Musim telah berganti menjadi musim dingin. Salju turun begitu lebat diluar. Gundukan putih memenuhi halaman. Suhu menurun drastis. Orang-orang berlalu lalang dengan baju tebalnya. Sedangkan lelaki cantik itu mengurung diri dirumah. Malas untuk keluar. Perutnya kian membesar. Mungkin tahun baru nanti ia melahirkan.

Awalnya orangtuanya begitu terkejut. Tentu saja, orangtua mana yang tidak terkejut mengetahui anaknya tengah hamil diusia muda dan parahnya tanpa seorang pendamping.

Namun karena rasa cinta kedua orangtuanya yang begitu besar kepada lelaki cantik itu, akhirnya orangtuanya membantu merawat kandungannya.

Hari ini sepupu kecilnya datang berkunjung kerumahnya. Mereka hanya akan menonton film horor bersama-sama.

Taeyong berbaring pada sofa didepan televisi. Sedangkan sepupunya yang masih berusia 7 tahun itu duduk disofa lainnya bersama Mark.

Ia sudah siap dengan semangkuk popcorn yang ia tumpukan diatas perutnya yang membesar tanpa rasa bersalah.

Sepupunya yang bernama Jisung itu terlihat serius menyimak film, begitu juga dengan Mark.

Handphone Taeyong bergetar. Ia mulai sibuk dengan handphonenya dan tidak lagi menyimak film.

"Siapa, Tae?" tanya ibunya yang berada dibelakangnya.

"Jaehyun."

"Kau sudah memberitahu dia?" tanya ibunya lagi.

"Mungkin nanti saat aku menemuinya." Taeyong mengedikkan bahunya acuh.

"Beritahu dia. Ibu rasa dia berhak tau."

Ibunya berjalan menaiki tangga dan menghilang .

Lelaki cantik itu hanya bergumam sebagai jawaban.

RAAAWWWRRR!!!

Jisung dan Mark terlonjak kaget melihat adegan dalam film yang mereka tonton.

Taeyong mengernyit menatap adegan menjijikkan di film horor itu.

"Whoa. Lihat perutnya meletus!" Jisung menunjuk layar televisi didepannya.

"Itu bisa saja terjadi padamu, hyung." Mark menatap Taeyong yang sibuk memasukkan popcorn kedalam mulutnya.

"Mungkin saja." Taeyong melempar popcorn ke wajah adiknya lalu mengangkat bahunya acuh.

"Perutnya akan meletus. Darah dan usus. Alien mengerikan akan keluar dan menggigit kepalamu sampai putus." Jisung membuat gerakan menerkam dengan tangannya kearah Mark.

Mark hanya terkekeh melihat tingkah menggemaskan sepupunya.

"Lagipula, benda didalam perut Taeyong hyung tidak akan bisa mendengar kita." Jisung tertawa cekikikan.

"Tentu saja bisa." Jawab Taeyong menatap sepupu mungilnya. "Dan berhentilah menyebutnya dengan benda. Dia laki-laki jika kau ingin tau." Lanjut Taeyong lalu memasukkan segenggam popcorn lagi kedalam mulutnya.

"Hyung tau dia laki-laki?" tanya Mark heran.

"Ya, aku bertanya pada dokter saat pemeriksaan terakhir. Setidaknya aku bisa memberitahu petugas sosial agar dia bisa bersiap".

Mark menatap kakaknya.

"Bagaimana dengan namanya? Hyung sudah menyiapkan nama?"

Hening beberapa saat. Hanya suara kunyahan dari tiga orang disana yang mengisi ruangan.

"Tidak. Biar orangtua barunya saja yang memberinya nama." Taeyong tetap sibuk dengan popcorn ditangannya.

Mark mendengus mendengar ucapan kakaknya.

Once Again (Jaeyong)Where stories live. Discover now