Entah mengapa, ketika membaca surat ini, jantungku sedikit berdebar lebih kencang dari biasanya.
Dan fotonyaㅡ sial! Mengapa bocah itu terlihat good looking di foto itu?!
Tunggu.
Tidak, tidak boleh!!
Seorang Lee Taeyong tidak boleh jatuh cinta semudah ini! Taeyong harus kebal!
Aku tidak boleh mempercayai cinta dari bocah sepertinya. Karena biasanya, semua ini cuma cinta monyet!
Lagaknya gombal, wajahnya manis. Siapa tahu, dia hanya memberiku harapan palsu.
Cklek.
"Lho? Taeyongie? Belum pulang?"
Sial! Kak Junmyeon!
Wajahku! Apa wajahku terlihat merah??
Ah, suratnya!! Aku harus memasukkannya kedalam kantongku!
"I-Iya, Kak. Aku mau ngambil laptop doang," jawabku.
"Oh, gitu. Anu... Taeyongie? Itu kenapa kamu blushing gitu?" tanya Kak Junmyeon tiba-tiba.
"Mwo?! Nggak, kok! Cuma tadi ada yang bikin aku malu gini, hehe," jawabku.
"Oh?? Siapa?" tanyanya lagi.
"Ada deh," jawabku, sedikit meledek. Kak Junmyeon tertawa.
"Ya terserahmu, deh. Itu muka kamu udah mirip rambut merah marun kamu, tuh," ucapnya.
"Really??" tanyaku.
"Terserah kamu, kalo nggak percaya. Oh iya, kamu inget adek kelas yang ngegombalin kamu tadi pagi nggak?" tanyanya tiba-tiba.
Mataku membelalak. Kenapa diingatkan lagi, sih?
"Tadi dia nyariin kamu, nggak tau mau ngapain," ucap Kak Junmyeon lagi.
Sial! Aku jadi tidak mau pulang, kan.
Tapi sayangnya, aku terpaksa pulang sekarang. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Aku harus pulang, tentu saja. Kalau tidak, habis riwayatku dimarahi ibu.
"Aishh... Yaudah, Kak. Aku pulang duluan, ya. See ya," ucapku sembari keluar dari ruangan OSIS.
Tenang, aku sudah memasukkan laptopku ke dalam tas. Kalau tidak, untuk apa aku ke ruang OSIS?
Ah, jangan lupa juga. Surat itu masih ada di kantong ku.
Tak ada urusan apa-apa lagi, aku berjalan gerbang sekolah melewati koridor sekolah yang sudah sepi. Tidak terlalu sepi, sih. Aku melihat masih ada beberapa murid berlalu lalang. Mungkin mereka mengurus demo ekstrakulikuler yang akan diadakan lusa.
Tak terasa kakiku sudah sampai di gerbang sekolah. Aku berbelok ke arah kanan, menuju ke halte bus sekolah.
Sampai di halte bus, aku duduk disitu. Menunggu bus dengan damai, tidak ada yang menganggu, rasanya enak sekali, bung.
Tiiin! Tiiin!
"Kak Taeyong! Nunggu bis ya?"
Suara swag itu.
Sialan.
YOU ARE READING
[END] Seniority Program • MarkYong
RomanceMark Lee, murid baru yang ganteng di SM Internasional High School, jatuh cinta pada kakak kelasnya, sekaligus wakil ketua OSIS yang galaknya melebihi kepala sekolahnya, Taeyong Lee. Apakah Mark kuat mengejar cinta Taeyong? Atau ia akan menyerah di t...
2nd; Adek Kelas Bangsat
Start from the beginning
![[END] Seniority Program • MarkYong](https://img.wattpad.com/cover/146598525-64-k407990.jpg)