3rd; Jangan Ganggu!

Start from the beginning
                                        

Aku tersenyum miring.



"Nggak usah seribu, Kak. Aku udah nyatet username kakak di catatan aku aja udah berasa lebih dari seribu, Kak," balasku.


( Ngerti nggak maksudnya? Maksud si Mark itu, dia udah follow dan nyatet instagramnya Taeyong itu berasa tujuannya udah tercapai. Makannya dia bilang berasa udah ngumpulin seribu. Karena tujuannya udah tercapai )



Kulihat wajah Kak Taeyong mengeras, begitu juga tangannya ikut mengepal keras.



Tenang, aku siap. Ditonjok pun tidak masalah.



"Bangsat!!! Kak Junmyeon, tolong apain kek ni anak!!!" bentak Kak Taeyong, ia memalingkan wajahnya dan melipat tangannya.



Pipinya memerah.



Shit! Gemas!!!



"Yaudah. 0072, tolong balik ke tempat semula," perintah Kak Junmyeon.



"Terima kasih, Kak," ucapku. Aku membungkuk 90 derajat lalu kembali ke tempatku semula.



Donghyuck dan Jaemin tertawa. Sedangkan Renjun menggelengkan kepalanya.



"Tepuk tangan buat jagoan kita~" bisik Jaemin sembari bertepuk tangan dengan pelan. Begitu juga Donghyuck.



"Gila nggak sih lo bucin banget," bisik Donghyuck.



"Sssst diem ah. Nanti kena masalah aja lu pada mampus," bisikku. Mereka langsung diam.



"Perhatikan. Besok, buku catatan kalian bakal saya cek satu-satu. Kalau saya liat masih ada yang kosong, kalian skot jam 50 kali. Ngerti?" ucap Kak Junmyeon.



"Ngertiiiiiiiiiiiii," balas kami semua.



"Oke. Kalian boleh balik ke kelas masing-masing," ucap Kak Junmyeon.



Seuruh kelas 10 meninggalkan ruang aula. Kulihat Renjun berlari menghampiri Jeno yang ada di pojokan aula; melaksanakan hukumannya. Kami bertiga: Aku, Donghyuck dan Jaemin mengikutinya.



"Jeno, sini aku bantuin," kata Renjun. Ia mengambil pulpen yang ada di kantungnya.



"Nggak usah, sayang. Aku bisa ngerjain ini sendiri kok," ucap Jeno. Tangannya menghentikan tangan Renjun yang sedang mengambil pulpen.



"Udah Jeno, gausah make drama. Biarin Renjun bantuin elu. Gue ikut bantuin deh," ucap Jaemin.



Jeno menatap Jaemin dengan bingung.



"Bantuin apa???" tanya Jeno.



"Bantu doa," jawab Jaemin, menyengir.



"Suwe," ucap Jeno.



Aku, Renjun, dan Donghyuck tertawa. Entah kenapa mereka terlihat konyol.



"Maafin ya, temen gue emang suka rada-rada. Apalagi si Iqbaal ini. Suka kelewat gajelas dia. Walaupun ganteng mukanya," ucap Renjun.



"Wah. Makasih, mantan," balas Jaemin.



Jeno terlihat kesal.



"Sayang, jawab aku. Gantengan aku atau Jaemin?" tanya Jeno.



Waduh.



Sepertinya drama akan dimulai sebentar lagi.



"Gantengan Huang Renjun lah pastinya," jawab Renjun. Seketika wajah kesal Jeno pudar. Tangannya mengelus lembut surai coklat milik Renjun.



[END] Seniority Program • MarkYongWhere stories live. Discover now