JaemRen (Oneshoot)

Start from the beginning
                                        

.

"Kau Huang Renjun kan, jangan menangis mereka sudah pergi!" Jaemin berjongkok dihadapan Renjun yang saat ini sedang memeluk lututnya sambil menangis ketakutan.

"Injun tidak mengganggu .. hiks.. meleka yang mengganggu Injun..hiks," Renjun berbicara sambil terisak.

"Ne, Nana tahu mereka mengganggu Injunie, dan sekarang Nana sudah mengusir mereka pergi. Jadi Injunie tidak boleh menangis." Jaemin menjawab sambil menepuk kepala Renjun lembut.

"Benalkah?" Renjun mendongak dan melihat Jaemin yang bersemangat mengangguk padanya.

"Nana akan bermain dengan Injunie." Ucap Jaemin.

"Nana tidak takut pada Injun?" tanya Renjun polos, "Meleka bilang saat Injun melotot, Injun cepelti monstel jadi meleka mengganggu Injun."

"Jadi Injunie diganggu karena itu?" Jaemin bertanya tidak mengerti dan Renjun mengangguk membenarkannya.

Jaemin terlihat berpikir memandang Renjun sampai sebuah ide menghampirinya, dia berlari ke kotak mainan dan mengambil sebuah kacamata mainan untuk dikenakan pada Renjun.

"Dengan begini mereka tidak akan melihat mata Injunie lagi, mereka tidak akan mengatai wajah Injunie jelek, dan Jika nanti masih ada yang menganggu Nana akan jadi kesatria Injunie yang selalu melindungi." Jaemin berdiri dengan bangga.

Renjun melihat dari balik kacamatanya dengan binar bahagia."Nana janji celalu menjaga Injun?"

"Nana  janji!"

"Kalau begitu Injun juga janji akan celalu disisi Nana."

"Nah kalau begitu, ayo kita bermain!" Jaemin menarik tangan mungil Renjun.
.
.

.

Setetes air mata mengalir dipipi Renjun saat dirinya mengingat kejadian itu, sampai saat ini Jaemin selalu berada disisinya dan membantunya. Hanya Jaemin, orang yang paling berarti baginya, hanya Jaemin orang yang mau menerima siapa dan seperti apa dia, tanpa Jaemin Renjun tidak tahu akan jadi seperti apa dirinya.

Tanpa Jaemin. Mengingat kata-kata itu tangan Renjun mulai mengepal dengan erat. Suatu hari nanti pasti akan ada saatnya ketika Jaemin harus pergi darinya. Saat Jaemin menemukan orang yang dicintainya dan Jaemin akan lebih memilih untuk berdiri disamping kekasihnya daripada dirinya.

Renjun tak mau itu, dia ingin Jaemin untuk selalu disisinya, dia ingin Jaemin untuk selalu menepuk kepalanya sayang dan bercanda dengannya. Dia tidak ingin Jaemin pergi darinya, dia ingin memiliki Jaemin dan tidak pernah menyerahkannya pada orang lain.

Tapi apakah Renjun bisa mempertahankan Jaemin disisinya?  Selama ini Jaemin selalu berada disisi Renjun, karena dia merasa kasihan pada Renjun, karena rasa pedulinya pada sesama, itulah yang dipahami Renjun.

Apakah Renjun pantas untuk disisi Jaemin? Semua orang selalu berbisik kenapa Jaemin mau berteman dengan Renjun. Kenapa Jaemin sang beauty harus mempunyai teman sang beast. Bukankah itu semua bukti bahwa Renjun tak pantas berada disisi Jaemin. Renjun tidak boleh serakah, harusnya dia bersyukur selama ini Jaemin masih mau menjadi temannya.
.
.
.
.
.

.

"Apakah kau percaya kudengar Jaemin dan Renjun sebenarnya sudah menjadi sepasang kekasih." Seorang yeoja berbicara agak keras saat mereka sedang berkumpul disalah satu bangku dihalaman sekolah mereka. "Ada yang bilang pernah melihat mereka berciuman."

"Itu tidak mungkin." Yeoja berikutnya langsung menolak pernyataan temannya, "Itu karena mereka selalu bersama saja, dan Jaemin akhir-akhir ini tak mau lagi didekati orang lain. Dari dulu Jaemin dan Renjun sebenarnya selalu bersama karena bersahabat tidak mungkin mereka kencan."

Uke Vs Uke? I Don't Think So//JAEMREN Ver//Where stories live. Discover now