The First Meet

6.3K 799 46
                                    

2

.

.

.

Maldives, atau bisa disebut sebagai negara kepulauan Maladewa adalah tempat yang menjadi tujuan dari penerbangan yang Mark lakukan hari ini.

Sedikit beruntung karena tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling diminati. Ya, selain Bali tentu saja. Selain itu negara ini juga memiliki pemandangan yang indah sekalipun kalian berada ditengah ibukotanya, Male.

Dan jika kalian diberi kesempatan untuk mengunjunginya kira-kira apa yang akan kalian lakukan? Tentu saja berlibur dan bersenang-senang'kan, memang apa lagi?

Namun tampaknya hal itu tidak berlaku bagi namja yang satu ini karena alih-alih bersenang-senang seperti yang lain, sejak dua jam yang lalu ketika ia sudah menginjakan kakinya di hotel tempat ia dan crew awak kabinnya menginap, tidak ada yang bisa Mark lakukan kecuali berbaring malas di kasur dengan pikiran penuh dikepalanya.

Dia memang sedang tidak ingin melakukan apa pun
.
.

Jeklekk...
.
.

Suara pintu yang terbuka membuyarkan Mark dari lamunannya, segera ia menoleh kearah pintu dan melihat seorang namja muda yang terlihat asing dimatanya tengah kesulitan mendorong kopernya masuk kedalam kamar.

"Nuguseyo?" ujarnya dan ternyata suara bariton yang dimilikinya mengagetkan namja itu hingga membuatnya terperanjat

"Oh, kamchagiya!" serunya "Jojongsa-nim, kau mengagetkanku!"

segera setelah Mark menyadari bahwa pemuda itu adalah salah satu pramugara di awak kabinnya Mark langsung bangkit dari acara berbaringnya.

"Joesonghamnida , Jojongsa-nim aku kira sudah tidak ada orang disini, maaf aku tidak mengetuk pintu lebih dulu"

"Apa yang kau lakukan dikamarku?"

Mark bertanya sembari meneliti pemuda itu dari ujung kaki hingga rambutnya yang sewarna almond itu, ia masih mencoba mengingat siapa dia dan tentu saja namanya, akan tetapi tampaknya ia memang belum pernah bekerja sama dengan namja ini sebelumnya

"Eh, nde? maafkan aku Jojongsa-nim Winwin-hyung tidak mau pergi dari kamarku dan Taeil-hyung dia malah menyuruhku untuk pindah kemari... "

ujar namja itu entah dia sadari atau tidak nada bicara yang ia gunakan terdengar seperti nada seoarang anak yang merajuk pada ibunya

Mark sedikit terkekeh saat mendengar nya, rasanya sudah lama sekali tidak ada orang yang berbicara dengan nada seperti itu kepadanya, bahkan tidak juga istrinya. Semua bawahannya cenderung bersikap kaku karena merasa segan terhadapnya

"Bagaimana bisa dia melakukan itu tanpa persetujuan dariku?"

ujar Mark sembari mengambil ponselnya di atas nakas dan segera mendial nomor Winwin namja yang menjadi co-pilot nya itu

Dan tidak lama panggilan yang ia lakukan diterima oleh yang bersangkutan

"Apa kau baru saja meminta bertukar kamar dengan seorang pramugara?" tanya Mark to the point

LOVE LINE [MarkHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang