"Tapi kau tak punya hak untuk melakukan ini padaku, Eric-ssi"

"DIAM KAU!" Teriak Eric kecil sembari terus menendangi tubuh Hyunji.

"ERIC-SSI! KUMOHON HENTIKAN!" Hyunji berteriak sekeras mungkin, memohon Eric untuk berhenti.

Eric kecil pun berhenti menendanginya, kemudian berjongkok di hadapan Hyunji kecil yang sedang meneringkup dan menangis.

"Hyunji-ah. Jangan menangis. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu menangis, kok. Aku hanya bercanda." Ucap Eric dengan nada menyesal.

"Be- benarkah?"

"Tentu saja!" Eric kecil tersenyum. "Oh, dan aku punya hadiah untukmu!" Eric kecil membuka ransel kecilnya, dan mengambil sesuatu dari dalam. "INI UNTUKMU!"

"GYAAAA!" Hyunji langsung bangkit dan berlari ketika melihat ular yang di lempar Eric ke tubuhnya.

"Hahaha! Itu kan hanya ular mainan! Hahaha!" Eric kecil tertawa bahagia melihat gadis itu berlari terbirit-birit menjauhinya.





{~The Cursed Diary~}





"Cukup kah? Atau kau masih mau lihat yang lain?"

"Ti- tidak!" Ucap Eric gemetaran. Dia ingat. Dia ingat memori masa kecil yang memang selama ini tak pernah melintas di otaknya. "Jadi... Kau Woo Hyunji. Urgh. Gadis culun yang dulu aku... kerjai?"

"Tepat sekali. Dan aku ingin membalaskan dendamku padamu! Hihi~"

"E- Eric-ssi?!" Suara rintih Dokter Shin terdengar dari pojok ruangan. Dan ia pun melihat kondisi saat itu juga. "Hyunji. Hentikan, kumohon!"

"Tidak, oppa!"

"Hyunji. Kau siksa aku saja. Jangan dia!" Ucap Dokter Shin.

Satu-satunya sosok astral di ruangan itu sempat terdiam. Kemudian menutup matanya, dan Eric pun jatuh ke lantai.

"Eric!" Jacob segera mendekati tubuh lemas Eric.

"Kenapa aku harus menyiksa oppa? Aku tidak mau! Oppa orang baik!"

"Begitu pun Eric-ssi, Hyunji!"

"TIDAK! Dia menyiksaku bertubi-tubi sewaktu sekolah dasar. Aku membencinya! Dan aku akan melakukan hal yang sama kepadanya! Jangan ganggu aku!" Teriak Hyunji dan kembali mendorong tubuh Dokter Shin ke tembok. Kali ini, Dokter Shin benar-benar tak berdaya untuk lembali bergerak.

"Akh!"

"Sekarang, kau akan merasakan apa yang selama ini aku rasakan, Eric-ssi." Ucapnya dengan senyum dan tawa sinis.

Tiba-tiba saja muncul seekor ular besar dari belakangnya. Ular itu merayap mengelilingi tempat Eric dan Jacob berdiri. Keduanya mulai ketakutan. "Ja- jangan mendekat!"

"Kau memberiku ular mainan. Sekarang akan kuberikan kau ular sungguhan! Haha!"

Ular besar itu mulai merayap melingkari tubuh Jacob dan Eric.

The Cursed Diary [ JuRic | SangCob | BbangQ ]Where stories live. Discover now