Awalnya, Mark terkejut. Namun setelah itu dia mengangguk mengerti. Tangannya tak lagi menyentuh bibirku. Kakinya juga mundur selangkah.



Ah, apakah aku membuatnya kecewa?



Karna jujur, aku cuma bercanda. Sebenarnya itu ciuman pertama ku.



"Jadi... Siapa ciuman pertama kakak?" tanya Mark.



Aku menunduk dan terdiam sejenak.



"Ciuman pertama gue itu---"




















"--- Mama," jawabku.



Mark menghembuskan nafasnya dengan kesal.



Yes! Berhasil! Dia kena jebakanku!



Aku tertawa geli melihat reaksinya.



Mark mencubit pipiku agak keras setelah itu. Aku membalasnya dengan tamparan di pundaknya.



"Gausah nyubit juga anj---"



"Mulutnya," ucap Mark.



"---Jir," lanjutku sembari menatapnya kesal.



"Nah gitu dong," ucapnya.



Aku memanyunkan bibirku karena kesal.



"Sekarang aku yang nanya ya, kak. Boleh nggak nih?" tanya Mark kepadaku.



"Nanya apa dulu?" tanyaku balik.



"Ada dah. Boleh nggak?" tanyanya lagi.



Aku menghembuskan nafasku dengan pasrah.


[END] Seniority Program • MarkYongWhere stories live. Discover now