Tidak terduga

2.3K 155 25
                                    

Apa aku terlahir hanya untuk di bully?

Apa aku terlahir hanya untuk dikucilkan?

Apa aku terlahir hanya untuk jadi pelampiasan saja?

Saat ini aku masih tidak mengerti dan tidak pernah tau untuk apa...

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Pagi yang cerah, burung berkicau, semua orang yang sibuk memulai aktivitasnya masing-masing dengan wajah ceria, tapi tidak dengan gadis dengan wajah malas yang satu ini.

Dengan surai (h/c) yang terhembus angin sepoi-sepoi dan manik (e/c) yang melihat ke semua arah. Dia pun menghela nafas kasar.

"Haahh.... Sama seperti biasanya ya..."

Sesampai dia di sekolah tepatnya di depan lokernya, dia pun membuka pintu lokernya. Yang dilihatnya adalah sepatu sekolahnya yang kotor akibat lumpur dan sobek seperti bekas di gunting, dinding loker yang terdapat tulisan makian, dan sebagian barang-barangnya hancur.
Dia pun melirik ke arah 4 cewek yang tertawa sinis tidak jauh darinya.

Dia pun menutup pintu loker dan mengeluarkan sepatu sekolah cadangan yang sudah dia siapkan di dalam tas.

Sesampai di kelas dia menuju tempat duduknya yang berada di barisan paling belakang. Dilihat meja dan kursinya yang sudah dikotori dengan banyak sampah dan berbagai macam kata-kata makian.

"A.. Anu.. (Name)... Kau baik-baik saja?" tanya temannya yang duduk di sebelah kanan.

"HEI ATSUHI JANGAN TERLALU DEKAT DENGANNYA NANTI KETULARAN BAU SAMPAHNYA LHO~ HAHAHA!!" Kata cewek dengan 2 orang temannya yang berada di barisan paling depan. Mereka adalah Manami sang ketua kelas, Miki sang bendahara, dan Chika sang sekretaris.

"HEI MANAMI JADI KALIAN PELAKUNYA?" Teriak seorang cowok lagi yang berada di samping kiri (name).

"Klo iya memangnya kenapa? Nggak usah jadi sok pahlawan deh Haru!" Kali ini yang jawab Chika.

Dan apa yang dilakukan (name)?

Dia menarik kursinya yang sangat kotor itu menuju jendela. Dia membuka jendela lebar-lebar selebar-lebarnya. Dia melihat kebawah dan betapa tingginya tempat dia berada. Ya kelasnya (name) berada di lantai 3.

"(Na.. Name)... Ja.. Jangan.. Ka-"
Omongan Haru berhenti karena terkejut melihat (name) yang langsung melempar kursinya keluar melalui jendela.
Dan kursi itu mendarat sempurna. Maksudnya hancurnya yang sangat sempurna.Kasihan kursinya padahal nggak ada salah. Kursi itu mendarat tepat di depan salah satu gadis yang menertawakan (name) di depan loker tadi.

Kasihan sekali kau nak malah kena karma.
Karma : ada yang manggil?
Zero : bukan elu ogeb!

Para guru juga terkejut dan melihat melalui ruang guru. Ada yang melongo, ada yang panik, ada yang tiba-tiba keselek kopi karena kaget dengan suara pendaratan sang kursi, ada juga yang menatap datar. Sang kepala sekolah juga yang melihat dari jendela ruangannya hanya tepok jidat dan menghela nafas kasar.
"Hahh... Kali ini apa lagi?"

Yang di dalam kelas hanya melongo dan langsung duduk di tempat masing-masing. Atsuhi yang tadi juga sedari tadi melongo juga akhirnya tepok jidat. Pasalnya ini sudah yang kelima kalinya (name) melempar kursinya keluar melalui jendela.
Dan...

BRAK!

Pintu kelas yang terbuka dengan dibanting. Dan munculah sang raja... JENG! JENG! JENG!

Eh maap maksudnya sang kepala sekolah.

Real Or Dream [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang