"Ayo, Hyuna sudah menunggu dibawah."

Taeyong memaksakan seulas senyum kemudian mengikuti Jaehyun berjalan menuruni tangga.

.
.

재용

.
.

Mata legam itu terus menatap kosong orang-orang yang tengah mengobrol dengan kenalannya. Jas formal, kemeja mahal, dress mewah, merah, hitam, biru, putih, sangat membosankan. Ia menghela napas kasar.

Tangannya terus menimang gelas wine yang sudah kosong. Jika tau akan seperti ini, lelaki itu akan dengan senang hati memilih tidur walau ditinggal sendirian dirumah.

Lihatlah lelaki cantik itu kini, bersandar di dinding di sudut ruangan. Mati kebosanan.

Sebuah ide terlintas dipikirannya. Tangannya merogoh saku celananya. Menarik sebuah benda pipih yang terasa dingin.

Jemari lentiknya dengan lincah menari diatas benda pipih tersebut. Tak lama kemudian ia menempelkan benda pipih tersebut ketelinganya.

"Halo, Tae?"

Lelaki itu tersenyum mendengar suara diseberang sana.

"Halo, Ten. Dimana Taehyun?"

"Sebentar."

Sedetik kemudian ia mendengar suara samar 'Taehyun-ah, mommy mu menelpon.'.

Taeyong tersenyum. Ini bahkan baru beberapa hari ia tidak bertemu putra mungilnya, namun rasanya ia sudah sangat merindukannya.

"Halo mommy..." suara khas anak kecil itu menyapa gendang telinganya.

"Halo, sayang. I miss you soo much, my hyunnie." Taeyong merasakan suasana hatinya membaik setelah mendengar suara putra semata wayangnya.

"I miss you too, mommy. Mommy kapan pulang?" Taeyong terkekeh pelan.

Suara Taehyun masih kental akan suara khas anak kecil, namun pengucapannya kini sudah lebih jelas.

"Besok, sayang." ucapnya lembut. Terdengar tawa pelan yang menggemaskan diseberang sana. Hati Taeyong menghangat.

"Kenapa hyunnie belum tidur?"

"Hyunnie baru saja selesai mengerjakan tugas bersama aunty Ten, mommy."

"Baiklah, sekarang Hyunnie tidur. Jangan lupa menggosok gigi, oke?"

"Ay ay mommy!" Taeyong tertawa mendengar teriakan Taehyun.

"Good night, sweetie." Lirih Taeyong.

"Good night, mommy. I love you." sambungan terputus.

Taeyong menatap layar handphonenya sebentar sebelum memasukkannya kembali kedalam saku celananya. Helaan napas kembali lolos melalui celah bibir tipisnya.

"Maafkan aku, Tae."

Taeyong terlonjak kaget saat ia merasakan usapan lembut dikepalanya disertai suara seseorang yang sangat ia kenal.

Ia berbalik menatap lelaki tampan didepannya. Kembali seulas senyum terpaksa melengkung diwajahnya.

"It's okay, Jae." ucapnya lembut.

"Kau mau ku ambilkan minum lagi?" tanyanya saat melihat gelas ditangan Taeyong sudah kosong.

"I'm fine, Jae. Sungguh." Taeyong mengusap lengan Jaehyun.

Once Again (Jaeyong)Where stories live. Discover now