Chapter 6 - Alasan

Comincia dall'inizio
                                    

"Ternyata benar dugaanku. Wangi darahmu yang nikmat dan ilmu meraga sukma yang kau kuasai berasal dari ibumu," Sangguni menatap lekat pada wajah ibu Nirva yang berada di dalam foto. Gadis cantik itu seolah tengah berbicara pada foto tersebut.

Satu hal yang baru Nirva ketahui dari perkataan Sangguni barusan, "Wangi darahku nikmat?"

Sangguni mengangguk tanpa megalihkan pandangannya, "Wangi darahmu yang nikmat itulah yang membawaku menemukanmu di dalam pondok kecil di tengah hutan. Jujur saja..." kini Sangguni mengalihkan pandangannya dari foto kepada Nirva, "...awalnya aku ingin memangsamu dan anakmu karena darah kalian yang wangi dan nikmat."

"Apa?! Ka-kau pasti sedang bercanda kan?" Nirva tertawa kaku. Ya. Sangguni pasti sedang bercanda lagi dengannya. Gadis itu sangat suka menggodanya.

"Tidak. Aku serius."

Wajah tampan Nirva jadi terlihat sangat aneh. Ekspresi pria itu bercampur aduk antara takut, terkejut dan marah, "Kenapa kau memberitahuku tentang hal ini? Kau masih memiliki niatan itu?!"

"Tidak juga," jawab Sangguni dengan santai, lalu ia menunjuk pada foto ibu Nirva, "Alasan darahmu bergitu wangi dan nikmat adalah karena kau keturunan dari ibumu."

Kening Nirva berkerut, "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

"Ibumu adalah keturunan dari Sangkuriang."

Nirva merasa luar biasa. Apa pun yang dikatakan atau dilakukan Sangguni selalu membuatnya terkaget-kaget, "Sangkuriang? Maksudmu Sangkuriang yang ada di dalam legenda gunung Tangkuban Perahu?"

Sangguni mengangguk, "Benar."

"Bagaimana kau tahu?"

"Tergambar jelas di wajah ibumu," Sangguni menjawab singkatnya saja, ia terlalu malas untuk menceritakan secara detail bagaimana ia bisa tahu. Itu akan memakan waktu yang lama.

"Lalu apa hubungannya antara darahku yang wangi dan meraga sukma dengan ibuku yang keturunan dari Sangkuriang?" Nirva belum menemukan titik terang dari apa yang dikatakan Sangguni, semuanya masih membuatnya bingung.

"Sangkuriang itu orang yang sakti jadi sudah pasti dia bisa ilmu meraga sukma. Mungkin ilmu itu menurun secara alami pada keturunannya. Darahmu yang wangi juga ada hubungannya dengan Sangkuriang. Kau ingat kan kalau Dayang Sumbi meminta untuk membendung sungai Citarum dan membuat sebuah perahu yang besar dalam waktu semalam sebagai syarat untuk mempersuntingnya? Sangkuriang membuat perjanjian dengan jin untuk membantunya, dan jin itu adalah ayahku. Karena perjanjian yang pernah ada itulah darah keturunan Sangkuriang tercium begitu wangi dan nikmat bagi keturunan ayahku. Jadi ini sudah menjelaskan semuanya kan? Tentang darahmu dan ilmu meraga sukma yang kau kuasai."

"Aku baru mengetahui semua ini. Ini benar-benar mengejutkan," semuanya terlalu tiba-tiba untuk Nirva. Kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat dengan cepat. Dia yang beberapa hari lalu seolah memiliki semua kebahagiaan dalam hidup, bisnis yang sukses, istri yang sangat dicintai ditambah dengan kehadiran buah hati yang sehat, sebuah kehidupan yang sempurna, namun tiba-tiba ia kehilangan istrinya dan separuh kebahagiaannya. Seperti separuh kehidupanya telah hilang. Seperti dari warna putih ke warna hitam. Seperti sebuah gelas yang baru saja diisi penuh dengan minuman yang nikmat, namun tiba-tiba jatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping. Akan tetapi justru dari kepingan-kepingan itulah sekarang dirinya menemukan jawaban-jawaban yang belum pernah ia tahu sebelumnya di dalam kehidupannya. Seperti sebuah kotak yang akhirnya menemukan kunci untuk membukanya, "Sangguni, apa kau tahu? Ayahku memberi nama Nirva yang berasal dari kata nirvana yang artinya surga. Ayah berharap bahwa kehidupanku akan bahagia seperti surga, begitu pula dengan orang-orang yang aku sayangi juga akan hidup bahagia. Namun nyatanya justru akulah yang membawa petaka dan tidak bisa membahagiakan mereka."

SangguniDove le storie prendono vita. Scoprilo ora