Episode 24: Klimaks

Start from the beginning
                                    

"Itu sedang aku lakukan-dattebayo!" Naruto berdecak kesal, ia juga ingin segera menyelamatkan Hinata. Tapi jumlah mereka yang banyak membuatnya kesulitan.

"ARGH!"

Kedua mata berbeda warna itu mengerjap, saat beberapa dari siluman itu mengerang kesakitan, lalu menghilang. Suara langkah dengan dua suara berbeda terdengar, tak jauh dari mereka.

"Uwa! Apa yang terjadi di sini?"

"Naruto-sama, seharusnya kau melapor jika sudah seperti ini."

Neji mengerjap begitu mendapati sosok remaja perempuan dengan kaus hitam dan celana katun di bawah lutut berwarna merah muda, berdiri tak jauh di depannya. Di samping Tenten, berdiri seorang laki-laki dengan rambut merah dengan mata hijau pudar. Ia menghela nafas lelah sebelum berpaling dan matanya menyipit penuh kebencian.

"Sasori..." desisinya dalam.

Siluman dengan rambut merah darah itu balas menatapnya dengan wajah datar. "Gaara, kita bertemu lagi."

"Kau... mahluk terkutuk." Gaara melangkah maju, ia mengayunkan tangannya. Dan seketika dari balik kibasan tangan, muncul gumpalan pasir coklat yang ia gunakan untuk menyerang Sasori. "Di sini, saat ini juga. Aku akan membunuhmu, demi membalas kematian Temari-nee dan Kankuro-nii."

"Hn, coba buktikan omonganmu." Dari balik jubah hitamnya, muncul ekor tajam berwarna coklat tanah. Ekor itu menyerang Gaara dengan cepat.

Di sisi lain, Tenten mengeluarkan senjatanya. Ia berkumpul dengan Naruto dan Neji. "Hei, sebenarnya apa yang terjadi? Di atas panggung itu, Toneri dan Hinata, benarkan?"

"Dia, Toneri adalah dalang yang telah membunuh Hiashi-sama."

Mata coklat Tenten melebar tidak percaya. "Bohong! Toneri bukan orang yang seperti itu!"

Naruto tertawa pendek, "Tapi memang itu kenyataannya. Dia, adalah reinkarnasi Momoshiki, siuman yang membunuh Yahiko dan Hinata-chan dulu."

"Mustahil..."

...

Hinata yang masih tertidur, menampilkan wajah yang tenang. Alam bawah sadarnya sudah sejak lama membawanya kembali ke masa tiga ribu tahun yang lalu. Mengulang kembali dari masa ia baru terlahir di sebuah keluarga kecil yang sederhana. Sampai ia bertemu dengan Naruto dan Haku.

"Ano..."

Gadis dengan manik rembulan itu berbalik. Rambut hitamnya yang panjang bergoyang pelan. Mata perak itu menatap penasaran sosok di depannya. Seorang anak laki-laki dengan rambut abu-abu yang ia kuncir tinggi, serta memakai hakama berwarna putih.

"Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?" Ia tersenyum lembut dan menghampiri anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya.

Mata anak laki-laki itu bergerak gelisah, wajahnya yang cemas membuat Hinata mulai merasa khawatir. Sekali lagi gadis dengan yukata putih itu bertanya pelan.

"Apa terjadi sesuatu?"

"A-apa kau... Hyuuga Hinata?" akhirnya lelaki itu bertanya, dengan sinar berharap di mata peraknya. Dan saat Hinata mengangguk, ia tersenyum lebar sebelum wajahnya berubah sendu. "Aku dengar, kau bisa menyembuhkan luka. Jadi, bisakah aku meminta bantuanmu?"

"Tentu, aku mau membantu."

Siang itu, Hinata habiskan untuk mendengarkan cerita laki-laki asing itu. mereka duduk di tepi sungai dan gadis rembulan itu mendengarkan dengan seksama.

"Sudah hampir setengah tahun ini, keadaan beliau semakin memburuk. Jika dulu ia masih bisa berjalan dan duduk menikmati senja. Kini untuk sekedar bicarapun, ia tak mampu." Mata perak itu memandang riak air sungai di depannya. "Orochimaru-sama, beliau adalah salah satu dewa dari Timur. Dan dia sudah mau memungutku, yang hanya siluman rendahan untuk berada di sisinya. Karena itu, aku ingin menolong beliau."

The Red Fox [NARUHINA]Where stories live. Discover now