maaf

83 1 0
                                    


Nathan pov

Hari ini benar-benar melelahkan, ya karena meeting dengan beberapa klien untuk pembangunan resort baru di raja ampat dan mall di bali. Aku baru saja selesai menandatangani berkas-berkas yang di bawa oleh sekertaris handalku sekaligus sahabatku.

Aku dan donita sudah berteman sejak SD dan sampai sekarangpun kami tetap bersahabat. Tiba-tiba bunyi telpon mengagetkanku. Halo? Sapaku dengan orang di seberang sana. Nathan, ada seseorang yang ingin menemuimu, katanya dia ingin memberi kamu kejutan " kata donita di telpon". Siapa? " tanyaku penasaran ". Katanya ini suprise untuk kamu " kata donita sekali lagi". Akhirnya saya pun menyuruhnya masuk.

Masuk saja mbak, pak nathan menunggu di dalam " kata donita". Pintu pun di ketuk dan aku menyuruhnya masuk. Orag itu masuk dan berdiri di depan pintu dan sontak membuat aku kaget, ya aku sangat terkejut dengan kehadirannya saat ini. Na na nania? " aku menyebut namanya tak percaya".


Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.


Nania langsung berlari kearahku dan langsung memelukku yang hampir terjatuh. Nania masih memeluk aku dengan erat dan aku masih tidak percaya dengan ini semua, seminggu yang lalu dia menghubungiku dan mengatakan dia akan pulang kembali ke indonesia. Ya, dia cinta pertama dan kekasih, ralat mantan kekasih.

Sudah 5 tahun dan hari ini dia berani menemuiku. Dia adalah kekasih sekaligus orang yang selalu mensuport aku selama aku kuliah di London.

Dan hubungan kami mulai renggang sejak dia memutuskan tinggal di Amerika untuk melanjutkan cabang usaha orang tuanya dan akupun kembali ke indonesia. Aku mulai merintis usaha di bidang properti tanpa bantuan dari orang tua. Akhirnya dia melepas pelukkan dan menarikku keluar, saat di depan pintu saya pun menahannya, nania kaget dan berbalik menghadapku. Kenapa? " tanya nania dengan raut binggung". Kita mau ke mana? "Tanyaku penasaran". Jangan bilang kamu lupa ya, ini aniv kita yang ke 6 dan kamu sudah kamu sudah melupakan itu? "tanyanya dengan raut muka memerah dan ingin menangis".

Karena tidak tega, aku pun tertawa dan mulai memeluknya, maafkan saya nania. Selama ini saya terlalu sibuk dengan pekerjaanku dan kita sama-sama sibuk sehingga kita juga seakan lupa, kalau kita ini sepasang kekasih. Maafkn aku yang terlalu ambisi dan meninggalkanmu demi perusahaan ayah, "kata nania dengan tulus dan rasa bersalah". Ok, tidak apa "kataku mulai menenangkan dia yang mungkin sebentar lagi akan menangis". Kamu duduk ya, aku mau menyelesaikan pekerjaanku setelah itu kita keluar ya?

Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku, dan mulai memikirkan bagaimana untuk mengatakan kepada nania bahwa saya sudah menikah. Aku di kagetkan oleh nania, karena dia melumat bibirku tiba-tiba.

 Kenapa mengelamun, hmmm? Kamu tidak percaya dengan semua ini ya? "tanyanya dengan raut sedih"

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Kenapa mengelamun, hmmm? Kamu tidak percaya dengan semua ini ya? "tanyanya dengan raut sedih". Eng enggak sayang dan saya mulai menariknya keluar dari ruanganku. Aku melewati meja donita dan donita tidak ada di sana. Aku melirik jam tangan dan ternyata sudah pukul 5 sore dan donita pasti sudah pulang.

Kami mampir di restoran jepang. Kami masuk ke dalam restoran dan pengunjung membeludak, ya karena restoran ini punya koki yang sangat handal.

Kami makan dalam diam. Akhirnya kami selesai dan aku mengantar nania kembali ke apartemennya. Nath, kamu nggak mau singgah? " tanya nania".

Sayang, saya harus pulang, aku hari ini aku terlalu lelah dan nania pun tidak memaksa. Nania hanya mengulas senyum dan tiba-tiba dia menciup bibirku singkat dan keluar dari mobil. Nania sudah masuk ke dalam apartemen, tapi aku masih saja benggong. Ya,semuanya gara-gara nania. Aku memutuskan menjengguk rumah orang tuaku, agar aku bisa memikirkan semua ini.

Aku sampai di mansion, dan di sana ada sepasang suami istri yang sedang duduk di sofa sambil menonton berita. Nathan, kamu kok sendiri ke sini? Mana menantu dan cucu mama? " mama bertanya bertubi-tubi". Ma, mereka di rumah. Tadi nathan pulang kantor langsung ke sini. Kamu ya, lain kali kalau mau datang, jemput dulu mereka baru ke sini, " nasihat mama ". Iya mama. Aku pun masuk ke dalam kamar dan langsung tidur, karena otakku butuh istirahat.

