"Oh. Terima kasih, Dokter Shin." Dokter Shin hanya menangguk.

"Dokter, boleh kami masuk?" Tanya Changmin.

"Oh, silakan. Tapi harap tenang. Dan silakan panggil saya kalau kalian butuh bantuan."

"Terima kasih banyak, Dokter Shin." Kami semua membungkuk. Ia membungkuk pula, lalu pergi menjauh.

Setelahnya, kami masuk ke ruangan Eric dengan tenang. Terlihat Juyeon menangis sembari menggenggam tangan Eric. Jacob yang masih menangis, memeluknya dari belakang. Terlihat Sangyeon hyung mengusap punggung keduanya. Sedangkan Changmin masih di sampingku, menatap sang maknae dengan penuh iba dan rasa bersalah. Aku tahu ia masih merasa bersalah karena meninggalkan Eric sendirian di kamar. Tanganku meraih pundaknya dan mengelusnya di sana, serta memeluknya lebih erat.

{~The Cursed Diary~}

CHANGMIN'S POV

Aku duduk menyaksikan matahari terbit dari jendela mobil Younghoon hyung. Kami dalam perjalanan pulang ke apartemen. Sangyeon hyung dan Jacob hyung tertidur di kursi belakang. Sedang Juyeon menetap di rumah sakit, tak mau meninggalkan Eric sendirian.

Langit mulai terang. Pikiranku yang gelap. Hanya terus memikirkan kondisi Eric saat ini. Di tengah lamunanku itu, tiba-tiba Younghoon hyung menggenggam tanganku dengan mata yang masih fokus ke jalanan. Ia bertanya, "Ada apa?"

"Tidak. Aku hanya... memikirkan Eric." Ucapku sambil menunduk. Bisa kurasakan ibu jarinya mengelus punggung tanganku dengan lembut. "Hyung. Apa Eric akan baik-baik saja?"

"Tentu saja. Dia itu maknae yang kuat..." Younghoon hyung tersenyum padaku, "Kita berharap saja yang terbaik untuknya."

Aku menatapnya, kemudian membalas senyumannya.







{~The Cursed Diary~}








Kami sampai di apartemen. Rasanya hening sekali. Aku menghela nafas sambil melepas jaketku.

"Changmin, lebih baik kau tidur. Kau terlihat sangat lelah."

Younghoon hyung mengelus pipiku dengan lembut. "Iya." Aku tersenyum padanya, kemudian masuk ke kamarku.

Sepuluh menit sudah berlalu. Aku tak bisa tidur. Otakku yang sebenarnya lelah ini masih tak bisa berhenti memikirkan Eric. Aku menghela nafas singkat, kemudian bangkit dan beranjak keluar kamar. Aku lihat Jacob hyung dan Sangyeon hyung duduk di ruang tengah.

"Hyung, Younghoon hyung di mana?"

"Di kamarnya." Jawab Jacob hyung singkat dengan nada datar. Suaranya terdengar lelah.

"Terima kasih, hyung." Aku tersenyum, tapi kali ini Jacob hyung tidak menjawab. Ia masih meneringkup di pelukan Sangyeon hyung. "Kalian tidak tidur?"

Tahu Jacob hyung pasti tak menjawab, Sangyeon hyung yang berbicara, "Sebentar lagi. Kau tidurlah duluan."

Aku tidak yakin dengan jawabannya, tapi aku mengangguk dan kemudian membuka pintu kamar Younghoon hyung.

"Hyung? Boleh aku masuk?" Aku melihatnya berbaring di atas kasur. Tapi ia terjaga. Bahkan terlihat sedikit terkejut ketika melihat kedatanganku.

"Tentu. Kemarilah." Ucapnya. Younghoon hyung mendudukkan posisinya sambil menepuk sisa ruang di tempat tidurnya. Aku berjalan mendekatinya dan duduk di sampingnya. Tangannya mulai mengelus surai pirangku. "Ada apa?"

"Tidak. Aku hanya tidak bisa tidur. Hyung, boleh aku tidur di sini?" Tanyaku. Ia tersenyum dan bergeser sedikit lagi untuk memberi lebih banyak ruang untukku berbaring.

