5. Best Friend

1.7K 165 133
                                    


Hari masih pagi, tapi Donghae, Hyerin, dan Siwon sudah ada di pelataran rumah kecil yang dulu Donghae dan Hyerin tinggali bersama.

Beberapa orang pekerja tampak memasukkan barang-barang ke dalam rumah yang sudah direnovasi beberapa waktu lalu. Usai direnovasi, rumah itu tampak jauh lebih baik. Temboknya sudah dicat, atapnya yang merosot sudah dirapikan, beberapa titik bocor juga sudah dibenarkan. Pagarnya diganti dengan yang lebih modern, halamannya pun ditata lengkap dengan tanaman kebun yang indah.

Pengaman pun dipasang, bahkan ada CCTV di beberapa titik yang merupakan ide Siwon. Katanya agar tidak ada pencuri, atau jika mereka kecolongan, maka wajah pencurinya bisa terekam. Hyerin sempat mendelik saat Siwon menyatakan pendapatnya ini, tentu saja wanita itu tidak suka dengan kemungkinan pencuri bisa memasuki rumah yang akan ditinggali oleh anaknya.

Sementara orang-orang bekerja memasukkan barang-barang baru ke rumah itu, Donghae harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari kedua orang tuanya. Mereka lagi-lagi berdebat mengenai hal yang sudah mereka ributkan berkali-kali.

"Kau yakin? Benar-benar yakin akan tinggal di sini sendirian?" Hyerin menatap Donghae dengan pandangan sedih.

"Eomma ..., kita sudah membahasnya berulang kali. Aku harus konsentrasi belajar untuk tahun terakhirku dan persiapan ujian masuk universitas," jelas Donghae.

"Tapi kau bisa melakukannya di rumah. Bahkan Eomma bisa panggilkan guru les agar kau bisa lebih baik dalam belajar," ujar Hyerin.

Donghae menghela napas, kesal karena dia lagi-lagi harus mendengar bantahan yang sama, "Eomma ..., kau sudah mengatakannya berulang kali. Aku kan sudah bilang, yang kubutuhkan adalah ketenangan. Aku belajar lebih baik saat sendiri, tinggal sendiri juga membuatku bisa lebih bebas pulang malam setelah belajar di perpustakaan. Eomma tentu masih ingat aturan Harabeoji tentang jam malam, kan?"

Hyerin tampak tidak bisa lagi melakukan penyangkalan. Semua yang Donghae katakan memang benar. Tuan Lee selalu marah tiap Donghae pulang terlambat karena jam tambahan ataupun belajar bersama teman. Padahal dia sudah menjelaskan alasannya, tapi Tuan Lee tetap tidak terima.

"Appa masih tidak mengerti, Hae. Kenapa kau tidak tinggal bersama Appa saja, huh?" tanya Siwon.

Donghe memutar bola matanya, "Appa kan sibuk bekerja dan sering ke luar kota, aku akan lebih kesepian di rumah Appa yang besar, apalagi orang-orang di sana jarang keluar rumah. Kalau aku pulang malam aku juga tidak kenal wilayah dan orang-orang di sana. Lain ceritanya kalau di sini. Semua orang sudah kenal aku, bahkan berandalan di sini pun masih teman kecilku, tidak akan ada yang menggangguku kalau aku pulang larut," jelasnya.

Siwon membuka mulutnya, tampak ingin mengeluarkan bantahan lagi. Namun, setelah beberapa detik dia kembali menutupnya, rupanya tidak menemukan bantahan lain untuk perkataan Donghae.

Sementara Siwon dan Hyerin terdiam dan kesal dengan perkataan Donghae, pemuda itu justru tersenyum menang dan berkata, "tenang saja, aku akan baik-baik saja."

.
***
.

"HOEK."

Nyatanya semua bohong, Donghae tidak baik-baik saja.

Hari ini hari ketiga Donghae tinggal sendiri, tapi Donghae selalu memuntahkan makanan yang diberikan oleh Hyerin.

Sesuai kesepakatan Donghae dengan kedua orang tuanya, mereka mengijinkan Donghae tinggal sendiri, tapi Hyerin akan datang dan memasak setiap hari saat Donghae di sekolah. Jadi Donghae tinggal memanaskannya saja jika ingin makan.

Donghae One Shot [FINISHED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin