Yuta langsung mendorong Taeyong kearah ranjang dan menindihnya. Merasa kehabisan pasokan oksigennya, ia mendorong bahu Yuta.

“Kau sangat cantik.” bisik Yuta.

Yuta mulai menjilat dan menghisap leher Taeyong.

“Tidak. Aku tamp- aahhh!” Taeyong mendongakkan kepalanya.

Yuta semakin mudah menjelajah leher Taeyong. Tangannya menelusup kebalik kaos yang dikenakan Taeyong. Membelai dan mencubit nipple Taeyong.

“Ahhh tu-tunggu.” Taeyong merasakan gelenyar aneh.

Yuta tidak mepedulikan Taeyong dan menghisap kuat lehernya hingga meninggalkan bekas merah yang kontras dengan kulit putih Taeyong.

Yuta membuka pakaian Taeyong hingga menyisakan celana dalam yang menutupi miliknya. Ia pun ikut membuka seluruh pakaiannya. Lelaki Jepang itu menciumi dada polos Taeyong kemudian menghisap nipplenya.

aahhhh!” Taeyong merasakan sensasi aneh yang membuatnya bergetar. Membuatnya sedikit tidak nyaman.

Yuta tiba-tiba bangkit lalu merogoh saku celananya dan mengambil sebungkus kondom. Ia terlihat kesusahan membuka bungkusnya.

Berkali-kali ia mencoba menyobek bungkusnya. Setelah beberapa saat, ia berhasil membuka bungkus kondom itu.

Yuta masih berkutat dengan kondom dan penisnya. Terlihat kesusahan memasang kondom itu. Taeyong terdiam memandangi Yuta yang tengah berusaha memasang kondomnya.

Aw! Fuck! Ouch!” Yuta berkali-kali mengumpat.

Taeyong bangkit melihat Yuta yang kesusahan memasang kondomnya.

“Kau butuh bantuan?”

“Tidak!” jawab Yuta tegas.

Setelah beberapa saat akhirnya Yuta selesai memasang kondomnya. Taeyong memperhatikan penis Yuta yang berukuran tidak terlalu besar.

Taeyong bernapas lega karena Yuta tidak lupa memasang kondom. Ia belum mau hamil sekarang.

Yuta segera mendekati Taeyong lagi. Menggenggam penis Taeyong yang sudah mengeluarkan precum. Mengocok dengan tempo cepat.

aahh! Henti- aahhh aahhhh!” Taeyong memejamkan matanya saat spermanya menyembur dan mengotori perut Yuta.

Yuta segera meludahi penisnya dan mengarahkannya ke lubang anal Taeyong.

“Kau siap?” tanya Yuta dengan smirknya.

“Tidak tung- Akh!”

Taeyong menjerit saat Yuta langsung menerobosnya dengan sekali hentakan. Yuta langsung memompa Taeyong secara brutal membuat Taeyong menangis kesakitan.

Ahhhh!” Hanya dengan beberapa hentakan Yuta sudah mencapai pelepasan.

Yuta langsung ambruk diatas Taeyong. Sedangkan Taeyong menatap Yuta tidak percaya.

Hanya begitu saja?’ batinnya tidak percaya.

“Wah Luar biasa.” Ucap Yuta lalu tertawa senang.

Once Again (Jaeyong)Where stories live. Discover now