"Itu bagus juga." Lanjut Tetsuya yang merasa setuju dengan usul Akashi.

"Tapi aku lebih suka Haru." Kiyomi menyampaikan pendapatnya secara pribadi.

"Kenapa begitu ?" Tanya Tetsuya penasaran. Mengingat Haru adalah nama untuk musim semi.

"Karena bulunya banyak dan lebat."
Manik babyblue, Kiyomi memandang anak anjing berjenis Shiba inu berbulu coklat yang sedang dipangkunya. Lidahnya terjulur dan ekor mungilnya bergoyang kekanan dan kekiri. Menggambarkan suasana hatinya yang merasa senang. Lalu mengeluarkan gonggongan kecil.

"Sepertinya dia menyukai nama itu." Ujar Tetsuya sambil mengelus kepala si anak anjing.

"Ung, " Kiyomi mengangguk senang, lalu kembali melihat anjingnya. "Kalau begitu namamu sekarang adalah Haru."

Anak anjing itu menggonggong kembali.

"Yosh, Sekarang kalian makan dulu ya.."

Ucap Kiyomi mngajak kedua anjingnya keluar untuk di beri makan. Dia sangat menyukai kegiatannya mengurus dan mengajak bermain anjing-anjingnya.

.
.

"Sepertinya dia sedikit Tomboy."

Ujar Akashi yang melihat tingkah putrinya yang begitu aktif dan tidak bisa diam. Meskipun dia perempuan, dia jarang mau bertingkah anggun dan kalem, dia lebih menyukai tontonan anak laki-laki, dia juga lebih suka berlarian dan hobi memanjat pohon seperti anak laki-laki.

Tetsuya menghela nafas. "Ini Karena ayahku sering menajaknya saat pergi menemui teman-temannya, kau tau, didaerah sini, Kiyomi adalah satu-satunya anak perempuan diantara bocah sebayanya, karena itulah teman bermainnya semuanya laki-laki."

"Kita bisa mendaftarkan dia ke sekolah kepribadian nanti."

Tetsuya mendengus. "Percuma, dulu aku pernah mencobanya, baru satu jam pertemuan pertama dia kabur."

Akashi terkekeh mendengarnya. "Kita lihat saja nanti, apakah jika aku yang memintanya hasilnya akan sama ?"

"Kau tidak akan terlalu keras padanya kan ?"

Tanya Tetsuya tak menutupi rasa khawatirnya. 

Akashi menunjukkan senyum menenangkan. "Tenang saja, sejak sebelum bertemu denganmu aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar tidak melakukan hal yang sama dengan ayahku."

"Aku percaya kau akan jadi ayah yang hebat."

Akashi menatap Tetsuya lekat, pikirannya menerawang tentang statusnya kini yang telah menjadi seorang ayah, dia tak hanya harus bisa bertanggung jawab dalam hal materi tapi yang lebih penting dari itu dia harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anaknya kelak.

Kemudian dengan pelan dia menjawab. "Ya, aku akan berusaha."

.

.

Tetsuya saat ini tengah sibuk memasak sarapan, Akashi sempat ingin membantunya namun Tetsuya melarangnya. Sambil menunggu, Tetsuya menyerahkan beberapa benda berbentuk mirip buku yang tak lain adalah album foto. Disitu terdapat foto Kiyomi dari saat baru lahir hingga foto terbaru saat upacara kelulusan TK. Tangannua menyentuh foto bayi yang masih terbungkus selimut warna pink, Kulitnya begitu putih seperti salju, hidungnya mancung dan bibirnya merah, penampilannya semakin manis manakala kepala mungilnya di beri bandana dengan aksen  bunga. Seulas senyum tersungging di wajah tampan Akashi, gadis kecilnya sudah terlihat cantik sejak baru dilahirkan.

Penyesalan dan kesedihan sudah pasti mendatangi batinnya. Dia tidak ada di sana saat anak itu lahir, begitu banyak hal yang dia lewati, bahkan dia tidak sempat menggendongnya saat dia bayi.

My PrincessWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu