cap 1

12 4 0
                                    

SAMUEL BYUN.

Kamar Asrama. NT UNIVERSITY. Singapore. 6 PM.

“Alright. Kulanjutkan besok”

Seorang anak laki-laki sedang menyelesaikan sebuah karya yang ia sebut masterpiece di ruang asramanya.

Nama anak itu Samuel Byun. Ia adalah anak dari seorang pria Korea bernama Taejun Byun dan seorang wanita Singaporean Chinese bernama Michelle Lie. Samuel seharusnya lahir dengan nama Baekhyun Byun. Tetapi, karena mereka adalah warga negara Singapura, orang tua memilih nama Samuel untuk Baekhyun dan nama Baekhyun Byun hanya berakhir menjadi nama Korea Samuel(dan cuma ayah Samuel dan keluarga Koreanya yang memanggilnya dengan nama itu).

Samuel tumbuh menjadi anak yang sangat pandai. Jenius mungkin. Ia masuk ke sekolah yang paling baik dari TK sampai sekarang. Anak bernama Byun Samuel ini sekarang bahkan adalah anak terpandai yang mendapatkan beasiswa di tingkat 2 NTU(Nan Techonological University). Kepribadiannya yang fun dan easy-going juga membuatnya memiliki banyak teman. Bisa dibilang ia selalu memiliki hidup yang baik. Tak bercacat cela sama sekali.

Tidak ada yang pernah menyangka akan terjadi kejadian supranatural di tubuh Samuel. Termasuk Samuel sendiri. Seumur hidup Samuel selalu tumbuh sebagai anak yang scientific. Meskipun ia anak yang fun dan easy-going ,bisa dibilang dia anak yang sangat teoritis dan begitu serius ketika hal itu berhubungan dengan studi-nya.

Pada akhir tingkat keduanya ini. Para mahasiswa diminta untuk menciptakan sebuah alat berbasis semua pelajaran yang telah dipelajari dan mempresentasikannya agar mereka bisa lulus di tingkat kedua ini dan salah satu dari mahasiswa itu tentu saja Byun Samuel.

Samuel dengan hikmah yang didapatnya membuat sebuah benda yang tidak pernah diciptakan manusia sebelumnya. Sebuah chip artificial intellegence. Sebuah chip yang membuat sebuah mesin dapat bergerak dan “berpikir” sendiri. Membuat hal itu akan menjadi hal yang sangat menguntungan jika Professor Singh yang mendapatkannya.

Samuel sendiri sebenarnya tidak memberikan banyak detail mengenai apa yang ia sebutmasterpiece-nya ini ke Professor yang mengujinya. Samuel sendiri tidak mau idenya dicuri habis-habisan oleh Professor Singh, karena Samuel tau alat yang ia buat ini akan dicuri hak ciptanya oleh kampus jika ia memberitahu idenya kepada Professor Singh. Tetapi, sayangnya, karena keteledoran Samuel meninggalkan beberapa lembar dari planning files-nya di lab Professor Singh dapat melihat apa yang sedang dikerjakan anak muda itu.

Hasrat Professor Singh untuk mengambil planning files dan alat buatan Samuel makin menjadi-jadi. Beberapa kali Professor Singh meminta Samuel untuk memperlihatan progress planning files dan alat buatannya. Bahkan menawarkan uang(dan nilai) kepada Samuel. Tetapi, Samuel tetap tidak mau menunjukkannya kepada Professor Singh.

Hari itu sudah malam dan Samuel Byun masih berkutat dengan sebuah part dari masterpiece-nya dan masih menuliskan beberapa hal di planning filesnya. Sendirian di lab kampus yang ia bisa dapatkan kuncinya karena memiliki koneksi dengan office boy kampus.

“Akhirnya! Akhirnya planningku selesai! Pasti tidak akan ada kesalahan lagi!”

Samuel menghela napasnya. Ia tampak begitu lega ketika planningnya selesai dan yang ia perlu lakukan hanyalah memasang part yang baru ia selesaikan sesuai dengan planningnya. Puas karena kerja kerasnya yang menguras pikiran dan tenaganya terbayar.

“Hey Samuel Byun..”

Tiba-tiba saja sebuah suara memanggil anak muda itu. Sebuah suara dari arah pintu laboratorium di kampus itu. Suara dan penampilan yang mengagetkan Samuel. Seorang pria berkulit kuning dengan tubuh tinggi yang menggunakan kemeja garis-garis dan celana bahan sedang berdiri di pintu itu.

Rise Of The Legends : Character Profile : Baekhyun : The Brightest Lightحيث تعيش القصص. اكتشف الآن