Prolog

6.7K 933 153
                                    

Suara terisak memenuhi kamar kos di sebuah komplek kos-kosan di daerah pinggiran Jakarta Selatan. Adriana Cheryl Hashim yang biasa dipanggil Cheryl, gadis yang berdarah Betawi itu sedang menatap layar televisi yang sedang menayangkan royal wedding kerajaan Inggris Raya. Pangeran Harry mempersunting Meghan Markel yang hanya seorang rakyat biasa, tanpa ada sedikitpun darah biru yang mengalir di tubuhnya. Separuh berkulit hitam dan seorang janda pula.

Ya Tuhan, Meghan sangat beruntung. Masih ada nggak sih cowok kayak Pangeran Harry?

Cheryl menghapus air matanya kembali. Mungkin satu kotak tisu yang dibelinya di Gia*t dengan harga diskon hanya lima ribu rupiah sudah tinggal seperempatnya.

Meghan cantik banget, tanpa make-up aja secantik itu. Nggak kayak pengantin Indonesia yang dempulnya aja bisa duabelas lapis dan ngabisin kapas satu bungkus dan make up remover satu botol. Lihat aja, gue bakal nikah dengan gaya seelegan Meghan.

Khayalan kembali menari di benak Cheryl, sang gadis berkulit coklat sedang merencanakan impian pernikahannya. Desain gaunnya, buket bunga, dekorasi.... Tetapi semua angannya hanya bertahan sekian menit lalu hilang bagaikan asap tersiram air hujan. Cheryl tahu diri, ia tidak mungkin mewujudkan impiannya mendapatkan laki-laki baik.

People said good men are never exist in the world. They're only exist in romance fiction book or movie. Don't be stupid, Cheryl!

Dalam dunia Cheryl, ia hampir tidak pernah menemukan role model pria baik. Bahkan ayahnya adalah seburuk-buruk contoh dari seorang laki-laki. Ayahnya kabur setelah menghamili ibunya dan sampai sekarang ia tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Ibunya tidak mau memberitahukan pada siapapun, siapa laki-laki yang menodainya.

Ditambah dengan kejadian laknat itu yang merenggut keperawanan Cheryl. Semenjak itu Cheryl mematikan mimpinya untuk menikah baik-baik dan dengan laki-laki yang baik-baik... karena mana ada laki-laki baik-baik yang mau menikah dengan perempuan yang tidak perawan lagi. Dan bagi Cheryl, satu-satunya jalan untuk mendapatkan suami adalah dengan cara dijebak. Tapi sayangnya, sampai sekarang Cheryl belum mendapat pria potensial yang dapat ia perdaya untuk mengucapkan ijab di depan penghulu.

Catat, Pria potensial! Bisa potensial dari harta, kedudukan, atau wajah. Bukan pria baik-baik! Karena pria baik-baik sejatinya sudah langka bahkan mungkin telah musnah keberadaannya di dunia.

My Pleasant Panda HusbandWhere stories live. Discover now