"Sialan."

Taehyung jadi bingung dengan posisi duduk mereka saat ini, kenapa ngacak? Harusnya kan dia paling pojok kanan dengan Suga disebelahnya lalu Jin lalu Jungkook lalu Rapmonster lalu Jimin dan diakhiri Jhope dipojok kiri.

Cuih, terlalu banyak lalu nya.

Kenapa dengan sekarang? Jin mengendus, Rapmon memijat pangkal hidung dengan Jhope ditengah mereka memasang wajah datar. Sedangkan Yoongi merangkul Jimin yang memandang lantai, tatapan si pucat bertabrakan dengan Jungkook yang terduduk disebelah bangku nya. Bocah berotot itu mengepal tangan kuat dan terus menatap musuh hyung tertua kedua dari Bangtan.

Seakan membentangkan kabel listrik keduanya memicing tak saling berkedip. Dan tak ada yang berani memotong kabel bervoltase tinggi itu.

Kenapa lagi ini Tuhan.

"Jungkook?" Tepukan satu kali pada bahu seakan angin lalu, tak merespon panggilan dengan kesal Taehyung menggeplak kepala Jungkook. "Hyung?!"

Sudah terpentok jatuh pula, istilahnya. Rasanya kesabaran Jungkook diremas habis. Berdiri hendak melayangkan protes pada si pelaku kalau saja Taehyung tak menyeretnya paksa Jungkook ketempat Jhope duduk, menarik pergelangan Hoseok lalu mendudukan Jungkook ditengah-tengah NamJin. Beralih lagi pada Yoongi yang memandangnya bingung. Tanpa bersuara kerah belakang kemeja sang gula ditariknya bangkit mempersilahkan Jhope duduk ditempat yang seharusnya. Sebelah Jimin.

"Heh sialan, kau kira sedang menggondol kucing hah?!" Yoongi berteriak ketus saat Taehyung meletakkan dirinya dibangku sebelah pria berkulit tan itu. "Beres." menarik kerah bangga, mengabaikan Yoongi yang ternganga.

Taehyung tersenyum kotak. Puas dengan tindakannya sendiri. Yang dihadiahi tepuk tangan dari Seokjin dan tawa menggelegar khas Hoseok.

"Ah, V. Thank you so much!" Rapmonster mungkin akan memberi si alien hadiah selain terimakasih setelah interview mereka selesai. Karna telah membereskan segalanya secara cepat tanpa banyak cakap.

.

.

.

.

.

.

Jungkook ingin tertawa kencang sungguh, kekonyolan apa ini? Yoongi dengan perawakan lebih mungil darinya bahkan sekarang menggeser posisi Jimin sebagai member terpendek di BTS dengan wajah kian hari kian imut berkata kalau dia menginginkan Jimin jadi bottomnya?!

Bloody hell, Yoong. Ckck...

"Kenapa berpikir kalau kau seme?"

"Tidak bisa lihatkah kalau aku ini manly?!" Jungkook sekarang benar-benar terpingkal. Yoongi pantas bergabung dengan grup lawak yang suka muncul diacara jam empat pagi. Sungguh, dia akan membuat orang-orang kehilangan kantuknya. Yoongi butuh kaca ajaib milik penyihir serial dongeng itu! "Kau mencoba membuatku mati konyol hyung?"

Jungkook memeluk erat perutnya sendiri yang terasa kepelintir karna tertawa keras tak henti, mengabaikan wajah marah Yoongi, itu malah akan mendambah buncahan tawa nya.

"Hyung!" Tawa si Jeon terhenti. Kelebat Taehyung berdiri didepannya menghentikan aksi Yoongi yang hendak meninju dirinya.

"Tidak lihatkah kalau sudah malam dan Jimin tidak bisa istirahat?!"

Sebenarnya sih, lebih ke dirinya sendiri yang tak bisa terlelap.

Yang benar saja mereka cari ribut didepan kamarnya dan Jhope terus mengeluhkan kerusuhan diluar sana, Taehyung tidak mungkin menyuruh Jimin terlebih dia juga sudah tidur. Mau tak mau Taehyung  yang
mengambil tindakan.

Yoongi menarik lengannya kasar yang digenggam Taehyung, sok menjadi perisai Jungkook. Padahal dia sudah siap menodai wajah Jungkook dengan warna biru keunguan akibat lebam tinjuan. Jungkook tersenyum miring, memangnya tinjuan Yoongi akan terasa sakit sekalipun itu terjadi?

"Sudahlah Hyung, Jimin itu milikku."

Yoongi mengintip garang dari balik bahu lebar Taehyung yang memang menutup aksesnya pada Jungkook. "Asal cakap kau bocah, aku dengan nya itu official couple! Mainkan saja peranmu sebagai uke dari V dasar bajingan!"

"Hyung bilang apa?!"

Kalau tidak ada Taehyung mungkin sudah terjadi baku hantam antara Suga dan Jungkook, lalu besok fans akan mempertanyakan luka-luka yang mereka berdua dapat setelahnya. Dan ini tidak baik untuk BTS kedepannya. Akan ada banyak kabar miring tentang rengangnya hubungan antar member. Taehyung menahan bahu keduanya agar saling menjauh, bergantian menatap Jungkook dan Yoongi dengan sebuah pertanyaan tersirat, kalian ini kenapa?

Oh tentunya, Jimin adalah penyebabnya.

Pusat masalah mengapa dua makhluk berbeda generasi ini selalu bertengkar layaknya memperebutkan permen.

"Berhenti kalian berdua,"

Raut wajah pemilik senyum kotak itu tak terlukiskan, entahlah. Apa yang dia pikirkan dengan memandang kosong karpet berbulu diruang tengah berwarna sesuai selera Jin itu? Jungkook dan Yoongi hanya dapat bergeming disisi.

Warna pink, kalau kalian ingin tahu. Tapi tidak penting sama sekali, kurasa.

"Langkahi dulu mayatku, karna Jimin milikku." Deep voice setajam bambu runcing, menghunus telinga-telinga para pendengar.

Pupil mata kedua nya mengecil, seiring melebarnya kelopak mata.

Hah, nambah saingan nih?

.

.

.

.

.

.

Hahaha... Absurd :')

Tidur ah, besok mulung :v

📍

Bekasi, Sunday 2 July 2017

.

To be continue

I'm Not Your Uke!➖TaeGi + KookMin  [Hiatus]Where stories live. Discover now