My Bad Boss

74 8 0
                                    


Rama menatap penuh kebencian pada laki laki tua yang tengah duduk ditempat tidurnya. Walau tubuhnya tidak muda lagi namun ia adalah pemegang kekuasaan penuh atas Gold Royal Group . Perusahaan Besar yang kini dipimpin oleh Rama selaku direktur Utama.

" apa yang sedang kau rencanakan Ayah? Mengapa tiba tiba kau mengijinkan Rayyan untuk menempati posisi Direktur?" Tanya Rama yang akhirnya angkat bicara.

" karena kalian berdua adalah anak Ayah. Kalian memiliki hak yang sama. Ayah hanya ingin berbuat adil"

" heheh..apa kau bilang?adil? Lalu bagaimana dengan keadilan untukku dan Ibu? Apa kau lupa dengan apa yang terjadi?"

" hentikan Rama!! Apa kau tidak bosan membahas masalah yang sama selama sepuluh tahun ini? Saat ini hanya kalian yang Ayah punya, cobalah berdamai agar hidup kalian lebih baik" ucap Ayahnya panjang lebar.

" itu tidak akan pernah terjadi. Lagipula aku pewaris tunggal dikeluarga ini, aku anak tertua disini dan berhak atas posisi itu" tegas Rama kepada Ayahnya dan juga Rayyan yang duduk tak jauh dari samping Ayahnya.

" memang benar, tapi kau belum menikah dan punya pendamping berbeda dengan Rayyan yang sudah mempunyai keluarga. Ayah rasa kalian imbang untuk saat ini. Siapapun pantas maju dan menduduki posisi itu , entah itu kau atau Rayyan"

Rayyan melemparkan senyum penuh kemenangan atas pernyataan Ayahnya. Kini ia punya kesempatan yang sama dengan Rama.

" jadi hanya itu masalahnya? Oke aku akan menikah dan tidak akan membiarkan anak sialan ini menang" dengan kesal Rama meninggalkan kamar Ayahnya.

" Ayah..apa sebaiknya kita tidak menganggu Rama ? Sejauh ini dia sudah menjalankan tugasnya dengan baik bahkan Perusahaan maju pesat berkat kerja kerasnya" ucap Rayyan dengan lembut, sikap seperti inilah yang membuat Ayah nya lebih menyayangi Rayyan ketimbang Rama.

"Tidak Nak, kau juga bagian dari keluarga ini. Kau anak Ayah. jadilah orang yang pantas untuk berada disisi Rama sebagai adiknya"

Rayyan tidak bisa menolak keinginan Ayahnya untuk bersaing memperebutkan kursi Direktur dengan Rama. Sejujurnya ia hanya ingin hidup normal, menjadi ayah yang baik bagi putri semata wayangnya.

Suasana hati Rama belum membaik sejak perbincangannya dengan Ayahnya. Bahkan kepalanya hampir meledak memikirkannya. Bagaimana bisa? Orang seperti Rayyan akan menggeser posisinya.

Seorang gadis jatuh tersungkur tak jauh dari tempat Rama berdiri. Gadis berambut hitam itu terjatuh setelah Rama mendorongnya menjauh dari nya.

" Rama..kenapa seperti ini?" Tanya gadis bernama Rissa itu. Air matanya meleleh membasahi pipinya.

"Jangan pernah sentuh aku dengan tangan kotormu itu!! Kau pikir kau siapa? Beraninya.." ujarnya kesal setelah Rissa memintanya untuk bertemu diatap gedung kantornya. Tempat yang tepat untuk perbincangan rahasia.

"Setelah apa yang aku lakukan, begini kau membalasnya? Aku sudah melakakukan semuanya untukmu"

Hembusan angin sepoi sepoi menerpa rambut panjang Rissa yang sebagian menutupi wajah cantiknya.

" bukankah kau mencintaiku Rama? " tanya Rissa dengan penuh harap. 

Sejauh ini Rissa telah melakukan segalanya untuk Rama.  Bahkan ia telah kehilangan satu satunya harta berharga dalam dirinya demi untuk Rama.

" mana mungkin? Aku tidak mungkin mencintai perempuan kotor seperti kau"

Sementara dari balik pintu tak jauh dari tempat Rama berdiri,  diam diam Indy mendengar kan pembicaraan mereka. Bukan karena sengaja,  melainkan Indy sedang mencari Rissa untuk menanyakan sesuatu ketika akhirnya Indy tak sengaja mendengar pembicaraan serius antara Rama dan Rissa.

See You GoodbyeWhere stories live. Discover now