1st Mission (Part 2)

Start from the beginning
                                    

"Maaf ya, gara-gara aku jadi gini." Jun terlihat sangat menyesal. Cideranya pasti menghambat anggota grup yang lain.

Sebentar lagi waktunya mereka menunjukkan pada tim lain, namun dalam keadaan seperti ini jelas tidak mungkin mereka akan terpilih untuk video klip.

Malam itu anggota tim hijau sibuk latihan, meski tetap saja tak bisa mengeluarkan aura gloomy dari situ. Mengapa nasib begitu kejam, apa memang itu adalah karma karena kadang-kadang dia meninggalkan latihan dan dorm demi syuting drama? Apalagi tak terasa, penampilan sudah akan dievaluasi esok hari.

Tiba-tiba sebuah pemberitahuan masuk ke ponsel Jun, pas sekali saat istirahat. Awalnya dikira dari official account starbucks atau sebangsanya, namun ternyata dari sang gadis pujaan, Lee Suji.

Jantung Jun berdebar kencang. Nggak salah baca kan? Apa jangan-jangan ponselnya Suji dibajak Haein-nuna? Mereka setim kan? Apapun itu, melihat nama Suji di notif ponsel sudah berhasil membuat jantungnya nyaris copot dari tempat yang seharusnya.

Jun membuka pesan itu dengan hati-hati. Ternyata cuma pesan kosong. Kelihatannya kepencet. Apa dia sedang mengibarkan flag, kode supaya dia menulis pesan duluan?

"Wajahmu merah sekali, ada apa?" tanya Lex yang khawatir kalau Jun sakit yang aneh-aneh lagi. Mungkin Lex juga berpikir kalau jangan-jangan tim ini diguna-guna.

"Hyuung!" Jun langsung memeluk Lex, membuat pemuda itu semakin bingung. "Aku harus bagaimana?"

"Kenapa?" tanya Junghee penasaran.

"Suji.... mengirimiku pesan tapi isinya kosong begini, aku harus ngapain?"

Seketika anak-anak tim hijau langsung kaget, melupakan aura gloomy yang sebelumnya ada, dan jadi aura kepo bin bapak-bapak rumpi.

"Lho kalian tukeran nomer?" tanya Bjoo, "Tau gitu kamu kenalin siapa gitu ke aku"

"Hih jomblo lu," Hojoon menggeplak Bjoo dengan tidak elitnya, dan beralih pada Jun dengan muka bingungnya. "Jadi ceritain gimana kalian saling kenal."

Jun lalu menceritakan soal pertemuannya yang aneh, dan Suji yang tiba-tiba meminta nomor kontaknya dan bilang kalo itu perkara Truth or Dare, dan habis itu mereka tukeran kontak dan sampai situ saja, end of conversation. Karena sibuk dengan masing-masing sampai melupakan soal perkara itu, bahkan Jun belum sempat menceritakannya pada teman-teman segrupnya.

"Itu berarti perasaan kalian berbalas dong," kata Seungjin sang calon dokter cinta tahun 2100, dan tentu saja lagi-lagi mengedipkan matanya. "Jarang-jarang ada perempuan yang mau make a move duluan begini, apalagi di suasana yang berbahaya seperti ini. Dia pasti tertarik dan desperate agar bisa dekat denganmu!" katanya sotoy.

"Kamu coba tanyain aja kenapa dia kirim chat kosong gitu, siapa tau bisa lanjut pembicaraan kalian," usul Hojoon mencoba bijak, "Tapi harus hati-hati lho. Ingat golden rule nomer 3."

Jun menurut, dia mengirimkan pesan itu. Berkat pembicaraan itu, hawa berat di ruangan jadi sedikit terangkat, dan pada akhirnya mereka bisa lebih fokus latihan.

***

Tim putih bersiap-siap untuk ke KBS untuk tampil, setelah semalaman latihan. Setelah semalaman tidak mengecek ponsel karena sibuk, Suji mendapati ada 1 pemberitahuan bahwa ada pesan masuk....

Dari Jun.

Suji pun kaget, tidak menyangka Jun akan mengiriminya pesan. Kenapa harus saat ini? Tapi barangkali dia salah kirim, pikir Suji yang mencoba positive thinking.

'Kenapa pesanmu kosong begitu? Oh iya, semangat buat besok ya!'

Suji baru menyadari dia mengirim pesan kosong sebelumnya. Mendadak dia blank, meski sebentar lagi dia harus tampil untuk penentuan siapa yang akan menjadi center group di video klip. Aduh, apa aku ganggu dengan ngirim pesan kosong gitu? Pikirnya panik.

"Kenapa?" tanya Euna yang tentu saja menyadari perubahan di wajah sahabatnya itu. "Kamu gugup?"

"I-iya..." Suji berbohong. 

"Tenang saja, kita pasti dapat nomor satu!" teriak Haein, menyemangati anggota gr  up, yang diikuti dengan sorakan senang anggota tim putih.

****

Panggung dibuka, dan penampilan satu persatu grup dimulai. Ada debaran dalam hati Suji saat tim Jun dipanggil namanya. Ini pertemuan pertama mereka kembali setelah kejadian truth or dare yang memalukan itu, dan melihatnya dalam kondisi cidera begitu benar-benar mengkhawatirkan. Namun setidaknya mereka telah menampilkan yang terbaik.

Di sisi lain, Suji juga berusaha keras, namun apa daya Anne terlihat gugup sehingga tidak mengikuti gerakan di akhir. Tapi mau bagaimana lagi, yang terjadi biarlah terjadi. Setidaknya mereka mendapatkan peringkat kedua, dan mereka sudah tampil semaksimal mungkin. 

Setelah penampilan itu semua selesai, Suji memutuskan untuk membalas pesan dari Jun, yang dia telantarkan selama beberapa jam karena fokus dengan misi dan tidak tahu mau membalas apa.

'Maaf baru balas sekarang! Tadi itu aku kepencet, maaf 。゚(゚'Д`゚)゚。 terima kasih ya ucapan semangatnya tadi, dan tadi oppa juga sudah berjuang keras! Cepat sembuh ya~' kirimnya. Dalam hati dia bertanya-tanya apakah itu cukup sopan dan tidak aneh. 

Di sisi lain, Jun yang down karena tidak bisa menampilkan yang terbaik dan tidak bisa tampil di video klip di evaluasi tadi merasa semangatnya pulih setelah membaca balasan dari Suji. Dalam hati dia bertanya-tanya, apakah benar kata Seungjin kalau Suji benar-benar menyukainya juga? Apapun itu, yang jelas dia telah membuat hari Lee Junyoung menjadi lebih baik. 

To Be Continued

.

Yaas misi pertama selesai! Aku masih inget pertama kali nonton eps ini semester kemarin masih belum apal yang mana yang mana, yang ku apal paling anak-anak RGP (karena mereka alasanku nonton), Euijin cowok, Donghyun, Dongmyeong, JOO, Yang Jiwon, sama Raehwan karena audisinya 😂 aku emang ga pinter ngapalin, tapi makin lama jadi makin kenal dan makin sayang sama semuanyaa


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Unit: Journey of (Prohibited) Love?Where stories live. Discover now