Once Again (Jaeyong)

12

Taeyong menatap handphonenya yang bergetar. Ia menatap nama Jaehyun yang tertera dilayarnya. Tangannya segera menggeser tombol hijau.

Wajah tampan Jaehyun langsung muncul dilayarnya. Senyum manisnya merekah. Ia segera berjalan ke ruang tengah. Mengarahkan kamera handphonenya pada sosok mungil di pangkuan Mark.

“Hei Taehyun-ah! Ini natal pertamamu! Ku harap kalian sudah menerima kadoku.”

Jaehyun melebarkan senyumnya saat wajah menggemaskan Taehyun tampak di layar handphonenya.

“Ya, terimakasih bukunya, Jae.”

Taeyong tak habis pikir. Untuk apa Jaehyun memberi anaknya hadiah buku. Itu memang buku bacaan cerita-cerita dongeng. Tapi itu lebih seperti novel karena bukunya penuh dengan tulisan tanpa gambar. Apa memang sesulit itu memilih kado untuk anak berusia satu tahun?

Taeyong menjalani rutinitasnya dengan bekerja di salah satu hotel terkenal sebagai chef. Beruntung ia hanya bekerja setengah hari, jadi ia bisa menggunakan sisa waktunya untuk merawat putra semata wayangnya.

Lelaki cantik itu juga sudah menerima kabar mengenai Jaehyun yang kembali bersama Hyuna. Jujur saja ia sedikit tidak rela jika sahabatnya baiknya bersama wanita itu. Ada rasa mengganjal dihatinya. Tapi ia berusaha keras menekan perasaan itu demi kebahagiaan sahabatnya.

Bagaimana dengan kebahagiaannya sendiri?

Ia bersikeras mendoktrin pikirannya bahwa melihat Taehyun dan Jaehyun bahagia saja rasanya sudah cukup.

Jika ada yang bertanya bagaimana dengan Yuta, Taeyong sungguh tidak peduli lagi pada lelaki brengsek yang melarikan diri tanpa bertanggungjawab itu.

Sekarang ada Jaehyun yang juga berusaha membuat Taehyun bahagia walaupun terpisah jarak ribuan kilometer.

Jaehyun sering sekali menyapa Taehyun melalui video call. Lelaki itu jarang menemui langsung karena ia tengah disibukkan dengan kuliahnya. Taeyong tidak terlalu mempermasalahkan itu. Sahabatnya itu selalu memberitahu kabarnya setelah menyapa Taehyun. Seperti saat ini.

“Hei, Tae. Lihatlah. Ini apartement baruku.”

Taeyong menatap sahabatnya yang tengah menunjukkan apartementnya memalui video call.

“Itu bagus, Jae.” Taeyong balas tersenyum. Ia terus menatap Jaehyun yang kini berjalan memasuki apartement barunya sambil mengarahkan kamera handphonenya.

Lelaki cantik itu kini menatap interior didalam apartement Jaehyun. Kamera kini menyorot seorang wanita yang tengah menata meja makan.

“Apa yang kau masak untuk makan malam, sayang?”

Wanita itu menoleh kearah kamera.

“Sup ayam, kau suka?”

“Sure.”

Taeyong tersenyum tipis. Kini sahabatnya tengah bahagia di Inggris bersama Hyuna. Bukankah seharusnya Taeyong yang kini bersama Jaehyun di Inggris? Sesuai yang mereka rencanakan dulu.

Ya, itu dulu. Kini Taeyong sudah memulai hidup baru bersama putranya dan melepas mimpinya untuk ke Inggris. Sungguh disayangkan, tetapi ini yang terbaik untuk semua orang, kan?

.
.

재용

.
.

Taeyong menjalani harinya seperti biasa. Bekerja dan merawat Taehyun menjadi rutinitas sehari-hari. Ibu dan ayahnya pun turut serta merawat Taehyun. Bahkan kini Ia sangat dekat dengan Ten. Lelaki mungil itu kerap mengunjunginya dan bermain dengan Taehyun.