Reason

19 2 0
                                    


Banyak orang mengatakan cinta tak butuh alasan karena cinta itu tersirat. Cinta itu tak lepas datang dari kebiasaan, datang dari pandangan pertama, datang dari rasa nyaman dan datang dari rasa selalu ingin bersama.

Namun beberapa orang tentu ingin mendapatkan jawaban yg jelas dari sebuah pertanyaan "Kenapa kamu menyukaiku? Apa alasannya?" dan kemudian sang tersangka yg mendapatkan pertanyaan itu harus memutar otak untuk menjawab pertanyaan jebakan itu.

Pertanyaan yg menjadi dua mata pisau karena bisa saja membuat sang pemberi pertanyaan senang ataupun marah dengan jawaban tersebut. Tak terkecuali dengan Raina dan Aron, Raina adalah sang penanya dan Aron adalah tersangka yg ditanya.

"Aku ingin tau kenapa kamu menyukai?" Raina untuk kesekian kalinya bertanya kepada pria di depannya itu.

"Lagi?" pria  itu balik bertanya namun tidak melepaskan pandangannya dari depan laptop.

"Aku akan terus bertanya sampai aku mendapatkan jawabannya" Raina menjawab dengan jawaban mantap.

Aron menutup laptopnya kemudian menatap teduh wanita yg telah mengisi hatinya itu. "Aku mencintaimu tanpa alasan, yg kutau aku hanya mencintaimu itu saja"

"Aaah lantas kau bias meninggalkanku begitu saja?" Raina mengangguk pelan menunjukkan bahwa dia setuju dengan apa yg dia katakan sendiri.

"Bukan bukan begitu..."

"Kalau begitu coba jelaskan, kau bilang tanpa alasan kan. Jadi kau juga bisa saja meninggalkanku tanpa alasan sama seperti saat kamu mencintaiku" Raina memotong perkataan Aron yg belum sempat dia selesaikan.

Aron menatap Raina semakin teduh, dia tau bahwa wanita di depannya ini sedang menahan air mata yg dapat tumpah begitu saja. "Aku mencintaimu sangat mencintaimu, tulus tanpa ada penyesalan sama sekali" dia menggenggam tangan Raina.

Raina melepaskan genggaman tangan Aron dan kemudian meninggalkan Aron sendirian di tempat itu. Aron tahu betul bahwa suasana hati pacarnya dalam keadaan yg sangat tidak stabil, sehingga dia memutuskan untuk tidak mengikutinya.

Namun dia mengambil ponselnya dan mengirim sebuah pesan singkat ke Raina.

Namun dia mengambil ponselnya dan mengirim sebuah pesan singkat ke Raina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***


Pagi ini masih seperti hari kemarin namun Raina sama sekali belum membalas maupun mengirim pesan kepada Aron. Aron hanya menghela nafas panjang dan kemudian segera pergi ke rumah Raina.

Di depan rumah Raina terlihat seorang wanita paruh baya sedang menyiram bunga. "Selamat pagi tante" Aron sedikit membungkuk saat menyapa wanita tersebut.

"Ah nak Aron, kenapa pagi pagi sudah datang kesini. Raina masih belum bangun" wanita paruh baya tersebut menghentikan kegiatannya.

"Oh tidak apa apa tante, saya tunggu saja dia di sini" Aron tersenyum dengan tulus.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ReasonWhere stories live. Discover now