Once Again (Jaeyong)

1

'Apa semalam aku terjatuh disuatu tempat? '

Ia meringis pelan dan duduk menghadap Jaehyun yang juga sedang duduk di sisi ranjangnya.

“Oh, Jaehyun. Shit. Tentang kejadian semalam..” Taeyong ragu apakah sebaiknya ia menanyakannya atau tidak. Tatapannya jelas terlihat gelisah.

Jaehyun hanya terdiam menatap Taeyong dengan ekspresi yang sulit diartikan.

“Lupakan saja. Anggap saja tidak pernah terjadi.” sambar Taeyong yang tidak tahan dengan kebisuan Jaehyun.

Lelaki cantik itu menatap wajah sahabatnya yang sekilas menampilkan ekspresi kaget lalu dalam sekejap berubah tersenyum.

“Apa kau bermimpi aneh hari ini, Jae?” Taeyong mencoba mengalihkan topik pembicaraan yang membuat suasana menjadi aneh.

“Untungnya, tidak. Mau pergi denganku hari ini?”

Taeyong tersenyum senang dan mengangguk. Ia segera turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya. Rasa nyeri dan perih masih terasa begitu menyiksanya. Ia berpikir apa yang sebenarnya terjadi semalam, hingga membuat area bawahnya terasa menyiksa.

Taeyong berjalan tertatih menuju kamar mandi. Sebelum benar-benar memasuki kamar mandi, ia berhenti sejenak dan berbalik menatap Jaehyun.

“Apa yang terjadi semalam, Jae?” tanya Taeyong sambil menatap Jaehyun sedikit curiga. Apakah sahabatnya itu menyembunyikan sesuatu darinya?

“Se-semalam? Memangnya kenapa? Ada yang sakit?” Jaehyun menatap khawatir.

Taeyong semakin menyipitkan matanya tanda kecurigaannya semakin kental.

“A-ah, maaf Tae. Sebenarnya kemarin saat aku memapahmu pulang, kau terjatuh dijalan.” Jaehyun tersenyum kikuk sambil menggaruk pipi berisinya.

Taeyong mendesis dan memutar bola matanya. Apakah sangat sulit memapah tubuh kurusnya, hingga sahabatnya membiarkannya terjatuh dan membuat bagian selangkangannya sakit.

Ia berbalik dan berjalan memasuki kamar mandi.

Jaehyun menatap punggung Taeyong. Ketika pintu kamar mandi tertutup, Jaehyun diam-diam menghela napas lega. Ia mengalihkan perhatiannya pada sekelilingnya. Kamar Taeyong yang berantakan, namun Jaehyun justru tersenyum.

“Masih sama seperti dulu, berantakan.”, gumamnya lalu bangkit dan merapikan ranjang Taeyong.

.
.

-재용-
.
.

“Kau mengajakku ke tempat seperti ini? Really, Jae?” Taeyong menatap Jaehyun tidak percaya.

“Sudahlah. Kita sudah lama tidak pergi ke tempat seperti ini.”. Jaehyun merangkul bahu Taeyong, berusaha membuatnya tetap berjalan.

“Ke taman bermain? Menurutmu berapa umur kita?” ejek Taeyong.

“Hmm apa salahnya remaja sembilan belas tahun ke taman bermain?” Jaehyun tetap menanggapinya dengan santai.