seharusnya tidak begini

7.2K 723 123
                                    

.
.
.

Hallo..(⌒o⌒)

.
.
.

Happy reading guys...


Bukkk..

Sebuah pukulan dari belakang cukup untuk membuat natsume terjatuh dan pingsan.

"aku benar-benar baru pertama kali. Melihat youkai yang semanis ini." matoba terus memperhatikan wajah natsume. Melihat betapa lelapnya dia memejamkan mata. Pakaiannya yang sederhana dan senada dengan warna rambutnya benar-benar sudah mengalihkan perhatian matoba.

---------------------------------------------------



Natsume perlahan membuka matanya, dan menatap ke sekeliling.

Eh? Ini kan?

.

.
.
.

"sudah bangun?"

Natsume menoleh, ia tak kenal dengan suara dingin itu.

"siapa?" pelan! Natsume berbicara terlalu pelan ia bahkan tak sanggup menatap orang yang menegurnya.

Orang itu menghela nafas. "mulai sekarang aku adalah tuanmu."

"apa?"

Serasa seluruh tubuh natsume merinding. Perasaan apa ini? Kenapa dia bicara begitu? Lagipula tempat ini aneh. Seperti sebuah tempat...



.
.
.


"ini adalah tempat ritual." ia bersidekap dada. "tempat dimana seorang manusia mengikat kontrak dengan youkai."

"tinggal satu langkah lagi agar aku resmi jadi tuanmu." sambungnya.

natsume menatap orang itu bingung. Apa dia belum sadar juga? Natsume ini juga manusia.

Meski takut perlahan natsume menatap manik mata gelap itu. Menyadari betapa auranya sangat menusuk setiap kulit natsume seakan mengulitinya. "aku tidak mau kau menjadi tuanku." ucapnya getir, ia tak ingin ada hal aneh yang terjadi saat ritual itu selesai.

Seakan tak suka dengan pernyataan natsume. Si surai hitam itu terus menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.
Natsume mulai merasa aura menakutkan menyelimuti tempat itu.

"kenapa? Apa yang salah dengan jadi bawahanku? Akupun tetap akan membiarkanmu bebas. Meski tidak sepanjang waktu." ucapnya lembut.

'Apa itu? Apa dia sedang membujukku dengan memberikan penawaran?' natsume membatin.

"aku-" natsume menahan nafas rasanya berat memberitahukan apa yang terjadi. Wajahnya tampak kebingungan.

.
.
.

"aku itu.. Ma-mnnnhh" belum sempat natsume meneruskan kata-katanya, bibirnya sudah di bungkam oleh bibir dingin matoba.

Natsume merasakan petapa panasnya ciuman matoba. Seakan seluruh bara api menyentuh bibirnya. Ia mencoba mendorong matoba namun dibalas dengan rangkulan di pinggang oleh matoba. Pergelangan tangannya dipegang erat ia tak bisa bergerak.

"dari tadi aku terus menahan diri dan cuma menatapmu saja. Tapi, kalau kau bermuka seperti itu terus lama-lama aku juga tidak tahan. Suaramu terus saja membisik ke telingaku membuatku jadi semakin tidak bisa menahan diri." ucapnya pelan. Perlahan si surai hitam itu melepaskan tautan bibirnya. Dilihatnya natsume yang terengah-engah mengambil nafas, mulutnya sedikit terbuka, matanya kelihatan sayu dan semburat merah muncul di pipinya. Ini pertama kalinya natsume mengalami hal seperti itu. Jelas ia sangat kaget. Ia tak tahu cara menanggapinya.


i want you natsume! (matonatsu) Where stories live. Discover now