Episode 22: Kamu tidak sendiri.

Mulai dari awal
                                    

Dan saat gadis itu membuka pintu gerbang, seseorang berdiri di depannya. Manik lavendernya mengerjap saat mendapati seorang remaja laki-laki bermata sama dengannya. Wajahnya tak asing bagi Hinata, sampai matanya melebar begitu ia mengingat siapa remaja di depannya.

"To-Toneri-kun?"

Toneri tersenyum hangat dan melambaikan tangannya, "Pagi Hinata!"

"Eh? Sejak kapan kamu kembali ke Jepang?" Hinata tidak menyangka akan bertemu lagi dengan teman masa kecilnya. Senyumnya merekah terlebih saat ia melihat Toneri memakai seragam sekolahnya. "Kamu sekolah di Konoha juga?"

Toneri tersenyum lebar, "Sudah lumayan lama aku kembali ke Jepang , dan baru seminggu ini aku bersekolah di Konoha."

"Mou~ kenapa kamu tidak bilang?" Hinata mengerucutkan bibirnya kesal.

Sementara Toneri hanya tertawa pelan, "Soalnya keadaannya tidak memungkinkan untuk menemuimu." Raut wajah Toneri berubah, ia menatap Hinata cemas. "Kamu yakin sudah tidak apa-apa untuk pergi ke sekolah?"

Hinata mengangguk dengan senyum hangat, "Aku tidak bisa terus-terusan bersedih! Dan aku yakin, Tou-sama tidak mau melihatku murung terus."

Toneri tersenyum senang, ia menepuk pelan puncak kepala Hinata."Itu baru Hyuuga Hinata!"

Hinata membiarkan Toneri mengusap puncak kepalanya. Senyum tipis hadir di wajahnya, ketika ia teringat seseorang yang dulu sering membelai kepalanya. Ada rasa rindu yang hadir di benaknya saat mengingat mata biru itu.

"Ayo kita berangkat!" Toneri meraih tangan Hinata dan menggenggamnya yang di balas Hinata dengan senyum manis.

...

Sesampainya di sekolah, Hinata segera melangkah masuk. Kiba yang pertama kali melihat Hinata segera menghampiri gadis itu dengan senyum lebar.

"Hinata, akhirnya kau masuk!"

Naruto segera menoleh dan tersenyum lega melihat gadis itu ada di sana. Tersenyum dan tertawa melihat Kiba yang sedang heboh sendiri. Saat mereka tanpa sengaja saling tatap, ada rasa canggung yang datang. Membuat Naruto tertunduk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kau datang tepat waktu Hinata-chan!" Sakura tersenyum penuh arti saat Hinata menatapnya tak mengerti. Gadis merah muda itu lalu memukul pelan papan tulis di belakangnya. "Karena kamu bisa mengikuti acara festival Konoha!"

Manik rembulan itu mengerjap, ia baru sadar kalau sebentar lagi sekolahnya akan mengadakan festival. Karena banyaknya kejadian yang terjadi, serta ia mengurung diri di kamar, membuatnya benar-benar lupa akan hal itu.

"Terus, kau tahu apa yang dipilih anak-anak untuk festival nanti?"

Sweat-drop mengalir pelan di pelipis Hinata, saat Sakura menatapnya begitu dekat. "A-apa?"

Senyuman Sakura semakin lebar saat ia dan Kiba merentangan kedua tangan mereka. "Drama Romeo dan Juliet!"

"Bukan hanya itu saja, tapi versi genderbender desu!" Kiba dengan sikap sok imutnya, ikut menimpali. "Argh! Aku tidak sabar untuk tau, siapa yang bakal jadi Juliet!"

Bibir Sakura tertarik membentuk senyum jahil, "Kalau ternyata yang kepilih itu kamu, gimana Kiba?"

Dan detik itu juga raut wajah Kiba berubah, ia menelan ludah gugup sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Tidak mau, pokoknya jangan sampai aku yang kepilih jadi Juliet!"

Tawa renyah lolos dari Hinata, membuat Kiba dan Sakura ikut tertawa bersama. Rasanya sudah begitu lama ia tidak tertawa seperti ini. Bersama dengan teman-temannya, Hinata dapat merasakan rasa rindu membuncah dalam dadanya. Terlebih saat Tenten yang baru datang, langsung melompat memeluknya erat.

The Red Fox [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang