Ternyata... Tidak.



Dia polos. Bahkan lebih polos dariku.



A-aku sedikit senang, sih, kalau itu adalah ciuman pertamanya. Tapi aku masih penasaran...



Dari mana dia belajar ciuman seperti itu? Sampai membuatku lemah seperti ini?



"Kakak khawatir kan kalo itu bukan ciuman pertamaku?" tanyanya lagi sembari melangkah mendekatiku dan tersenyum miring.



  Aku ikut mundur selangkah. 



"K-kalo iya, kenapa emang?" tanyaku dengan ekspresi menantang, tapi sebenarnya aku dag dig dug setengah mati.



Mark tersenyum miring.



Ia mengangkat tangan kanannya. Ibu jarinya mengelus bibirku perlahan.



"Kalo kakak, Itu ciuman pertama kakak bukan?" tanyanya.



Aku terdiam kaku. Tangannya masih mengelus bibirku. Ia juga menatap bibirku seperti ingin menciumku lagi.



Apa yang harus kulakukan???



Apakah sebaiknya aku bercanda sedikit?














Oke, aku akan bercanda sedikit.















"Bukan," jawabku.


[END] Seniority Program • MarkYongWhere stories live. Discover now