Akhirnya keenamnya sampai di depan ruang nomor 16. Letaknya di ujung dekat tangga darurat. Keadaan di ujung lorong ini sangat gelap. Hal itu dikarenakan lantai ini berada di bawah tanah dan lorong ini juga cukup terpencil, serta lampu yang sepertinya sudah lama tidak diganti.

Setelah membuka pintu, mereka semua masuk ke dalam. Keadaan ruangan gelap meski lampu sudah dinyalakan. Seluruh ruangan penuh debu, serta ada beberapa garis polisi yang sepertinya sudah satu tahun lamanya masih terpasang di sana.

"Baiklah, kita sudah berada di sini. Sekarang apa yang harus kita lakukan?" Ucap Juyeon.

"Uhm, Oh iya. Changmin, kau masih ingat kodenya?" Tanya Jacob.

"Ya, tentu. UG, 16, Inside, Door, Alone." Jawab Changmin dengan lancar. Ia memang sudah hapal kode itu, saking seringnya memikirkan Eric.

"Hm... angka 16 itu berarti ruangan ini. 'Inside', berarti kita harus masuk, dan kita juga sudah masuk. Berarti selanjutnya, apa maksud dari kata 'door'?" Tanya Dokter Shin, meminta pendapat pada kelima pria lain di sana.

"'Door' itu artinya 'pintu', dan kita sudah melewati pintu masuk tadi, kan?" Sangyeon mengeluarkan opininya.

"Tidak. Kalau memang kata itu merujuk pada pintu ruang ini, seharusnya kata 'door' berada sebelum kata 'Inside'. Karena sebelum memasuki ruangan, tentu kita harus menemukan pintunya terlebih dulu."

"Kalau begitu, pasti 'door' yang dimaksud adalah pintu kamar yang ada dalam ruangan ini." Gumam Jacob.

"Baiklah, kita periksa semua ruangan di sini."

Mereka bergegas memeriksa setiap pintu di sana. Ada tiga pintu; kamar mandi, Kamar tidur, ruang pakaian. Tapi diperiksa dari sudut ke sudut, tak ada yang aneh dari setiap ruangan di sana. Keenamnya kembali ke ruang tengah.

"Aneh. Tidak ada apa-apa di semua ruangan. Apa kalian yakin kode yang diberikan itu benar?" Tanya Dokter Shin.

"Aku yakin, dokter. Hampir setiap malam aku memikirkan Eric dan kode itu. Tidak mungkin salah." Ucap Changmin yakin, diikuti anggukan dari keempat temannya.

Dokter Shin kembalil berpikir. "Hm... Berarti mungkin kata 'door' itu mengacu pada sesuatu yang lain. Tapi apa?" Gumamnya sendiri sambil melipat tangan di depan dadanya. Punggungnya ia sandarkan pada sebuah rak buku yang berada di sudut ruangan. Namun tanpa di sangka, rak kosong itu bergeser, dan Dokter Shin jatuh ke lantai. "Argh!"

"Dokter Shin! Anda baik-baik saja?" Jacob mendekati tubuh Dokter Shin dan membantunya berdiri.

"Y- Ya."

"Uh, apa rak buku ini baru saja bergeser dengan sendirinya?" Tanya Juyeon sambil memperhatikan sebuah celah kecil yang berada di balik rak buku itu.

Semua menoleh dan ikut memperhatikan celah itu. Tiba-tiba, Dokter Shin teringat sesuatu.

"Aku ingat!" Semua mata kini beralih pada sang dokter. "Saat itu, yang ditemukan bukan hanya jasad Hyunji. Polisi menemukan sebuah pintu tersembunyi. Aku tak pernah melihat secara langsung, tapi kabar mengatakan bahwa di balik pintu itu ada semacam labirin dari zaman peperangan dahulu. Setelah polisi menelusuri labirin itu, mereka menemukan belasan jasad lainnya. Dan jasad-jasad itu adalah... Orang-orang yang Hyunji bunuh."

Kelima pria selain dokter itu terkejut. Jacob dan Changmin bahkan hampir menjerit.

"Berarti, wanita itu menyembunyikan mayat-mayat itu dalam labirin?"

"Ya, ruangannya yang lama dan ruangan ini posisinya dekat dengan tangga darurat yang jarang terpakai. Dengan begitu, Ia bisa dengan mudah bolak-balik untuk menyembunyikan korbannya." Dokter Shin sedikit mencoba untuk menggeser rak tersebut. Namun entah apa yang berbeda, rak ini tidak mudah digeser seperti tadi.

The Cursed Diary [ JuRic | SangCob | BbangQ ]Where stories live. Discover now