Tanpa judul bagian 1

12 0 0
                                    

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, setelah sekian lama ku lalui dengan kesendirian ini akhirnya berujung dengan sebuah kebahagiaan yang teramat dalam. Kerinduan ini datang disaat kita jauh dan akan bertemu pada waktu yang tepat. Aku memiliki kekasih yang saat ini bekerja diluar kota, namanya Roy. Aku dan Roy berpacaran sudah satu setengah tahun, dan aku masih kuliah disalah satu universitas di kota tempat aku tinggal saat ini, selama itu hubungan kami berjalan baik-baik saja walaupun terkadang ada pertentangan kecil sering terjadi namun tidak mengakhiri hubungan ini hingga saat ini masih terus bersama.

Dering handphone dengan nada panggil dari sebuah lagu Segenggam Harapan membuatku terlepas dari lamunan ini, segera aku melihat panggilan masuk datang dari kekasihku Roy yang ku tunggu-tunggu sejak saat tadi.

"Halo, kamu udah sampai?" tanyaku

"Iya hallo udah, ini aku udah diluar. Kamu dimana din?"

Ingin rasanya aku loncat kegirangan, namun melihat situasi yang sangat ramai aku tidak akan melakukan hal konyol ini karena aku pasti akan ditertawakan dan menjadi bahan perhatian di sekitarku.

"Oh iya, kamu tunggu disana ya biar aku aja yang nyamperin kamu. Tunggu ya, I Love U"

Telepon ku tutup tanpa ku dengar dia menjawab apa, ah aku rasa itu tidak penting. Yang terpenting adalah aku ingin bertemu dengannya dan memeluknya seerat mungkin. Dengan hati yang teramat sangat senang aku melangkah menuju kearah seseorang dimana dia tengah berdiri bersamaan dengan keramaian orang-orang yang sedang menantikan kedatangan yang mungkin itu adalah keluarganya.

Dia melihat kearahku dan melambaikan tangannya, ingin rasanya aku menangis melihat senyuman itu yang membuat hati ini semakin begitu dalam merindunya.

"Hai sayang, kamu kok lama habis darimana sih?" tanyanya, sembari memelukku erat.

Dan akhirnya pelukan hangat ini masih ku rasakan sama seperti dulu ketika kita akan berpisah. Oh, sungguh aku tidak mampu menahan air mata ini, sejenak aku melepas pelukannya dan melihat wajah nya.

"Aku tahu kamu pasti akan nangis, cengeng kamu ga berkurang sama sekali ya"

Huh, kata-kata itu seakan mengejekku. Ku rasakan kelembutan tangannya mengelus kepalaku.

Aku masih enggan untuk berbicara, seakan aku tak mampu untuk mengungkapkan kebahagiaan atas pertemuan ini.

"Udah ya pelukannya, kelamaan kita ga pulang ya disini terus sampai besok" melepas pelukannya dan tersenyum kepadaku

"Iihh apaan sih, kamu dari tadi ngejekin aku mulu. Kamu ga tau sih rindu itu berat makanya kamu ngomong kaya gitu" jawabku sedikit manja

"Iya sayang aku ngerti, aku paham kok. Aku juga merasakan rindu yang berat sangat berat makanya aku pulang nyamperin kamu"

Akhirnya aku dan Roy pergi meninggalkan bandara dan menuju sebuah Mall terdekat untuk makan siang. Dan sesampainya disana Roy dan aku menuju sebuah restoran kesukaan kita berdua.

"Dini"

"Iya sayang, kenapa?"

"Aku punya sesuatu buat kamu"

Ku lihat dia menggerogoh tas dan mengeluarkan sebuah kotak dengan ukuran sedang berbungkuskan kertas kado dan diberi pita berwarna pink, aku semakin penasaran.

"Ini apa sayang, aku kan ga lagi ulang tahun lagian Anniv nya kita juga masih setengah bulan lagi"tanyaku heran

"Kamu buka dulu dong, ntar kamu juga bakal ngerti apa maksud dari pemberian aku"

Tanpa menunggu lama aku membuka nya dan....

"Wah bagus banget sayang ukiran namanya, ini kamu yang buat?"

Ketulusan Cinta berbalaskan DustaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon