5. Sumber kebencian

Start from the beginning
                                    

Kita punya hubungan yang baik dengan petani yang kita bina disana. Kalau tidak tentu saja sulit untuk memutus ketergantungan petani pada sistem ijon tengkulak. Tapi berkat binaan TIV, kita punya petani-petani dan pengepul yang loyal, lagipula Tejan selalu memberikan penawaran tertinggi untuk tembakau milik petani binaan.”

Luna tersenyum tipis mendengar penjelasan lelaki itu. “Sejak Halatara diambil alih APT ada nggak pengaruhnya langsung ke TIV?” Ada banyak percabangan keluarga Tejakusuma lain yang berasal dari keturunan adik-adik kakeknya, Suryo Tejakusuma.

Beberapa diantara keturunannya bekerja untuk Tejan Investama sementara yang lain memilih untuk mandiri dengan mendirikan perusahaan sendiri.

Halim Tejakusuma, adik bungsu mendiang kakeknya, juga kakek dari Marshello Andika Halim, mendirikan Halatara Grup yang salah satu cabang usahanya adalah perusahaan rokok yang berdiri di Surabaya dan menjadi pelopor bagi produksi rokok putih rendah nikotin dan rendah tar pertama di Indonesia, yang baru-baru ini saham mayoritas dan manajemennya berhasil di akuisisi oleh Asia Pasific Tobacco.

Lelaki itu mengangguk dengan wajah muram, “Dampaknya tidak secara langsung, untuk sementara kita masih menang banyaklah dibanding mereka.”

“Untuk sementara?” ulang Luna merespon apa yang disampaikan orang kepercayaan ayahnya itu dengan senyum penuh arti.

“Saya dengar-dengar kabar APT lewat Halatara Grup sudah merancang cara-cara baru untuk ekpansi pasar rokok putih mereka, salah satunya dengan menciptakan varian rokok putih dengan cita rasa serupa sigaret mild andalan Halatara tapi tidak akan memakai merek rokok internasional yang diproduksi oleh APT.” 

Luna menghela nafas perlahan, kali ini dia paham kalau ini adalah salah satu cara yang akan di tempuh APT untuk merebut pasar rokok mild yang sudah sarat dengan persaingan.

Rokok putih dengan cita rasa klasik khas sigaret Halatara Mild akan membuka pasar ke Eropa dan Amerika, dan meski di Indonesia sendiri pasar rokok putih tidak sampai menguasai pasar hingga sepuluh persen sekalipun, dengan harga yang lebih bersaing dan strategi pemasaran yang mumpuni maka bisa dipastikan kedepannya mayoritas konsumen dari masyarakat menengah bawah akan mulai berpindah ke jenis rokok ini. 

Ekspansi bisnis perusahaan rokok internasional seperti APT ke Indonesia saja  sudah membuat pemerintah mendapat tekanan dari beragam pihak untuk meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control/Kerangka kerja pengendalian tembakau)  untuk membatasi bahan baku untuk rokok hanya terbatas pada tembakau jenis virginia atau burley yang kadar nikotinnya rendah yang sebenarnya hanya cocok untuk jadi bahan baku rokok putih.

Itu sebenarnya sama saja seperti orang luar punya modus licik hendak mematikan industri rokok kretek dan sigaret nasional dengan terlebih dulu membunuh tanamannya.

Bahkan tanpa usaha untuk meratifikasi peraturan pengendalian industri hasil tembakau saja dampaknya sudah mulai terasa. Tahun lalu saja—berkat larangan masuk rokok sigaret Indonesia masuk ke pasar  Amerika—sudah ada sepuluh pabrik sigaret kretek tangan milik berbagai perusahaan yang yang ditutup. Masing-masing pabriknya punya empat ribu tenaga kerja yang terpaksa yang dirumahkan.

Yang terberat dampaknya  justru ke petani yang menanam varietas tembakau lokal yang kadar nikotinnya cukup tinggi. Mereka segera akan menghadapi tantangan untuk memilih bertahan dengan varietas lokal atau terpaksa menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

Dan itu artinya sama saja seperti pelan-pelan membunuh petani tembakau, batin Luna dalam hati seraya memandangi harta karun yang disimpan oleh perusahaan yang dibangun oleh kakek buyutnya, sebelum diwariskan, diasuh dan dibesarkan oleh generasi-generasi keluarga Tejakusuma selanjutnya.

Pelangi Tengah MalamWhere stories live. Discover now