Cinderella Story - Part 2 - deal!

35.9K 1.4K 12
                                    

Anit POV

Ngapain nih Pak tua kesini?

Perasaanku gak enak.

Aku mendengus kasar memarkirkan motorku. "Hai.." Sapanya. Aku hanya melewatinya. "Eh tomboy. Gue butuh bantuan lo." Ia mengikutiku dari belakang.

Hello? Emang penting buat gue?

"Maaf saya bukan tim SAR yang bisa membantu Anda." Aku memasukan kunci dan membuka pintu. Melangkah masuk mencoba menutup pintu.

"E.. Eh.. Jangan ditutup dulu kenapa sih?!" Revi menahan pintu agar tidak tertutup. Saling menarik dan menahan pintu. Alhasil kami terlihat seperti anak monyet yang rebutan pintu.

Eh enggak deh, Revi yang anak monyet. Dan gue manusianya.

"Minggir lo! Gue jepit nih pake pintu." Aku mencoba mengusir Revi tapi dia tetep aja disitu. Dasar.

"Kalau lo berani tutup pintu. Gue bakal tereak" Ancamnya santai.

Cih! Teriak? Cowok kok teriak.

"Bancil lo! Udah sana-sana! Jangan ganggu gue!" Bentakku.

"Ok. Gue bakal teriak kek gini, 'Anit buka pintunya! Aku akan tanggung jawab atas anak itu!' Nah gitu!" Katanya sambil menirukan teriakan dengan suara bisikan.

Setan Revi emang setan!

Gimana kalo tetangga sebelah denger? Bisa hancur image gue!

Aku memutar bola mataku malas. Dengan berat hati membukakan pintu sedikit untuknya. ia menyeringai, membuatku ingin meluncurkan tinjuku diwajahnya.

Revi langsung nyelonong masuk gitu aja. Ck! Ini orang bener-bener gak punya sopan santun ya!

Revi duduk santai disofa sederhana ruang tamu. Ia melipat kakinya ala orang sombong sambil bersandar dengan kedua tangan yang direntangkan. Ia memperhatikan sekeliling ruangan seakan menilai.

Dasar gak sopan!

Gatel banget deh ni tangan nonjok mukanya!

"Kenapa malah bengong? Tamu adalah raja. Jadi mana minumnya?" Katanya santai membuyarkan lamunanku yang sudah jauh menghajar wajah tampannya.

Wuapaah? Tampan? Bleeeehhh!

"Gak sopan banget si lo!"

"Lo yang gak sopan. Gue tamu. Tamu seharusnya dihormatin. dikasih minum atau apa kek."

"Gue kasih tonjok mau lo?!" Kataku ketus mengacungkan kepalan tanganku.

Revi menghedikan bahunya cuek lalu cengengesan gak jelas. Sialan!

Revi nampak berpikir sejenak lalu kembali ngebacot "Kayaknya lo dulu gak tinggal disini deh, kalo gak salah lo tinggal di perum-"

"Gue pindah!" Potongku cepat.

"Pindah? Kenapa? Kalaupun pindah, kok disini?"

Dasar kepo!

"Bukan urusan lo!" Jawabku ketus. Makin lama orang ini bikin darah panas.

"Terus kenapa lo kerja di..club malam?"

Asli orang ini gak ngerti bahasa manusia ya?

"Gue kan udah bilang, Bukan. Urusan. Lo." Kataku dengan penekanan pada kalimatku.

"Ya, oke. oke." Katanya santai. "Sebenernya gue kesini buat nawarin lo kerjaan." Sumpah ya tampang nya Revi ini ngeselin banget.

"Kerja sama lo?! Amit-amit!" Aku bersedekap jengkel. "Gue udah punya kerjaan." Jawabku ketus.

Cinderella StoryWhere stories live. Discover now