[END] Seniority Program • MarkYong

10th; Jealous, I'm Over Jealous.

"Boong. Pintunya ditutup gitu kak. Mana mungkin ada kucing," balasnya.

Aku menahan tawaku.

"Jadi kakak udah pinter ngegoda Mark nih?" bisiknya, tepat di telingaku.

Tawaku seketika berhenti. Aku reflek memukul pundaknya.

"Mesum!"

"Tapi mau kan?" tanyanya sembari naik ke atas kasur dengan perlahan lalu menindihku. Mataku membelalak. Posisi kami berdua saat ini sangat benar-benar mencurigakan.

"Apa-apaan sih??!! Kita masih di UKS!!! Mark!!!"

Cklek!

"Mark? Taeyong udah bangu—"

Krik.

Krik.

Krik.

Tanpa ragu aku langsung mendorong tubuh Mark agar dia menghentikan semua tindakannya yang tak senonoh ini. Aku melihat ekspresi Ten benar-benar tidak meyakinkan sekarang.

"Oi, oi, oiii! Udah lanjutin aja, ehehehe. Aduh bangga banget aku, Taeyong sudah besar, euy!!!" ucap Ten.

"Diem nggak lo sebelum lo gue lempar pake---"

BLAM!

Sebelum aku menyelesaikan ancamanku, Ten sudah menutup pintu UKS dan kabur.

"Aishhh!!!" Keluhku.

Aku mendengar Mark tertawa dengan puas. Aku memandang bocah sialan itu dengan tatapan penuh kekesalan.

"Nggak lucu!!!" omelku.

Dia malah terus tertawa. Hal itu membuatku semakin kesal.

"Mark, serius," ucapku sembari menatapnya dengan serius.

Seketika, Mark langsung menghentikan tawanya.

"Hooh?" tanyanya. Raut wajahnya juga mulai serius sekarang.

A-apakah aku harus mengatakannya sekarang?

"A-aku belum siap buat gituan..." Ucapku dengan gugup.

Seketika Mark kembali tertawa. Aku memukul pundaknya agak kencang. Wajahku terasa sangat panas sekarang.

"Gituan apa ayo, kak?" tanyanya sambil menaik-turunkan alisnya dan tersenyum miring.

"Nyebelin lo mah ah!!!" Omelku.

Dia tersenyum.

"Ampun, Kak. Tenang, aku juga belum siap, hehe. Takut kakak tiba-tiba tekdung," ucapnya.

Aku reflek memukul pundaknya lagi.

"Cowok gabisa tekdung, tolol!" omelku.

Bukannya minta maaf, Mark malah mengaduh kesakitan sembari tertawa geli. Aishhh... Ada-ada saja bocah sialan ini. Untung sayang, ya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mark's POV