[END] Seniority Program • MarkYong

1st; Kakak Merah Marun

"Iya, kalian panggil gua Mark aja. Jangan Minhyung. Kepanjangan," ucapku.

"Kayak nama orang bule, njir," ucap Renjun.

"Oh. Sebenernya, gua dari Kanada," ucapku. Mereka berempat membelalakkan matanya.

"Bloody hell?!"

"Kau gila??!"

"MWO?"

"Iya. Gua baru pindah kesini setahun yang lalu. Gua mohon bantuannya, guys," ucapku. Mereka berempat mengangguk mengerti.

"Don't worry, gue juga dari luar negeri. Gue dari china," ujar Renjun.

"Mwo??? Gua kira lo orang korea asli!" seru Donghyuck.

"Hah? Masa sih? Muka gue china banget lho padahalㅡ"

"ㅡItu yang kelas 10, tolong masuk ke kelas," perintah seorang kakak kelas berjas kuning. Sepertinya ia salah satu anggota dari Seniority Program tadi.

"Ayo masuk ke kelas," ucap Jaemin.

______________________________

Taeyong's POV

Jam istirahat...

"Taeyongie, udah dong. Mukanya jangan ditekuk gitu," tanya Jaehyun, teman sekelasku.

"Gimana aku nggak kesel, Jaehyun? Itu adek kelas 0072 nggak punya etika banget!" balasku.

"Ya, udah lupain aja. Mending inget aku, Jaehyun temen sebangku kamu yang super ganteng," ucap Jaehyun. Aku memutarkan bola mataku. Jaehyun dan bocah 0072 itu sama saja! Lagaknya doang tampan dan bermulut manis. Tapi nyatanya menyebalkan!

Eh, tunggu.

Tampan?

"Emang adek kelasnya kayak gimana? Kamu tau kan aku bukan anggota Seniority Program, aku nggak tau muka adek kelasnya kayak gimana," tanya Jaehyun, sembari menggenggam tanganku.

"Ish!! Jangan pegang-pegang! Emang kamu mau apain adek kelas itu?" tanyaku balik; menepis tangannya yang menggenggamku.

"Mau aku hilangin. Biar hidup kamu sama aku damai," jawab Jaehyun, dengan cengiran bodohnya.

"Emang kamu Dilan, hah?! Jangan sok jagoan, ah! Ditepis aku aja kamu masih lembek!" balasku. Jaehyun malah tertawa mendengar balasanku. Aku mendengus kesal.

"Masa bodo! Aku pengen beli susu stroberi!" omelku.

"Tunggu aku Taeyongie!" teriak Jaehyun yang membuat banyak pasang mata menatap kami berdua.

"Mereka pacaran lagi,"

"Kenapa nggak jadian aja, sih?"

"PACARAN MULU DAH."

Aku membenci bisikan-bisikan itu. Aku tahu kalau Jaehyun suka padaku, tapi intinya kita nggak pacaran.

Masa bodoh, Aku ke kantin duluan saja.

______________________________

Mark's POV

"Mas ganteng, mau pesen apa?" tanya Noona ㅡpemilik toko milkshake di kantin sekolahㅡ kepada Jaemin.

"Banana Milk aja, Noona," jawab Jaemin.

"Mas ganteng yang satunya lagi?" tanya noona itu, kali ini menatapku.

"Oh, Banana Milk juga. Jangan pake sirup, ya," jawabku. Noona itu mengangguk.

Aku dan Jaemin menunggu di depan kiosnya Noona. Kami sedikit mengobrol tentang asal usul masing-masing. Hingga obrolan kami berhenti ketika mendengar suara yang familiar.

"Noona~ Taeyongie pesen yang biasa ya!"

Aku dan Jaemin saling memandang. Kami berdua membelalakkan mata.

Apa barusan benar-benar suara Kak Taeyong? Dengan nada manja seperti itu?

"Iya Taeyongie. Strawberry Milik, Noona hafal persis."

"Oce!"

Aku makin penasaran, sial!

"Mark! Woi! Jangan bertingkah seenaknya!" Jaemin melarangku. Aku tersenyum kecil.

Tenang. Aku bisa melakukannya.

Aku menoleh ke arah Kak Taeyong.

What theㅡ

Mengapa dia ikut menoleh ke arahku? Dalam waktu yang bersamaan?

"Tch, bangsat,"

ucapnya, sembari memalingkan muka.

Heol? Kenapa dia memalingkan muka? Apa dia memang jutek seperti ini? Padahal, di Senior Program tadi, wajahnya memerah. Semerah rambut merah marunnya itu.

Ah, apa dah kakak kelas ini, membingungkan.

End of chapter 1.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Hi guys!

Sesuai harapan kalian, aku ngepost FF ini, akhirnya TvT

Aku kaget pas ternyata banyak yang vote dan aku seneng banget!!!! Ternyata ada markyong shippers juga diantara kalian :")

Gimana? Satisfied?

Maaf ya kalo ada yang kurang atau apa, ini first time aku nulis FF Markyong.

Mau lanjut? Vote ya guys. Tanpa Vote kalian, aku gaada semangat nulis FF ini :")

Thanks yang buat udah baca, vote, dan comment uwu

Love ya!
Ichinosekai.