"Aku mau melihatnya." Jisung duduk disamping Taeyong, tampak antusias.
"Tentu." Taeyong menaikkan hoodienya dan tampaklah perutnya yang membesar.
Jisung melebarkan matanya. Ia segera mengambil senter dimeja dan menyorotkan pada perut Taeyong.
"Lihat itu hyung." Jisung membuka mulutnya begitu melihat perut Taeyong yang bergerak-gerak.
Seperti ada yang bergerak dari dalam perut Taeyong.
"Oh My God!" Mark ikut menatap perut Taeyong dengan seksama.
"Dia cegukan." lirih Taeyong. Tanpa sadar senyum tipis tengah menghiasi wajahnya saat melihat perutnya yang bergerak-gerak. Taeyong segera tersadar lalu menurunkan hoodienya.
Kembali meraih mangkuk popcorn untuk diletakkan diatas perutnya lagi. Namun ia terlihat sedikit ragu. Hingga akhirnya ia tidak lagi meletakkannya diatas perut dan meletakkannya disebelah tubuhnya.
Setelah menonton film, mereka segera menuju kamar masing-masing. Jisung memilih tidur dikamar Mark karena takut perut Taeyong akan meletus sewaktu-waktu.
Taeyong membaringkan tubuhnya diranjang. Ia bergerak gelisah. Tidak bisa tidur. Akhirnya ia menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang. Tangannya bergerak menaikkan hoodienya. Menatap perutnya yang dulu datar kini tengah membesar karena berisi nyawa seorang janin. Ia mengusapnya pelan. Senyum lembut tersungging dibibirnya.
"Sayang, kau bisa mendengarku?" Taeyong masih mengusap perutnya dengan sayang.
"Kau masih cegukan? Cobalah tahan napasmu seperti ini." Taeyong menghirup napas kemudian menahannya selama beberapa detik. Seperti menunjukkan caranya kepada sang janin.
Perlahan perutnya mulai tenang tidak ada gerakan-gerakan lagi. Senyum Taeyong semakin lebar.
"Benar begitu, Taehyun-ah."
Perlahan senyum Taeyong memudar.
"Mungkin saja ini bukan namamu. Itu terserah pada orangtuamu nanti." lirih Taeyong.
Taeyong tersenyum miris. Ia bingung dengan perasaannya sendiri. Rasanya ia begitu menyayangi janin didalam perutnya, tapi di lain sisi ada rasa tidak suka karena janin itu adalah penyebab mimpinya tertunda. Ia menghela napasnya. Tangannya masih terus mengusap perutnya dengan lembut.
'Maafkan mommy, Taehyun-ah'
.
.
재용
.
.
Suara teriakan Taeyong menggema diseluruh rumah. Ia berbaring diranjangnya dengan sang ibu yang menggenggam tangannya erat.
Ayahnya terus mondar-mandir dilorong kamar. Mark pun tak kalah gelisah. Ia sibuk menggigit jari-jarinya. Mengingat ini pertama kalinya ia berada disekitar orang yang mau melahirkan. Apalagi orang itu adalah kakaknya.
"SUDAH MAU LAHIR! BAWAKAN HANDUK DAN AIR PANAS!" Ibunya berteriak dengan panik.
"Kau ambil air panas, biar ayah yang mengambil handuknya." ayahnya berbicara pada anak bungsunya. Tidak da waktu untuj berdebat. Mark segera mengangguk dan berlari menuju dapur untuk mengambil air panas. Ayahnya juga berlari menuju lemari untuk mengambil handuk.
Keduanya terlihat tergopoh memasuki kamar Taeyong dengan membawa handuk dan air panas.
"DIMANA BIDANNYA?!" teriak ibunya panik.
YOU ARE READING
Once Again (Jaeyong)
FanfictionMain Pair : Lee Taeyong X Jung Jaehyun Rate : NC-18 Chapter : 26 Chapters Completed Disclaimer : Remake version of movie titled 'Love, Rosie' ➖Yaoi, Friendzone, AU, Mpreg, Parenthood➖ Kau tau, memilikimu dalam hidupku saja aku sudah sangat bersyukur...
