sakit sekali rasanya.
Jaehyun mencekal lengan kurus sahabatnya. Taeyong segera menghempaskan cekalan tangannya. Ia tidak perduli teriakan Jaehyun yang memanggilnya. Ia terus berjalan menjauh.
"TAEHYUN ADALAH ANAKKU, TAE!"
DEG!
Taeyong berhenti berjalan. Apa ia salah dengar? Tetapi teriakan itu terlalu jelas ditelinganya. Bahkan nama anaknya disebut. Ada apa ini?
Perlahan Taeyong membalikkan badannya. Menatap Jaehyun yang tengah berjalan kearahnya.
"Tae, dengarkan aku." Jaehyun mengatur napasnya. Ia menatap lelaki didepannya dengan tatapan serius. "Lee Taehyun, adalah anakku." lirih Jaehyun. Selama beberapa tahun ini, ia menyimpan kebenaran ini sendirian.
"Apa kau mengatakan omong kosong ini hanya untuk menghentikanku?" ucap Taeyong dingin.
"Tidak, Tae. Aku serius. Dia adalah anakku." Jaehyun sudah pernah membuktikan lewat tes DNA yang ia lakukan beberapa bulan yang lalu. Ini salahnya karena terlambat menyadari semuanya. Ia baru menyadari saat semua hal menjadi semakin rumit.
Jaehyun menatap Taeyong dengan intens. Lelaki cantik itu terdiam. Bingung tentu saja. Bagaimana bisa?
"Kau ingat saat hari ulangtahunmu? Kau mengajakku ke bar. Saat itu aku sudah menyuruhmu untuk berhenti minum agar kau tidak mabuk. Tapi, kau tidak mendengarkanku. Akhirnya kau pingsan."
Taeyong terdiam. Ia mulai merasakan panas menjalari wajahnya. Kenangan itu berputar dikepalanya.
"Aku ingin mengantarmu pulang, tapi diluar sedang hujan. Jadi aku memutuskan untuk menyewa kamar agar kau bisa beristirahat. Ketika aku membaringkanmu diranjang, kau malah menarikku dan menciumku. Maafkan aku, tapi aku tidak bisa menolak, Tae. Aku juga menginginkanmu saat itu." tutup Jaehyun.
Taeyong mengingat hari itu. Hari saat pertama kalinya ciumannya dicuri. Dan tanpa ia sadari, hal lebih besar juga dicuri hari itu. Oleh lelaki dihadapannya. Sahabatnya. Jung Jaehyun.
Lelaki itu menatap Jaheyun tidak percaya. Apa yang barusaja ia dengarkan? Taeyong kembali mundur. Helaan napas meluncur dari celah bibirnya.
Berita kehamilan Hyuna sudah cukup bagai sengatan listrik di hatinya. Lalu kini kenyataan lain menghantam kepalanya.
Kecewa.
Banyak sekali hal yang Jaehyun sembunyikan darinya. Membuatnya shock setengah mati.
Kemana saja lelaki itu saat Taeyong susah payah berjuang sendirian merawat, melahirkan dan membesarkan Taehyunnya hingga kini.
"Dan kau meninggalkanku." lirih Taeyong.
Suara itu masih bisa didengar dengan jelas oleh Jaehyun. Seketika hatinya seperti dihantam benda tak kasat mata dengan keras.
"Tae aku-"
"Enough, Jae. Masa lalu, biarkan ada dimasa lalu." Bisik Taeyong. Air mata kembali menuruni pipinya. Tetapi bertentangan dengan bibirnya yang melengkungkan sebuah senyuman. Senyum getir.
Lelaki cantik itu melangkah mendekati Jaehyun. Tangannya terulur untuk menangkup pipi kanan sahabatnya yang biasanya dihiasi dimple ketika tersenyum.
"Kau benar, Jae. Aku cemburu. Tapi aku tidak bisa apa-apa. Kau sudah bahagia sekarang. Dan aku tidak mau menjadi orang jahat dengan merusak kebahagiaanmu." Taeyong tidak bisa menyembunyikan suaranya yang bergetar.
YOU ARE READING
Once Again (Jaeyong)
FanfictionMain Pair : Lee Taeyong X Jung Jaehyun Rate : NC-18 Chapter : 26 Chapters Completed Disclaimer : Remake version of movie titled 'Love, Rosie' ➖Yaoi, Friendzone, AU, Mpreg, Parenthood➖ Kau tau, memilikimu dalam hidupku saja aku sudah sangat bersyukur...
