"Kak, kita ke rumah sakit iya. Aku tak bisa melihatmu seperti ini, rasanya sangat tidak nyaman"ucapnya, harel menggeleng dalam pelukannya

"Tidak, antar aku ke ruangan bos. Aku hanya ingin istirahat"ucap harel menolak

"Tapi kak-"

"Aku mohon han"ucap harel dalam pelukannya, farhannya hanya mengganguk. Lalu mengikuti saran harel untuk membawanya ke ruangan bos mereka

Harel menatap kosong didepannya, setelah menyuruh farhan untuk meninggalkannya. Walaupun mereka sempat berangumen sebentar, karena kekerasan kepala anak itu. Harel kembali menitihkan airmatanya, pikirannya berkecamuk. Semua pikir negatifnya telah menghampirinya sekarang, perasaan selama inibajun ia takuti telah menjadi nyata

"Arghh, kenapa harus sekarang? Tuhan ini tidak adil, aku takut. Takut jika mimpi burukku selama ini benar-benar menjadi nyata, tuhan jangan lakukan itu padaku. Karena demi apapun, aku rela mati demi mempertahankan mereka. Mereka milihku, mereka akan selamanya milikku"ucap harel meremas ujung bajunya

Harel merasa seperti sedang frutasi, ia kembali melihat sekeliling

"Aku harus menyembunyikan mereka, ia aku harus menyembunyikan mereka. Aku tak biarkan mereka bertemu dengannya"ucap menyakinkan dirinya dengen menghela napas berat

"Setidaknya aku harus bersyukur karena fano membawa mereka bersama, jika tidak. Apa yang akn terjadi"ucap harel menyadarkan kepalanya ke sofa, menyamankan diri untuk memejamkan mata

"Mama bangun!!"panggil anak sulungnya sambil menguncang tubuh harel

"Jangan kenceng-kenceng ais, kamu dengalkan tadi apa kata om han. Kalau mama sedang sakit"ucap si anak bungsu menatap tajam kakaknya, membuat yang ditatap tersenyum lebar

Cup!!..

Cup!!..

Cup!!..

"Mama"ucap si sulungnya kembali setelah melayangkan beberapa kecupan dipipi harel, membuat harel membuka matanya perlahan

Dan langsung mendapatkan pelukan dari si sulung, sedangkan si bungsu hanya menatap biasa saja. Begitu juga dengan yang berada disebelahnya

"Kalian sudah kembali, kapan?"tanya harel sambil memperbaiki duduknya

"Hmm, kami balu sampai tadi"ucap sisulung

"Gimana keadaanmu rel, masih sakit gak?"tanya fano yang baru datang

"Lumayan, udah baikan kok"jawab harel tersenyum

Hak AsuhWhere stories live. Discover now