" sangat disayangkan sekali! boneka sepertimu harus dijadikan sebagai bahan teror" Hyorin menatap boneka tersebut dengan sebuah senyum remeh.

Wanita itu tampak tertawa sangat puas saat melihat Boneka didalam genggamannya sebagai bahan teror. ternyata Hyorin baru merasakan, akan sangat menyenangkan melakukan teror.
   " hei, sebenarnya Tuanmu itu siapa eoh?" Hyorin mencium Boneka tersebut yang berbaur dengan Darah.

bagi Hyorin bau Darah tak seamis itu, lebih menjijikkan bau bangkai. Hyorin tak mempermasalahkan bau Darah itu, sebentar lagi permainan yang ia ciptakan akan mulai dengan sebuah jeritan ketakutan.

    " katakan pada Tuanmu, bahwa saat ini kau yang akan kujadikan pelampiasan!" seperti orang gila, Hyorin tersenyum dan berbicara sendiri terhadap Boneka tersebut.

    " selamat datang di Dunia kelam yang kuciptakan!" Hyorin mengeluarkan belati dari nakasnya lalu menusuk Boneka tersebut.
___

    '' hahaha....kau pasti saat ini sedang pingsan eonni! oh ya ampun, pasti dia merasakan hawa-hawa panas. Eonniku yang malang"

Hyun jin meremat foto Seohyun. dirinya telah melakukan sebuah rencana yang akan membuat semuanya panik. sesuatu yang akan sangat menyenangkan jika dirinya telah berhasil melakukan rencananya. Kesempatannya hanya akan datang selama satu minggu kedepan. sebelum sang Appa kembali dari Jepang, dirinya akan terus membuat Seohyun menangis dalam ketakutan.

    " Sayang, apa yang kau lakukan?" tiba-tiba Nyonya Seo masuk, dan itu membuat Hyun jin panik.

seketika Hyun jin langsung menginjak foto Seohyun yang telah ia remat, dirinya hanya akan memasang tampang sok polos jika dihadapan Nyonya Seo.

   " ahh tidak Eomma! ada apa Eomma kesini?" Hyun jin sengaja mengalihkan perhatian dari Nyonya Seo agar wanita paruh baya itu tak menaruh curiga terhadapnya.

   " ini sudah memasuki makan siang, Khajja kita makan siang. ahh ya... kebetulan tadi Kyuhyun menghubungi Eomma bahwa Seohyun menginap dirumahnya, Eomma sangat senang akhirnya Kyuhyun menjalin hubungan dengan Seohyun. walaupun mereka sempat menutupinya, jadi Eomma mohon relakan Kyuhyun!" Hyun jin menghentikan langkahnya. wanita itu menggeram dalam hati saat mendengar omongan Nyonya Seo.

bagaimana dirinya bisa merelakan Kyuhyun untuk Seohyun, sedangkan dirinya sudah terlalu dalam jatuh pada pesona Kyuhyun.
___

Malam harinya Seohyun baru sadar, dirinya melihat keadaan sekeliling. ternyata ini dikamar Kyuhyun. tak lama Kyuhyun datang menghampirinya dan membawakan semangkuk bubur Abbalon serta teh Gingseng.
  
    " Kyu, jangan tinggalkan aku!"

Seohyun menarik Kyuhyun untuk duduk disampingnya. Seohyun langsung memeluk Kyuhyun erat-erat. kejadian tadi pagi membuatnya sungguh takut, jika ini terjadi terus menerus maka rasa trauma yang akan ia miliki. Meskipun teror itu ditujukan entah untuk siapa, tapi Seohyun merasa bahwa dirinya lah yang akan terancam.

    " hei...sudahlah, lagian teror itu bukan untukmu" bohong Kyuhyun

Dirinya harus terpaksa berbohong demi Seohyun. sesuai dengan rencana Hyorin, dirinya dan Hyorin sepakat untuk menutupi bahwa teror box itu ditujukan untuk Seohyun.

    " tapi siapa yang mengirimkannya Oppa? dan untuk siapa? aku merasa bahwa itu memang untukku" Kyuhyun mencium pucuk kepala Seohyun.

dirinya harus pandai-pandai menutupi ini semua dari Seohyun. Lelaki itu sudah berjanji akan melindungi Seohyun apapun caranya, tak peduli jika dia harus menyakiti orang sekitarnya.

    " sekarang kau makanlah, kau pingsan cukup lama. Oh yah...Appa dan Eomma memutuskan untuk pulang dari Jepang seminggu lagi." Kyuhyun menyodorka teh Gingseg pada Seohyun.

Done For Me √Where stories live. Discover now