5th; Ini Semua Salahku

Mulai dari awal
                                        

Rencanaku berhasil! YEAY!



Sudah kuduga, dia akan menyindirku, karena aku mengabaikannya.



Sesuai perintah Kak Taeyong, aku pun maju kedepan. Aku tau banyak orang yang melihat ke arahku, namun aku tak perduli. Just stick to the plan.



___________________________________


Taeyong's POV



Bocah sialan yang kusindir itu menuruti perintahku. Ia maju ke depan.



Dan sekarang, bocah itu ada dihadapanku.



Wajah sok polosnya itu!!! Aku kesal melihatnya.



Bodo amat! Aku masih memandangnya tajam.



"Hai, Kak. Rindu ya?"



Aku tidak menjawab apa-apa.



Cuih, dia kira aku rindu padanya? Tidak sudi!



"Gausah banyak gembel. Apa alasan lo nyuekin gue kemaren? Apa alasan lo buang muka dari gue kemaren? Pas Seniority Program, trus di deket kantin, di depan sekolah? Nggak nyapa gue gitu? Lo diajarin sopan santun nggak sama orang tua lo?!" tanyaku, sedikit membentak.



Bocah itu hanya tersenyum.



Sialan! Rasanya aku ingin menampar wajah sok polosnya itu!



"Lho? Kok kakak marah? Aku nggak nyuekin kakak. Kan kakak sendiri yang nyuruh aku jangan ganggu," jawab bocah sialan itu.



Aku mengerutkan alisku.



Hah? Aku menyuruhnya jangan ganggu? Kapan?



"Kakak lupa ya? Kan kakak yang bilang sendiri waktu lusa kemaren," kata bocah itu lagi.



AH!!!



What the fffffffffㅡ FLOWER???????



Aㅡaku baru ingat!!!



ARGH!!! BANGSAT!!! BISA BISANYA TERMAKAN OMONGAN SENDIRIㅡ AISHHH!!!!



"Ya tapi kan gausah buang muka! Say hi gitu kek! Tetep aja lo nggak sopan!!!" omelku.



Argh!!!



Ingin rasanya aku menangis, Ya Tuhan!!!










































___________________________________


Mark's POV




"Ya tapi kan gausah buang muka! Say hi gitu kek! Tetep aja lo nggak sopan!!!" omelnya. Matanya terlihat sedikit berkaca-kaca.



Ah, aku merasa bersalah sudah membuatnya rindu sampai hampir menangis seperti ini.



(gausah kegeeran kali :v)



"Iya, Kak. Maaf. Nggak akan aku ulangin lagi. Tapi kakak rindu kan sama aku?" tanyaku.



"Pantat lo rindu!!!" sewotnya.



"Oh? Jadi kakak rindu sama pantat aku?"



Tatapannya tajam seketika. Ia mengepalkan tangannya.



[END] Seniority Program • MarkYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang