Wajar jika Sungmin mempertanyakan pertemannya dengan Kyuhyun, bahkan merendahkan dirinya di depan Kyuhyun, Kyuhyun sudah membuatnya merasa dia bukan siapa-siapa.

"Aku tahu kau sangat sibuk, kau kan seorang direktur... kau pasti punya banyak kegiatan hingga mungkin kau lupa jadwalmu untuk kesana, itu tidak masalah.... aku benar-benar tidak menyalahkanmu... aku tahu batasan antara bawahan dan atasan"
"Tapi aku tidak mau kau membatasi diri dengan status atasan dan bawahan, aku tidak pernah membatasi diriku, aku ingin kita dekat.. berteman dekat".
Orang ini..apa dia sangat membutuhkan teman? Apa dia tidak berteman dekat dengan sekretaris Kim? Bukankah dia boss yang baik dan dekat pada semua bawahannya?
"Memangnya kita bisa jadi sedekat apa?" Sungmin kembali bicara dengan nyaman, rasa asing yang dia rasakan sebelumnya sudah hilang.
"Kita bisa jadi teman minum".
Sungmin terkekeh, "Kau mau minum sekarang?"
Kyuhyun tersenyum mendengar ajakan Sungmin.

***

Mereka ada di salah satu bar di Jongno, Seoul.

Bar eksklusif dengan ruangan lebih tenang, musik tidak terlalu berdegub kencang, dan lampu juga tidak terlalu remang. Sungmin baru pertama kali ini datang ke bar eksklusif, sudah pasti ini kelas seorang direktur dan orang biasa sepertinya tidak pernah tahu bar macan ini.

"Bukankah kau dekat dengan sekretaris Kim?" Sungmin bicara dengan santai, tidak ada lagi batasan antara bawahan dan atasan.
"Aku... dekat dengannya hanya untuk urusan pekerjaan, dia sudah seperti wakil direktur kan," Kyuhyun mengamati ekspresi wajah Sungmin, jika dia merasakan keanehan tentang kedekatan Kyuhyun dengan dirinya.
"Kalian sudah lama mengenal kan? Apa kau tidak pernah minum dengannya?"
"Tidak..." Kyuhyun bicara dengan tersendat, "karena dia tinggal di rumahnya sendiri, sementara kau tinggal di apartment yang sama denganku jadi kebetulan kita bisa sering bertemu".

Faktanya Kyuhyun tidak pernah dekat dengan bawahannya, makanya mereka juga segan untuk bicara dengannya. Sekretaris Kim pun hanya bisa memendam kecurigaannya terhadap bossnya tanpa pernah bisa menanyakannya. Seperti itulah hubungan Kyuhyun dengan pegawainya yang lain.

Hanya Sungmin pegawainya yang bisa jadi teman bicaranya.

"Soal perjalanan bisnis itu... sekretaris Kim harus tahu karena dia yang harus mengurus segala sesuatunya, jadi bukan berarti dia lebih dekat denganku karena dia bisa tahu urusan bisnisku, itu memang pekerjaan dia",
Sungmin menoleh mendengar penjelasan 'temannya' itu, dia sempat merasa terasing karena Kyuhyun tidak membicarakan perihal keberangkatannya ke Amerika seperti sekretaris Kim yang tahu semua jadwalnya.
"Iya, dia sekretaris pribadimu, tentu dia lebih tahu semua kegiatanmu," Sungmin mengangguk paham, "aku sudah tidak mempermasalahkan tentang kepergianmu ke Amerika", Sungmin mengibaskan tangannya, "jika nanti kau tiba-tiba menghilang aku bisa cukup bertanya pada sekretaris Kim saja".
"Bukan seperti itu yang kumaksud", Kyuhyun memegang tangan Sungmin yang dikibaskan, Sungmin sempat tertegun memandang tangannya dipegang tapi dia tidak ada pikiran aneh dan menganggapnya hanya skinship.
"Kau boleh menelpon atau mengirimkan pesan padaku, kau sudah punya nomorku kan", Kyuhyun melepas pegangan tangannya seolah itu bukan apa-apa, "karena nanti akan sering ada rapat untuk membahas perusahaan baru itu aku juga akan sering pergi ke Amerika."
"Menjadi seorang direktur memang sibuk ya."

Kyuhyun masih tidak mengatakan detail meeting di Amerika karena Sungmin tidak menanyakannya, Sungmin sudah tidak penasaran karena dia sudah memahami itu bukan urusannya. Hal ini mempermudah Kyuhyun untuk menutupi fakta kalau dia tidak mau membicarakan itu dengan Sungmin.

Jika dia harus pindah ke India, dia tidak akan bisa bertemu Sungmin lagi. Dia tidak tahu berapa lama dia harus menetap di India jika dia akan menjabat sebagai direktur disana. Kyuhyun cukup stres memikirkan itu. Kabar itu datang tiba-tiba dan dia sama sekali tidak punya persiapan.

AbidingNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