7 - Atlantic

1.3K 258 11
                                    

"Kupikir kau sudah menolaknya."

"Sama, kupikir kau juga."

Mulai dari pembicaraan itu tadi pagi, hingga sore ini aku berada di Florida. Beberapa jam lalu, aku dan Joanne masih terkekeh-kekeh di dalam mobil brsama Tuan Gutmann.

Ah ... mari kita memanggil pria itu sebagaimana Jo memanggilnya. Winston.

Pria itu menjemput kami di depan apartemen Joanne setelah Joanne menghubunginya dan bilang bahwa kami akan menggunakan tiket itu. Winston bersikap sangat tenang seperti sudah menduga bahwa kami takkan bisa menolak tiket pesawat menuju pesta ulang tahun palsu yang sudah ia siapkan. Ekspresi wajah sombongnya itu membuatku sedikit kesal untuk dengan sukarela masuk dalam rencananya. Tapi aku mengesampingkan rasa kesal itu dan memikirkan hal yang lebih kurasa penting.

Yang ada dipikiranku sekarang hanyalah sebesar apa gaji banker zaman sekarang hingga mereka menaiki jaguar ke mana-mana dengan seorang supir pribadi? Ayolah, Winston bilang pria yang mengemudikan mobil itu adalah temannya? Jo mungkin percaya, tapi aku tidak.

"Mobil ini? Haha, ini bukan milikku, aku meminjamnya dari bosku. Andrew akan mengembalikannya setelah mengantar kita ke bandara," ujar Easton sambil menunjuk Andrew, si teman di sampingnya.

Omong kosong, Tuan. Siapa yang kaucoba bohongi ini?

Kami menuju bandara dan terbang dari New York ke Florida. Begitu kami sampai, Florida menyambut kami dengan sebaik yang kuingat. Terpaan angin, bau laut dan terik sinar matahari LP musim panas yang menguar di udara. Florida memiliki keindahan sendiri yang khas. Keindahan yang akan merenggut separuh hatimu hingga kau akan merindu saat kau meninggalkan kota ini.

Di bandara, kami dijemput teman lainnya dengan sebuah Mazda Miata Limo warna merah magenta yang ... sudah hentikan. Pria-pria ini jelas bukan banker biasa. Siapa mereka sebenarnya? Aku yakin sudah membawa paper spray bersamaku, dan aku tidak pernah menjauhkan tanganku dari senjata rahasia yang kusimpan di dalam pouch-ku itu. Joanne pun bukan wanita bodoh yang tidak menyadari keganjilan yang kurasakan. Jelas, mereka sangat mencurigakan. Aku sesekali bertukar pandang dengan Joanne, tapi kami belum bisa merencakan apa pun sebelum Winston melakukan sesuatu yang ... membuatku harus membutakan matanya dengan senjata kami.

"Phillip sudah menunggu, tapi kita bisa mampir ke beberapa tempat jika kalian ingin." Winston menoleh ke belakang pada Joanne, lalu melirikku dan tersenyum. "Atau ingin langsung istirahat? Nona Brown terlihat lelah."

Sikap Winston benarlah sama sekali tidak mencurigakan. Tidak saat ini. Tapi jelas, dia menyembunyikan sesuatu. Aku tahu, aku tidak perlu memberikan kode apa pun pada Joanne, dia akan paham bahwa keputusannya adalah kami akan memainkan permainan yang dimulai Winston.

"Kurasa tidak baik membuat Tuan Phillip menunggu lebih lama."

Setelah kami sampai di pantai, pun ternyata kami belum sampai di tujuan. Winston membawa kami ke sebuah yacht. Kemudian meneruskan perjalanan ke sebuah pulau kecil yang lumayan jauh dari pantai.

Setelah semua mobil mewah itu, sekarang sebuah pulang pribadi?! Yang benar saja?!

Di titik ini, aku kehilangan akal sehat Joanne. Dia tenggelam dalam pesona laut dan nuansa kebebasan yang ditawarkan sekitar kami hingga melupakan ketegangan yang sempat ia rasakan bersamaku tadi. Lihatlah dia sekarang! Bergelayutan di punggung Winston dan mereka bermesraan seperti pemuda gila. Baiklah. Aku sendirian sekarang. Aku tidak berhenti mencoba melihat jaringan sinyal di ponselku. Beruntung, hingga di pulau kecil yang kami tuju, jaringan ponselku masih tersisa, meski tidak terlalu menjanjikan.

"Apa yang membuatmu berubah pikiran, Sel?"

Joanne bahkan baru menanyakan itu saat kami sudah sampai di penginapan sederhana tak jauh dari bibir pantai di pulau kecil yang indah ini. Sungguh gadis yang peka dan peduli. Membuatku terharu. Sekali lagi, kenapa aku berteman dengannya? Oh, karena tak ada yang mau berteman denganku, dan tidak ada yang bisa kupercaya begitu saja untuk membuat hubungan terlalu dekat dneganku. Oke, itu membuatku beberapa kali lebih terharu. Sambil meletakkan barang bawaan—yang hanya sebuat tas jinjing terlepas dari tas selempangku— aku mendongak dan mengamati rumah pantai yang akan kami tempati beberapa hari ke depan. Sebuah rumah pantai yang sederhana, namun indah dan eksotis.

Miss Brown (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن