Bagi para penggemar Jaemin, Renjun seperti sebuah penghubung antara mereka dengan Jaemin. Dulu banyak sekali surat dan hadiah yang dititipkan padanya, dan dulu Jaemin dengan senang hati akan menerimanya atau terkadang membalas salah satu surat yang membuatnya tertarik. Tapi entah sejak kapan, Jaemin mulai tak menyukai semua itu, dia akan marah dan menyuruh Renjun membuang semua itu.
Atau jika Renjun tak salah ingat, semua hal itu terjadi beberapa saat setelah seorang Mark Lee memutuskan Na Jaemin
"Sekalipun dia bersungguh-sungguh, aku tetap tak menyukainya dan aku tak mau memberikan harapan palsu padanya," ucap Jaemin.
"Ne, arasseo," Renjun meremas bingkisan ditangannya itu "Tapi setidaknya bacalah suratnya Nana dan katakan sesuatu tentang itu," Renjun memandang tegas kearahnya sekarang.
Sekalipun mata Renjun tertutup kacamata tebal, Jaemin tahu dibalik kaca mata itu pasti saat ini Renjun tengah menatap tajam kearahnya.
"Tidak biasanya kau seperti ini Injunie. Biasanya kau akan menuruti kata-kataku bukan?" ucap Jaemin
"Baiklah, kembalikan saja barang itu padanya dan bilang padanya aku tidak tertarik sedikitpun dengan perasaannya karena aku sudah mempunyai seseorang yang kucintai,"
"Tapi bagaimana kalau dia memberikan ini hanya sebagai seorang teman Nana," ucap Renjun masih tak ingin menyerah.
"Sekalipun sebagai teman aku tidak peduli, aku tidak suka menerima hadiah atau hal-hal semacam itu," ucap Jaemin. Sekali lagi menarik Renjun dan memaksanya berjalan lagi, "Lebih baik kita segera pulang dan jangan coba lagi untuk menerima hadiah atau apapun yang ditujukan untukku,"
Renjun mendesah dan memandang bingkisan ditangannya, bagaimanapun Jaemin adalah seorang yang keras kepala dan bagaimana dia berpikir dia bisa membujuknya. Lebih daripada itu, bagaimana dia harus menjelaskan semua ini pada Jeno?
Flashback
"Huang Renjun" ucap seorang laki-laki bertubuh atletis, berwajah tampan, dan eye smile yang mampu membuat para yeoja dan namja berstatus uke jatuh dalam pesonanya.
"Kumohon terimalah ini," ucap namja itu membungkuk sambil menyodorkan sebuah bingkisan kearah Renjun.
"Eh?" Renjun hanya bisa bengong menatap namja didepannya itu.
"Euhm , itu maksudku tolong terima ini dan berikan ini pada Jaemin," ucap namja itu gugup.
Renjun menghela nafasnya. Lagi, padahal mereka semua tahu kan kalau Jaemin sudah tidak ingin lagi menerima surat ataupun hadiah-hadiah dari mereka. Tapi sepertinya mereka tidak mau mengerti dan terus melakukan itu.
"Maafkan aku, tapi aku tidak bisa membantumu," ucap Renjun "Jaemin tidak suka orang memberinya hadiah jadi lebih baik kau simpan saja hadiah itu,"
"Kumohon!" ucap namja itu tegas dan menatap lurus kearah Renjun, membuat Renjun sedikit terhenyak dengan keseriusan orang didepannya itu.
Pemuda itu lalu menarik tangan Renjun dan membawanya kesebuah tempat agak sepi lalu mendudukannya di bangku yang ada disana.
"Namaku Lee Jeno," ucap Jeno memperkenalkan dirinya "Aku sudah menyukai Jaemin sejak penerimaan murid baru saat itu," tambahnya.
Renjun menatap namja itu sekilas.
"Ne, Jeno-ssi. Sekalipun aku tahu kau mencintai Jaemin tapi tetap saja dia tidak akan suka jika aku memberikan hadiah darimu," ucap Renjun
"Bilang padanya kalau ini hanya hadiah pertemanan," balas Jeno cepat "Aku tahu jaemin bahkan tidak mengenalku. Tapi aku selalu memperhatikannya sejak saat itu,"
YOU ARE READING
Uke Vs Uke? I Don't Think So//JAEMREN Ver//
FanfictionRenjun dan Jaemin adalah dua orang sahabat dengan penampilan yang begitu kontras. Tapi apakah yang terlihat adalah hal yang sebenarnya? Pairing : JaemRen NoRen Markmin
JaemRen (Oneshoot)
Start from the beginning