Aku kaget karena mimpi buruk dan langsung bangun. Aku melihat jam sudah pukul 10: 20. Aku langsung mengambil tas dan jas kerja, karena aku harus pulang. Karena aku tak ingin istriku menunggu semalaman sambil tidur di sofa smapai pagi. Itu kebiasaannya kalau aku pulang telat dari kantor.

Aku akui hubungan kami mulai tidak harmonis. Ya, karena semenjak nania menghubungiku bahwa dia akan pulang ke indonesia cukup bikin syok da aku belum tahu cara untuk mengatakan kepada nania. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di rumah.

Aku hanya memberikan kunci ke satpam untuk parkir ke garasi dan aku langsung masuk ke dalam rumah. Aku membuka pintu dan melangkah masuk. Aku menekan saklar yang ada di samping pintu dan mendekati wanitaku sedang tidur di atas sofa, mungkin dia menunggu kelamaan sehingga tertidur di sofa.

Aku mematikan tv dan mendekati istriku tercinta ini. Aku mengelus pipi mulusnya dan melihat wajah lelahnya. Sayang bangun, ayo kita tidur di kamar. Namun jeana tak kunjung bangun dan langsung mengendongnya secara bridal ke kamar. Aku melepasnya pelan tapi pasti di atas ranjang dan langsung ke kamar mandi. Aku membersihkan diri dan hanya melilitkan handuk ke kamar. Ngghhhhhh, " suara dari istriku". Aku mendekatinya dan tiba-tiba aku menjamahnya. Aku pun mendekatinya. Mencium bibir dengan pelan karena takut jeana terbangun dan satu tangan aku mulai meremas payudaranya. Tidak butuh waktu lama dia membalas ciumanku dengan lembut dan mulai mengeluarkan lenguhannya yang menjadi canduku. Dia membuka mata dan aku menatap manik matanya, ada guratan kesedihan di sana.

Aku pun memeluknya dan dia balas memelukku dengan erat. Jeana melepas pelukan dan nathan langsung mencium bibir istrinya dengan lembut dan menuntun. Jeana membalas lumatan dengan lembut. Tanpa menunggu aku mulai membuka atas istriku. Hembusan nafas jean leherku sungguh membuat ku tak bisa bertahan lebih lama lagi, karena di bawah sana sudah sangat keras dan itu sungguh menyiksa. Aku mulai membuka semua pakaianku dan membawa istriku ke tempat tidur.

Aku mulai menciumnya bibirnya lagi, kemudian beralih ke leher jenjangnya dan kedua tangan ku mulai meremas payudara yang sangat pas dengan tangan kekarku. Tubuh jeana mulai menggelinjang karena karena hampir puncaknya dan aku mulai memasukkan kedua jari ke dalam vaginanya, aku lakukan dengan sentakan keras dan tak butuh waktu lama jeana sudah orgasme. Aku mulai menjilati dan menggigit vagina jeana yang terasa masis di mulutku. Mmmhhhpppp,,,,,,,,mm, ma, masssss kau sudah tidak kuat "teriak jeana frustasi".

Aku mulai memasukan juniorku ke dalam vagina istriku yang hangat dan kami menyatu

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Aku mulai memasukan juniorku ke dalam vagina istriku yang hangat dan kami menyatu. Aku diam sebentar setelah juniorku semuanya masuk dan merasakan jepitan pada juniorku. Aku mulai bergerak pelan dan lama-lama semakin cepat. Uhhhuhhh,,,mmmppphh mmmmppph, jenana meracau karena dia hampir orgasme lagi. Massss,,,,uuhhhh, lebih cepat lagi, aku hampir keluar.

Iya sayang kita keluarkan bersama-sama ya dan mereka pun mencapai puncak bersama, nathan berbaring di samping istrinya tanpa mengeluarkan penisnya dari vagina istrinya sambil memeluk istrinya posesif. Mas, "panggil jeana paa suaminya nathan". Hmmm, ayo tidur sayang, aku sudah sangat ngantuk atau kamu ingin kita main satu ronde lagi? " goda nathan". Bukan begitu mas, aku nggak nyaman, keluarin penismu dari vaginaku mas " desah jeana". Biarin begini sayang, aku masih ini di dalam kamu dan aku harap kamu tidak bergerak, karena kamu juga akan membangunkan yang di bawah sana. Akhirnya jeana mulai menyerah dan memilih tidur, daripada berdebat yang pada akhirnya dia yang akan mengalah.

Biarkan aku yang pergiDär berättelser lever. Upptäck nu