Moon, 12:04 AM [NC 21+] ✔

FUCK IT YOONGH

"Fuck it Min Yoongi !!!"

Umpatku sembari memegangi ganggang pintu kamar mandi dengan langkahku yang lemah.

[(ーー゛)]

Kali ini ia benar-benar sukses membuatku tidak bisa berjalan dan pergi ke kamar mandi dengan terhuyung-huyung, bagaimana tidak permainannya benar-benar kasar semalam. Bayangkan saja dia melakukannya berkali-kali dengan ronde yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Entah sudah berapa kali tapi ia tetap melakukannya seharian selama 24jam, karenanya ia berhasil membuat v ku ngilu.

"Ya! y/n ah~" Teriak kekasihku Yoongi yang kini sedang berbaring di ranjang.

"Brengsek!! Kenapa kau memanggilku?"

"Kemarilah." Katanya.

Aku menghampirinya dengan baju yang kusut serta rambut yang acak-acakan. Masih menahan rasa ngilu yang kurasakan, aku mulai melihat langkahku yang tidak beraturan, pikirku selama ini dia memang tidak pernah melakukannya dengan lembut.

"WAEEE???"

"Ambilkan aku satu batang rokok!" Pintanya dengan wajahnya yang sedikit menyebalkan.

Sebenarnya tidak sedikit, ia selalu memasang wajah yang seperti itu. Tanpa basa basi aku merogoh satu pack yang tersembunyi dibalik celana hotpans jeans yang ku kenakan. Mengambil dua batang rokok yang satunya kuberikan pada Yoongi dan satunya langsung kuletakkan di mulutku untuk kuhisap seorang diri.

Yoongi mengeluarkan pemantik apinya dan membakar satu batang rokok yang kini berada pada mulutnya. Ia juga menyalakan yang telah membungkam mulutku kemudian memberikan isyarat dengan tangan kanannya yang menepuk-nepuk ranjang untuk menyuruhku segera menemaninya disebelahnya.

Aku segera menurutinya dan duduk disebelahnya, lalu bersandar pada dada Yoongi yang kini juga bersandar pada ujung kasur. Aku menggeliat sambil sedikit mengusapkan kepalaku disana. Yoongi memelukku sambil meniupkan asap rokoknya keudara.

Ia mendekapku dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya asyik menjepit batangan rokok itu. Aku memperhatikannya dari bawah.

"Sangat tampan" batinku, sembari melukis senyum kecil dibibirku.

Yoongi yang merasa diintai sejak tadi memalingkan pandangannya untuk menatap wajahku yang sedang menyandarkan kepala di dadanya.

Ia menghembuskan asap itu tepat didepan wajahku..