"Tentu, sayang."

Aku merebahkan tubuhku di sampingnya. Kami saling berhadapan. Aku meneringkup di pelukannya, mencoba mencari ketenangan untuk tidur. Ia masih mengelus rambutku dengan lembut. Membuatku merasa nyaman dan hampir terlelap.

"Aku akan melindungimu. Tak akan kubiarkan hal buruk mendatangimu. Jangan takut, Changmin. Aku selalu di sampingmu. Aku mencintaimu." Ucapnya, lalu mencium bibirku. Perlahan dan lembut.

Setelah itu, aku tersenyum padanya. "Terima kasih, hyung."

"Apa pun untukmu, sayang."

{~The Cursed Diary~}


JACOB'S POV

Setelah Changmin memasuki kamar Younghoon, aku mengambil buku itu dari rak.

"Jacob. Apa kau yakin?" Tanya Sangyeon hyung dengan ragu.

Aku menatap buku usang di tanganku sejenak.

"Entahlah. Tapi apa pun itu, di buku ini pasti ada petunjuk tentang siapa pemiliknya."

"Tapi pemilik buku ini sudah mati bunuh diri."

"Aku tahu itu, hyung!" Bentakku. Entah kenapa air mata keluar begitu saja, "Tapi aku takut. Aku takut dengan semua kejadian ini. Aku takut makin banyak di antara kita yang terluka. Aku ingin menghentikan ini semua. Aku hanya tak tahu bagaimana caranya. Aku takut... Aku takut..."

Aku terus menangis sambil terus mengulang kalimat terakhir itu.

Sampai tiba-tiba Sangyeon hyung mengangkat wajahku dengan tangannya, dan membawaku ke sebuah ciuman. Ciuman yang dalam, tapi lembut. Aku menutup mataku. Setidaknya ini sedikit mengalihkan pikiranku. Kurasakan ibu jarinya menghapus air mata di pipiku.

Setelah lumayan lama, kami mengakhiri ciuman itu. Tapi wajah kami tak menjauh lebih dari 5 cm. Tangannya mengelus pipiku, dan matanya menatap lembut padaku. "Jangan takut, sayang. Kau tak sendiri. Aku bersamamu. Changmin dan Younghoon juga selalu bersamamu. Kita berenam pasti bisa melewati ini semua, asal kita semua saling mendukung satu sama lain. Dan kau juga harus bisa jadi kuat. Okay?"

"Sangyeon hyung." Kutatap senyumannya.

"Sekarang, lakukan apa yang kau mau. Aku di sini bersamamu." Sangyeon hyung menggenggam tangan kiriku. Aku menatap diari yang berada di tanganku yang lain.

Tanpa kata, kubuka buku itu.





3 Januari 2016:

Musuhku di sekolah.

Lelaki dengan popularitasnya itu. Aku benci dia.

Hari ini, dia datang ke sini untuk meminta maaf. Tapi dari awal, aku tahu dia hanya pura-pura. Tiba-tiba ia mendorongku ke sofa dan mencoba memperkosaku. Aku ketakutan. Kuambil pisau lipat yang selalu kukantungi. Kugerek lengannya dan dia berdarah. Kemudian ia berlari keluar dari apartemenku.

Aku tak mau berurusan lagi dengannya.





Tubuhku gemetar membacanya. Tiba-tiba saja perasaanku tidak enak. Sangyeon hyung menyadari kodisiku.

"Jacob, kau baik-baik saja?"

"Sa- Sangyeon hyung, perasaankutidak enak..."

"Apa maksudmu?"

Aku terdiam sebentar. Menelan salivaku sendiri dengan susah payah, kemudian mengatakan apa yang kurasakan pada Sangyeon, "A- aku... merasa sesuatu yang buruk akan terjadi pada—"

"TIDAK! HENTIKAN, HYUNG! KUMOHON!"

Changmin?!











{~To Be Continued~}

The Cursed Diary [ JuRic | SangCob | BbangQ ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin