"Tentu saja. Siapa yang mampu menolak pesona Lee Daehwi yang imut ini." Ujar Daehwi dengan narsisnya. Ini baru Daehwinya.

"Kau ini...." Ujar Baejin, setelah itu ia tertawa. Daehwi pun ikut tertawa.

"Daehwi, anak tersayang Eomma. Apa kau sudah makan?" Tanya Eomma Daehwi yang baru datang.

"Belum Eomma. Baejin nggak mau memberi Daehwi makan. Baejin jahat Eomma. Pukul Baejin Eomma." Ujar Daehwi manja.

"Yak, kalo begitu siapa yang menghabiskan nasi dan lauk pauknya. Bahkan sambil memakan jatahku?" Tanya Baejin tak terima.

"Bukan, Dae. Tapi David Eomma." Ujar Daehwi manja.

"Apa bedanya, sayang?" Tanya Eommanya Daehwi sambil tertawa anggun. Anaknya ini benar-benar.... 'Untung Baejin mau sama dia' batin Eommanya Daehwi.

"Beda dong Eomma." Ujar Daehwi tak ingin kalah.

"Nde in saja tante. Biar diam dianya, tante." Ujar Baejin sambil geleng-gelang melihat tingkah sang kekasih.

"Nde. Dae, besok Dae sudah boleh pulang." Ujar Eommanya Daehwi.

"Benarkah Eomma?" Tanya Daehwi semangat.

"Tentu saja. Emang Eomma kamu apa tukang bohong." Ujar sang Eomma.

"Yak, Eomma jahat. Dae, kesel." Ujar Daehwi merajuk.

"Mianhae, sayang. Eomma hanya bercanda. Jangan merajuk dong." Ujar sang Eomma.

"Nde. Nambah jelek tau nggak kamu tuh kalo kayak gitu." Ujar Baejin sambil terkekeh pelan.

"Tadi aja di puji-puji cantik. Eh, sekarang aku di bilang jelek. Plin plan kamu tuh. Dedek nggak bisa diginiin kakak." Ujar Daehwi lebay. Ia sendiri tertawa mendengarnya.

"Itu kan tadi. Sekarang ya sekarang." Ujar Baejin sambil menjulurkan lidahnya.

"Yak, dasar muka kecil. Sini kamu ya! Ku cubit baru tau rasa!" Teriak Daehwi. Tampaknya ia lupa bahwa ini sedang ada di rumah sakit. Hah, anak itu benar-benar bikin kuping sakit.

******

"Mereka tampak serasi sekali ya, hyung?" Tanya Jaehwan pada sang suami. Kini mereka sedang menatap pasangan jinhwi dari jendela di ruangan Minhyun.

"Iya, aku jadi ingat masa muda dulu." Ujar Minhyun sambil tersenyum.

"Hahaha, benar juga hyung kan sekarang sudah makin tua. Makin jelek pula." Ujar Jaehwan sambil terbahak. Terkadang Minhyun heran kenapa ia bisa memiliki istri seperti Jaehwan. Namja itu sungguh aneh tertawa terbahak-bahak padahal tak ada yang lucu. 'Untung cinta' batin Minhyun.

"Sudahlah, sayang. Untung ruangan ini kedap suara. Aku benar-benar bersyukur." Ujar Minhyun lega.

"Yak, apa maksudmu? Kau malu punya istri seperti aku? Kau malu jawab aku? Heh, rubah gurun mesum, jawab aku?!" Kasihan Minhyun, mari berdoa untu keselamatan telinga Minhyun. Save Telinga Minhyun.

"Bukan begitu sayang. Tapi apa kau tak kasihan pada telinga mereka?" Tanya Minhyun terlihat iba. Tampaknya ia tak iba pada dieinya sendiri.

"Ah, kau mengesalkan. Ku harap anak ini tak mirip dirimu!" Teriak Jaehwan seraya mengelus perutnya yang masih tampak rata. Iya, dia sedang mengandung anak dari Dokter Hwang, suaminya.

"Lalu kau ingin anakmu mirip siapa?" Tanya Minhyun.

"Mirip denganku lah." Kata Jaehwan berswmangat.

"Yah, jangan lah. Aku saja susah mengurus satu orang seperti dirimu. Ini mau nambah lagi. Nanti dia jorok kayak kamu." Ujar Minhyun lembut. Minhyun kalo ngomong emang suka bener ya.

"Yak, nggak ada jatah buatmu!" Teriak Jaehwan kesal.

"Oke, tak ada uang belanja buatmu juga kalo gitu." Balas Minyun sambil menyeringai.

"Eh, jangan dong sayangku." Ujar Jaehwan sambil memeluk suaminya. Kan gawat kalo dia nggak bisa belanja-belanja. Apalagi kalo nggak bisa beli album wanna one yang baru rilis kemaren.

"Kalo gini aja baru jinak." Ujar Minhyun sambil balas memeluk sang istri.

"Ish, kamu kira aku hewan apa?" Tanya Jaehwan mulai kesal.

"Sudah jangan merusak suasana sayang." Ujar Minyun.

******

"Kenapa ia harus selamat? Kenapa dia harus sadar? Kenapa dia tak mati saja?!" Tanya seorang namja sambil menatap foto seorang namja mungil nan imut. Ia namja mungil nan imut tersebut adalah Lee Daehwi.

"Kau akan mati. Aku jamin. Aku tak akan membiarkanmu bahagia di atas penderitaanku." Lanjut namja itu sambil tertawa bak psikopat.

"Kau tau kau itu hanya milikku?" Tanya namja itu pada sebuah foto, foto seorang namja yang memiliki muka yang kecil. Ia namja bermuka kecil itu adalah Bae jinyoung. Tampaknya Namja misterius itu sangat terobsesi pada Baejin. Sangat menakutkan. Apalagi kamarnya di penuhi oleh foto-foto Bae Jinyoung.

*****

"Bae, Aku tiba-tiba ingin makan seblak." Ujar Daehwi saat mereka telah sampai di kamar.

"Dae, apa kau sedang ngidam?" Tanya Baejin over acting.

"Yak, emangnya kapan kita ngelakuinnya sampai aku bisa ngisi?" Tanya Daehwi.

"Bagaimana kalo sekarang saja."

"Kau gila ya?"

"Iya, aku tergila-gila padamu. Kau lupa ya?"

"Enyahlah wahai Bae jinyoung sialan!" Teriak Daehwi kencang. Sampai Baejin harus rela menutup kedua telinganya. Ia masih sayang telinga, chingu.

"Aku hanya bercanda sayang. Nanti saja ya makan seblaknya. Kalo kamu udah keluar dari rumah sakit, oke?"

"Ya udah, deh, Dae ngalah aja dulu buat hari ini."

Mungkin Daehwi lelah, eh lelah kenapa? Lelah debat sama Jinyoung lah. Masa lelah gara-gara yang lain sih. Kkkkkk.

******

"Huh, kenapa dia selalu saja memandang namja itu. Apa bagusnya? Aku temannya. Aku yang duluan berteman dengannya. Kenapa dia malah lebih memilih menghabiskan waktu dwngan namja berisik itu?" Tanya Guanlin pada seseorang yang sedang duduk di depannya.

"Ya iya lah. Kan Daehwi itu kekasihnya Baejin. Kau ini bagaimana sih?" Tanya Jihoon sambil memukul kepala Guanlin dengan sendok yang sedang ia pegang.

"Yak, kau telah melakukan KDRT padaku, tak sadarkah engkau wahai julietku?" Tanya Guanlin mendramatisir.

"Yak, dasar alay." Ujar Jihoon sambil meminum minumannya.

Kini mereka sedang berda di sebuah kafe yang sangat populer bagi orang pacaran.

"Terkadang aku heran. Kenapa kau selalu mengajakku ke sini? Ini kan tempat orang pacaran?"

"Yang bilang tempat pembuangan sampah siapa?"

"Au ah gelap."

"Aneh kamu tuh. Ku pikir sudah saatnya kamu berhenti." Ujar Jihoon dengan nada serius.

"Berhenti dari apa?" Tanya Guanlin heran.

"Kau pasti paham maksudku. Kau harus move on. Jangan begini terus. Kau tampak menyedihkan." Ujar Jihoon.

"Haruskah?" Tanya Guanlin ragu. Ia belum siap untuk melupakan pria yang sangat ia cintai. Tapi apa yang di katakan Jihoon benar juga. Ia seharusnya tak begini terus. Membenci Daehwi hanya karena ia cemburu. Iya, Guanlin sebenarnya mencintai Baejin. Sangat. Namun, mungkin ia harus menyerah sekarang dan menckba mencari pengganti Baejin. Tapi siapa?

*****TBC******

YoonYoon kecewa banget soalnya. Chapter 2nya kemaren banyak banget typonya. Sedih YoonYoon tuh. Apalah daya YoonYoon yang hanya sesosok anak ayam kehilangan induk ini.
Mian mengecewakan. Sedih YoonYoon tuh. Makasih ya buat yang udah Vote and Coment buat chap sebelumnya. Votment lagi please. YoonYoon sayang kalian.
YoonYoon mu bikin ff OngNiel nih gimana pendapat kalian?

Sorry for typo

De Verborgen WaarheidWhere stories live. Discover now